Chapter 5

1.9K 182 4
                                    

Happy Reading
Typo berserakan
Voment

Kini Jin hanya bisa melihat kemesraan dua insan yang membagi Cinta itu dengan hati rapuh yang ditegarkan dengan susah payah.

Jin mulai merasa kembali pusing yg melanda kepalanya. Tak sadar darah bercucur keluar dari hidung tirus Jin.

Sangat terejutnya Jin. ia pun berlari kecil kekamar mandi meninggalkan Tae dan Irene yang asik menonton film diTv

...

-Kamar mandi-

Jin menatap pantulan wajahnya yang pucat di depan cermin oval dikamar mandi.

"Apa yang terjadi denganku?" gumam Jin lirih

"Aku harus kedokter"

...

Jin mengganti bajunya, memakai mantel berhubung cuaca hari ini sangat dingin.

Jin melewati Tae dan Irene yang masih ditempatnya yang tadi. Ia memasang wajah sedih.

Tae yang melihat Jin ingin keluar rumah bertanya dengan dinginnya. "Kemana?"

Jin tertoleh mendengar suara suaminya yang menanyai ia akan pergi kemana.

Ia tersenyum tulus lalu menjawab. "Aku pergi ke supermarket" dustanya

"Oh"

Jin pun membalas dengan senyum yang pucat lalu berbalik keluar.

...

-rumah sakit-

"Ny.Jin anda mendiagnosa penyakit leukimia" lirih Dokter kang memberikan surat hasil pemeriksaannya

"Apa!? Tidak mungkin dok, dokter pasti bohongkan" kejut Jin mulai berkaca kaca.

"Saya tidak bohong Ny. Jin. Ada sudah menginjak stadium 4b. Anda harus melakukan pengobatan rutin setiap minggunya" saran dokter kang

"Dok.. saya takut~ hiks.. Saya tidak hiks.. Bisa meninggalkan suami saya hiks.. Hiks saya takut dok~" tangis Jin meremas roknya.

"Saya tahu ini berat untuk anda Ny.Jin. sangat banyak orang yang sudah saya tangani mengenai penyakit ini tapi... Saya mohon maaf sebelumnya, setiap orang yang mendiagnosa penyakit seperti anda tidak akan hidup lama~" lirih Dokter kang yang melihat Jin berlinang air mata tak kuasa.

"Saya akan sampaikan ini pada suami juga keluarga anda Ny"

"Hiks.. Saya mohon~ jangan sampaikan ini pada keluarga apa lagi suami saya ~ hiks .. Hiks..." rintih Jin yang sangat bersusah payah untuk pasrah

"Kenapa Ny Jin?"

"Saya tidak ingin mereka mencemaskan saya. Saya akan pergi dengan perlahan saya mohon jangan bocorkan ini pada mereka" mohon Jin menyeka air matanya yang mulai mereda

"Baik Ny. Jin.. Tapi saya harap anda selalu melakukan pengobatan rutin" saran dokter diangguki Jin sedih lalu pamit pulang dengan wajah lesu habis menangis.

"Saya permisi dok. Terimakasih atas kerja samanya"

...

Jin duduk di taman melihat langit senja kota Seoul.

Jin duduk seorang diri merenungi nasib nya yang sangat buruk. Sungguh takdir yang susah dijalani.

Jin melihat dua pasangan yang terlihat sangat harmonis saling tertawa bersama dalam kehangatan Cinta mereka yang kuat

Jin tersenyum pasi ia selalu mengkhayalkan kehidupan manis seperti itu. Khayalan atau mimpi yang mustahil terjadi padanya

Ia mengambil surat pemeriksaannya dari dalam tas pinknya. Menatap sendu penuh kesedihan.

"Bisakah aku hidup lebih lama lagi tuhan? Bisakah aku bertahan lebih lama lagi? .. Aku ingin membahagiakan suami juga keluargaku, kumohon~" doa Jin lirih dengan liquid bening yang turun membasahi kertas yang dipegangnya.

"Ku mohon bahagiakan lah dia saat aku telah pergi nanti~ jaga dia tuhan~ jangan biarkan ia sendirian~ jangan sakiti dia tuhan~ kumohon kabulkan doaku hiks" tangis Jin diakhir kalimat

"Aku sangat mencintainya tuhan~ hiks.."

...

Jin baru sampai jam 07.00 pm.

Terlihat Tae sedang duduk sendiri tanpa Irene. Atensi Tae teralihkan saat Jin membuka pintu.

"Kenapa lama?" tanya Tae melempar deathglare

"A-aku tadi dari rumah temanku" bohong Jin

"Ck. Ternyata ada juga yang mau berteman denganmu" remeh Tae menatap sinis Jin yang sudah memasang wajah sedih

"Apa kau sudah makan~?" tanya Jin mengubah topik

"Tidak usah sok perhatian" ketus Tae.

~

.

.

.

Tbc
Kayaknya ini Chap. Trakhir..
Mau lanjut plis voment

Hargai karya IrvKim

Maafkan || Taejin [Gs] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang