Chapter 7

2K 181 14
                                    

Happy Reading
Typo berserakan
Voment

"JAWAB! KAU DIBAYAR BERAPA HAH? DASAR JALANG!"

PLAK

...

Suasana hening sebentar. Jin bergetar menunduk sakit dengan gelinang air mata, Tae mengeraskan rahangnya aura kelam menyelimuti terlihat sangat menakutkan

Jin menampar suami yang dicintainya ini dengan tangannya sendiri tapi didetik berikutnya Jin merasakan rasa bersalah karena ulahnya tadi

Tae mencengkram tangan kanan Jin kuat membuat sang empu meringis kesakitan. "Beraninya kau!" Tekan Tae penuh ketegasan. "Beraninya kau menamparku dengan tangan kotormu itu!"

"Kau itu harusnya berterimakasih karena aku berbaik hati mau menikah denganmu. Menikah dengan wanita KOTOR SEPERTI DIRIMU" Tae menghempas kuat tubuh lemah Jin kelantai dingin apartemen mewah itu

Sungguh kata kata Tae sangat menusuk. hati Jin serasa di sayat sayat pisau ribuan kali hingga rasanya tak kuat menahan

"Hiksss bukan hikksss kau salah~ hiksss" ujar Jin disela sela tangisnya

"Salah apa? Salah karena kau adalah wanita KOTOR? Itu maksud mu HAH!?"
Tae mensejajarkan tubuhnya dengan Jin yang sedang terpukul oleh kata kata nya barusan. Ia menangkup rahan Jin dengan penekanan sakit, diarahkan wajah anggun Jin untuk menatapnya

"Kalau kau tau.... kau bertambah sangat menjijikan dari kemaren. Cuih" dilepaskan tangkupannya dari rahang Jin dengan keras hingga wajah manis Jin tertoleh kesamping

Tae berdiri mengibas tangannya. "Aku merasa Jijik telah menyentuhmu" ia melempar tatapan jijik kearah Jin yang terus mengeluarkan air mata. Tae menaiki anak tangga menuju lanta dua kamarnya menyisakan Jin yang sangat sangat menyedihkan

"Hiksss kau salah Tae~ hikss aku tidak seperti yang kau pikirkan~ hiks aku mohon dengarkan penjelasanku~ hiksss andai kau tau semuanya hiksss aku sangat mencintaimu hingga tak mampu mendua~ hikss aku sangat mencintaimu suamiku~"

Jin memegang dadanya yang terasa sakit karena kebencian suaminya terhadap dirinya semakin mejadi.

Ia meringkuk memeluk kedua kakinya mengeluarkan semua kesakitan nya yang hanya dirasanya seorang diri.

.

.

.

5 hari telah berlalu, dari kejadian menyakitkan malam itu Jin lebih menguatkan hatinya menerima setiap hinaan dan cacian merendahkan dari Tae

Hari kehari hingga hari ini kondisi kesehatan Jin makin menurun rasa sakit dikepalanya makin menyiksa dan ia juga sering mimisan tubuhnya semakin melemah pipi gembil yang dipunyanya kini meringsut tirus

tandanya tak lama lagi Jin akan menjumpai akhir dari hidupnya yang sabenarnya. Saat saat dimana yang paling menyesakkan bagi Jin harus meninggalkan keluarga serta suami juga cintanya yang tak terbalaskan sampai detik ini

Posisi Jin sekarang berada di ruang tamu sedang menyapu lantai. Saat itu penyakitnya kambuh, Jin memegang kepalanya sapu yang semula berada digenggamannya kini jatuh menghantam lantai. Hazel bening nya ia pejamkan berusaha menghilangkan rasa sakit yang menyerang dikepalanya tapi hasilnya nihil rasa sakit itu tak kunjung reda

Jin kembali merasa pusing juga nyeri dibagian kepalanya dan langkah pertama yang harus dilakukan adalah pergi kekamarnya mengambil obat penghilang rasa nyeri di atas nakas

Kepalanya bagai dihantam ribuan ton batu sangat sakit hingga rasanya ingin pecah. Ia sedikit membuka matanya berjalan sempoyongan menuju kamar yang letaknya dilantai dua

Ia berjalan terseot seot seringkali memejam kan matanya seolah menghilangkan rasa sakit itu walau nihil hasilnya

Terkadang ia jatuh karena tak mampu menyeimbangkan dirinya dan mengharuskan dirinya menopang bantuan pada benda disekitarnya

Ia melalui setiap anak tangga dengan susah payah hingga peluh membasahi jidatnya. Sampai di atas rasa sakit dikepala Jin semakin menjadi ia membuka pintu kamarnya kasar.

Ia terjatuh lelah di lantai kamarnya lagi lagi Jin memejamkan matanya mengeleng gelengkan kepalanya karena penglihatannya mulai memburam

Ia merangkak kedekat meja nakas yang terdapat sebotol pil obat putih. Saat sudah digapainya Jin langsung meminum 5 pil obat sekali tegak air minum

Tapi entah mengapa sakit kepala Jin hanya mereda sebentar tak mencampai 2 menit dan kembali sakit dan Jin kembali meminum semua isi botol pil itu.

Tiba tiba Jin melihat sekelilingnya berputar tak tentu arah membuat kepalanya pusing. Jin mengerang kesakitan rasa sakit yang tak tertahankan, ia harus ke RS menemui Dokter Kang. Tapi dalam keadaan pusing, sakit seperti ini sangat sulit jadi ia memutuskan menelpon dokter Kang untuk kesini

Ia meraih ponselnya dan menekan tombol panggil pada No yang tujunya. Tak butuh waktu lama panggilan itu tersambung

"Dok~ to-long awwww akkhh!" Erang Jin karena rasa pusing itu semakin menjadi jadi

...

Dok. Kang menerima panggilan oleh Ny.Jin tak tunggu lama ia mengangkat panggilan itu

Saat diletakan ponsel itu kedaun telinganya ia mendapati Jin yang maraung kesakitan

"Dok~ to-long awwww akkhh!"

Dokter Kang panik dibuatnya. "Ada apa Jin? Kau dimana? Aku akan kesana! Jin jawab!" Suara Dokter Kang terdengar sangat khawatir. Memanggil Jin dengan namanya langsung tanpa ada kalimat Ny.

"Hikss! Awww! Argggg to-long sakit~ hiksss" rintih Jin dibarengi erangan

Dokter Kang semakin panik dan gelisah ia menyambar kunci mobilnya keluar dengan telpon masih tersambung

"Kau dimana Jin?" Panik Dok. Kang menuju parkiran mobil

"Hiksss~ sakit hikss to---" dan kalimat Jin terputus tapi panggilannya terus tersambung

"Halooo! Halo! Jin?" Dok. Kang berteriak karena tak mendapati lanjutan kalimat Jin.

Ia melihat layar panggilan di ponselnya dan dilihatnya panggilan itu masih terus tersambung

Oh astaga Dok. Kang semakin panik dibuatnya. ia langsung masuk menutup pintu mobil cepat menancap gas keluat area RS.

Tujuan Pertama Dok. Kang adalah rumah Jin mungkin Jin berada disana.

Tak lama Dok. Kang sampai di pekarangan rumah Jin dan Tae ia turun dan berlari menuju pintu utama

"Jin? Jin? Kau dimana?" Dok. Kang mencari Jin di setiap area rumah

Terakhir ia menuju kamar Jin saat dibuka dengan tergesa gesa Dok. Kang mendapati Jin terkulai pingsan di samping nakasnya dengan ponsel yang digenggamnya.

"JIN!" Teriak Dok. Kang berlari kearah Jin

Matanya melirik botol pil yang kosong juga gelas minum yang pecah. Ia langsung mengangkat tubuh lemah yang mulai kurus itu ala bridal style

Membawa Jin langsung kerumah sakit untuk dirawat. Dok. Kang tergesa gesa membawa Jin kemobilnya.

.

.

.

Tae memberhentikan mobilnya saat melihat mobil sedan biru juga Dok. Kang yang sedang menutup pintu penumpang dan berputar menuju tempat pengemudi.

"Ck. Memang benar dugaanku. Dasar wanita kotor"

.

.

.

Tbc

Ini IrvKim buat mendadak soalnya baru baru ada waktu.

Maafkan aku up nya lama ditambah lagi jalan ceritanya yang kurang mengesankan.

Kayaknya Irvkim akan lama up soalnya mau belajar persiapan ulangan

So silahkan vote dan komen
Mohon hargai karya

Maafkan || Taejin [Gs] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang