Happy Reading
Typo berserakan
VomentSeokjin bangun dan melengguh pelan.
Hazel kalemnya mengerjap, menyesuaikan bias cahaya yang masuk. Matanya mengedar keseluruh penjuru ruangan itu
Putih, luas dan hening. Ruma sakit.
Seokjin terbaring lemas di atas brangkar ituIa berusaha duduk meyandarkan badannya pada head bad RS.
Ceklek
Atensi Seokjin teralih kan pada asal suara. Didapatinya Dokter Kang daniel masuk dengan pakaian dokternya, sangat tampan dan berkarisma
"Pagi Seokjin" sapa Dok Kang ramah plus senyum tampannya
Seokjin membalas senyum ramah, wajahnya nampak sangat pucat, matanya yang berbinar cerah kini mulai redup perlahan lahan
"Seokjin. penyakitmu mulai sangat serius. Kita harus menanganinya takut akan tersebar kebagian yang lain" jelas Dok Kang berharap Seokjin akan mau melakukan pengobatan agar penyakitnya tidak bertambah parah
Seokjin hanya tersenyum pasi menanggapi penuturan Dok Kang
"Saya baik baik saja Oppa Jangan mencemaskan saya" lirih Seokjin tapi tetap tersenyum"Tapi..."
"Saya ingin pulang, bisa tolong lepaskan selang infus ini?" Pinta Seokjin menyela perkataan Dok Kang dengan cepat
Dok Kang menghembuskan nafasnya lusu. Lagi lagi Seokjin tak mau melakukan pengobatan dan dengan terpaksa ia juga harus melepaskan selang infus yang menancap ketangan yang mulai kurus milik Seokjin
'Padahal dia belum baik sempurna'
.
.
.
Seokjin tiba di depan rumahnya dengan Tae ditemani Dok Kang yang mengantarnya. "Terima kasih~" ramah Seokjin tersenyum lalu masuk malangkah kedalam rumah
Ceklek
Baru saja pintu terbuka Seokjin disuguhi pemandangan yang menyakitkan hati. Bagaimana tidak
Tae bercumbu mesra dengan Irene di ruang tamu. Seokjin bak di sayat pisau tak kasat mata. Sakit
Secepat mungkin Seokjin menundukan pandangannya, hazel yang mulai redup kini berkaca kaca dipenuhi air mata yang siap keluar kapan saja
Ia mengatur nafasnya lalu melangkah, hati Seokjin makin terasa sakit saat mendengar Irene mendesah nikmat bercumbu dengan suaminya
Tanpa sadar air matanya jatuh lolos dari pelupuk mata sebening air laut itu
Ia tidak mampu melihat suaminya dengan wanita lain, hatinya terus dihujam di tumbuk oleh pisau pisau tak berbayang itu
Satu isakan keluar dari mulut Seokjin secepatnya ia menutup mulutnya dari berlari menuju kamarnya
Ia menutup pintu itu lalu berdiri dibaliknya dengan tangis yang pecah mengisi ruangan sempit miliknya. -Kamar-
"Hiks.. ku mohon... hiks jangan lakukan itu... hiks... kau terus melukaiku.. hiks kumohon hiks..aku tidak kuat hiks" keluh Seokjin dengan air mata tak tertahankan. Memegang dadanya yang terus merasa sakit
Seokjin merosot kebawah dengan bersandar pada pintu kayu bercat putih gading itu meringkuk memeluk kedua kakinya
"Hiks.. Ke-napa begitu berat ..hiks.. mencintaimu Tae hiks... rasanya sakit.. hiks?" Seokjin membenamkan wajahnya pada perpotongan tangannya
Tak sadar darah keluar mengalir melewati hidung tirusnya ia sadar saat ia itu menggosok hidungnya yang terasa gatal
Hazel kelamnya menatap darah yang menempel pada lengannya dengan sesak
"Kapan waktu itu tiba?"
...
Seokjin berdiam diri, dilihatnya jam menunjukan pukul 11.00. sudah sagat terlambat bagi dirinya untuk menyiapkan makan siang.
Seokjin berdiri denga lemahnya. Berjalan pelan keluar kamar, wajahnya kini sangat pucat tubuhnya menurun drastis. Pipinya mulai tirus dan juga keadaanya tidak sefeet kemaren kemaren
Ia menuruni anak tangga. Sampai di tengah tangga ia mengedarkam pandangannya melihat ruang tamu yang sudah sepi. 'Kemana Tae?' Seokjin bertanya dalam hati
saat sudah sampai di bawah pintu utama terbuka menampilkan sosok gagah berwibawa -Taehyung-
Saat dilihatnya Tae masuk dengan wajah datar, seperti biasa Seokjin akan menyapanya dengan senyum hangat
Seokjin menghampiri suaminya dan mengambil ahli jas yang menggantung di lengan kirinya
"Mau kusiapkan air hangat?" tawar Seokjin lembut berusaha tak menimbulkan amarahan suaminya
Tae hanya menatap jengkel Seokjin yang mulai mengambil jasnya. Tangan Tae menepis tangan istrinya kasar menatap sinis "jangan menyentuhku JALANG!" Ketus Tae menusuk tepat sasaran
"Maafkan aku~ jika aku salah maafkan aku~ aku hanya ingin menjadi istri yang baik~" lirih Seokjin menunduk menautkan jemarinya takut jika Tae marah lagi
"Ck. Pembual. Kau mau menjadi istri yang baik, agar kau mendapat perhatian lebih. Sungguh kasihan~ Jangan berharap kau bisa mendapat perhatian walau secuil!" tekan Tae mendorong kepala seokjin dengan telunjuknya yang diletakan di jidat seokjin
"Apa salah ku~ hiks apa aku semenjijikan itu bagimu? Hiks apa aku sekotor itu dimatamu~ hiks kenapa? Kenapa kau menyakitiku terus menerus? Apa aku tidak ada di matamu? Hiks aku hanya ingin diakui~ hiks jawab aku~" pecah sudah apa yang selama ini seokjin pendam
Ia sudah terlampau sakit, ia tak mampu menahannya lagi. Sudah cukup ia sakit, ia harap dengan ini Tae mau berubah melihat dirinya yang lemah ini
Tae bersmirik penuh arti, kemudian kembali kemode dingin dengan tatapan deatglarenya
"Iya! kau sangat menjijikan, sangat kotor di mata ku hingga menggagu seperti parasit. aku tidak perduli jika kau sakit, toh kau hanya sampah yang tak berguna hingga kehadirannya tak diinginkan, kau dimataku hanya bayang bayang menakutkan yang ingin ku lenyapkan! Puas kau!?"Jawab Tae membuat dada Seokjin sesak bertambah sesak kala ia mengetahui kalau dia hanya la parasit bagi tae hingga suaminya ini ingin dirinya lenyap dari kehidupan nya
.
.
.
Tbc
Halooo ada yang rindu book yg ini gak? Kayaknya gak ya hehehe
Maaf ya aku datang tiba tiba bawa cerita gaje. Mianhae...
Yang baca jangan lupa tekan bintang
Voment juseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan || Taejin [Gs] -END-
Romanceperjodohan atas alasan keluarga.apakah aku bisa melewatinya? entahlah. kuharap iya.. @IrvKim011302 'jangan lupa tinggalkan tanda sehabis baca. hargai karya penulis'