Chapter 6

2K 183 13
                                    

Happy Reading
Typo berserakan
Voment

Jin mulai melakukan rutinitasnya sebagai seorang istri yaitu dengan bersih bersih rumah.

Akhir pekan seperti ini biasanya Tae akan keluar bersama kekasihnya Irene. Jin hampir selesai bersih bersih tinggal kamar sang suami

Setiap kali Jin ingin membersihkan kamar Tae ia selalu berharap suaminya masih tidur agar ia bisa melihat lekat wajah tampan suaminya yang damai kala tertidur

Jari lentiknya memutar kenop pintu, ia melangkah masuk kemudian menutup kembali pintu kamar sang suami

Hati Jin sangat senang kali ini Tae masih tertidur untuk pertama kalinya ia mendapati sang suami tertidur damai

Ia berjalan mendekat kearah suami mensejajarkan dirinya dengan sang suami menjongkok bergerak mengelelus pahatan indah ciptaan tuhan ini

Ia berjalan mendekat kearah suami mensejajarkan dirinya dengan sang suami menjongkok bergerak mengelelus pahatan indah ciptaan tuhan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tersenyum kasih. "Bisakah wajah ini milikku seorang~? Hidung ini, mata ini, bibir ini milikku seorang~? Bisakah kasih sayang cinta ini hanya milikku saja~? Bolehkah aku egois~? Hiks~ kuharap kau bahagia selalu~ hikss" Jin berdiri menutup mulutnya agar isakannya tak keluar air matanya berlinang entah yang ke berapa kalinya ia berlari kecil keluar kamar sang suami.

Jin bersandar di dinding dapur meringkuk pedih. "Hiks.. aku tidak sanggup~ hiks jangan pisahkan aku dengan dia tuhan~ hiks kumohon.. biarkan aku hidup lebih lama lagi.. hiks.. ku mohon~ hiks..." air mata Jin mengalir sangat deras dipagi hari ini.

Tak lama kepala Jin kembali merasa  pusing dibagian kepalanya ia berpegangan pads tembok berjalan ke kamarnya mengambio obat penghilang rasa nyeri.

Pusing dikepalanya sungguh tak bisa tertahankan, ia sesekali jatuh saat melangkah dengan susah payahnya ia masuk kekamarnya ia merangkak kearah meja nakas mengambil pil penghilang nyeri.

Jin menegak air minum sebagai pelarut obatnya. Nafas Jin dihembuskan pelan ia duduk di samping badnya dengan peluh membasahi jidatnya.

Ia melihat arloji menunjukan pukul 07.11am

"Aku harus kerumah sakit"

Dan sebelum ke RS Jin bergegas membuatkan sarapan untuk suaminya agar bangun nanti sang suami tidak kelaparan karena tidak ada sarapan

...

Tae baru bangun kiranya ia bangun jam 08.57am

Ia keluar kamar menuju dapur mengambil air minum di kulkas ada sedikit yang mengganjal yaitu rumah terlihat sedikit sunyi. Setelah selesai menegak minumannya emerlap Tae menangkap satu note dengan pesan singkat tulisan tangan Jin di atas meja makan

Ia mengambil lalu membaca dalam hati. "Sarapan mu sudah siap, jangan lupa dimakan. Happy sunday Tae .." itulah isi pesan singakat dari Jin

Tae melihat sarapan yang tersaji dihadapannya dengan tatapan datar. "Menjengkelkan"

...

"Ny.Jin anda harus melakukan pengobatan rutin" saran sang dokter

"Tidak perlu dok, untuk apa melakukan pengobatan secara rutin kalau umur ku tinggal sebentar~ aku hanya ingin bersama suamiku disisa hidupku ini" senyum Jin dengan wajah pucat

"Tapi Ny.Jin anda ha---"

"Saya baik baik saja Dok" Jin menyela perkataan dokter Kang yang terlihat khawatir terhadap keadaannya.

Dokter Kang hanya diam dengan keputusan Jin yang mutlak tak ingin melakukan pengobatan

Dokter kang ahli kanker ini menyerahkan obat penghilang nyeri sesuai yang diminta Jin padanya

Raut wajah dokter Kang sangat sedih melihat pasiennya yang siap mati membawa penyakitnya

"Terimakasih dok"

"Sama sama"

"Dok bisa saya cerita sedikit?"

"Silahkan saya siap mendengar"

...

Dokter Kang memberhentikan mobilnya disalah satu kawasan perumahan elit

"Terimakasih Dok Kang" Membuka sealtbet siap keluar mobil

"Oppa" Dokter Kang membenarkan

Jin tersenyum ramah. "Terimakasih Oppa" Jin membetulkan kalimatnya lalu keluar mobil

Dokter Kang menurunkan kaca mobilnya melihat Jin yang membungkuk melihatnya

"Salam untuk suami mu" ramah Dokter Kang

Jin balik tersenyum mengangguk dan melambai tangan saat mobil putih dokter Kang melaju meninggalkan kawasan perumahannya dengan Tae

Jin melenggang masuk dengan sedikit letih karena seharian ia keluar bersama dokter spesialisnya yang baik dan ramah

Saat didalam Jin mendapati Tae duduk menyesap kopinya diruang tamu

"Siapa dia?" Tae mengintrupsi Jin yang baru pulang

"Oh dia temanku namanya Kang ia adalah dokter" jawab Jin ramah memperkenalkan dokter kang dengan senyum kecilnya

"Kau dibayar berapa olehnya?" Tuding Tae melempar deathglare kearah Jin

"Maksudmu?" Jin mulai bingung dengan lontaran Tae barusan

"Kau dibayar berapa untuk memuaskannya HAH!?" Tae secara reflek memukul meja dengan keras membuat Jin terkaget diam

Tae berdiri berjalan pelan kearah Jin yang diam membatu. "Tak kusangka ternyata kau polos munafik!" Hina Tae tepat didepan Jin

"Kau pasti berselingkuh dengannya bukan?" Tuding Tae lagi menangkup kedua pipi Jin yang menirus dengan satu tangan nya

"Kau dibayar berapa?"

"JAWAB! KAU DIBAYAR BERAPA HAH? DASAR JALANG!"

PLAK

.

.

.

Tbc

Maafkan IrvKim yang Up tengah malam

Gaje batt yaoloh. Semoga suka plis Voment!

Maafkan || Taejin [Gs] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang