Happy Reading
Typo berserakan
VomentHati Seokjin serasa dihujam berkali kali oleh pisau tajam. Hatinya meraung merasakan sakit yang tak tertahankan
Ia menundukan pandangannya, diam membatu mendengar ungkapan jelas sang suami padanya. Seakan kata kata sang suami membungkam telak dirinya
Air matanya jatuh membuat aliran sungai kecil yang deras disana namun tak ada isakan yang keluar dari belah bibir itu
Ia menyeka air matanya cepat. Lalu mengangkat wajahnya kemudian tersenyum sangat lembut.
"Terimakasih~ sekarang aku tahu kalau kehadiranku sangat menggangu dirimu, maafkan aku mengusikmu. Suamiku~" sebuah kata yang membuat Seokjin menangis sakit dalam hatinya
Bukannya merasa iba Taeyhung hanya acuh dengan menggunakan sikap dingin dan datar nya
"Jangan sok suci! Biadap sepertimu lebih baik punah dan lenyap secepatnya. Membuatku muak saja!" sebuah kata yang mampu mencolos hati Seokjin lebih dalam
Setelah berkata begitu Tae berlalu meninggalkan Seokjin yang lagi lagi kesakitan
'Impianmu akan terkabul sayang~ hiks kuharap kau selalu mengingatku dan terus bahagia hiks" rintih seokjin berkali kali menyeka air matanya yang tak henti hentinya keluar
...
Sore ini seokjin sendirian dirumah mawah ini. setelah kejadian malam kemaren ia lebih memilih berdiam diri di kamarnya duduk di tepi jendela kaca yang besar menampakkan pemandangan luar yang indah
Ia memeluk kedua kaki jenjangnya menenggerkan kepalanya di atas kedua lututnya menoleh ke arah luar jendela yang menampakan Langit mendung
Tik tik tik
Hujan kembali turun setelah sekian lamanya Seokjin tak merasakan aroma hujan yang membuat ia tenang
"Tuhan, bisa aku meminta agar kau menjagakan suamiku untukku? Aku sangat mencintainya" pinta seokjin pada tuhan yang sedang menurunkan karunianya melewati hujan
...
jam menunjukan pukul 7 malam
Seokjin hendak keluar kamarnya mengambil air minum didapur lantai bawah
Saat tangannya sudah membuka kenop pintu tiba tiba suara taeyhung menggelegar. seokjin kaget akan itu.
Batinnya bertanya 'ada apa dengan tae?'Ia membuka pintu kamarnya berjalan pelan kearah kamar tae yang pintunya tak tertutup
Ia mengintip tae yang sedang mengamuk melampiaskannya kepada barang barang disekitarnya
"Dasar irene bajingan! Beraninya dia menghianatiku! Arggggg! Dasar jalang! Argggggg" teriak tae membuat seokjin terkejut
'Apa irene berselingkuh dibelakang tae? Kenapa?' seokjin bergulat dengan pertanyaan pertanyaan yang ada dipikirannya
Seokjin terus mengintip dan seketika hazelnya membulat kala dilihatnya tae mengambil pecahan vas bunga lalu diarahkan perutnya
Secepatnya seokjin berlari menghentikan aksi ekstrim tae yang mampu membuat nyawanya melayang sia sia
"HENTIKAN TAE!" teriak seokjin berlari membuat taeyhung menoleh dengan tatapan datar dan dingin
ia memeluk tubuh kekar sang suami erat seolah berkata untuk menghentikan aksi diluar nalarnya ini
"Lepaskan aku bodoh!" tae menghempas tubuh ringkih sang istri kasar hingga bokong seokjin menghantam lemari kecil dekat jendela
"Akhh!" rintih seokjin kesakitan memegang bokongnya yang terasa perih
Seokjin kembali mengalihkan atensinya pada taeyhung yang mulai melakukan aksi gilanya, ia memegang gunting yang siap ia tancapkan di lengan kirinya
Dengan susah payahnya seokjin berdiri lalu merampas gunting itu kemudiam melemparnya jauh ke sudut ruangan
"Jangan lakukan itu tae~ itu berbahaya~ bagaimana jika irene tahu? Ia pasti sangat sedih"
Seokjin berdiri dihadapan tae yang mulai menatapnya tajam
"Apa urusanmu! Jangan ikut campur brengsek!" tae memukul seokjin kuat dan ditangkis seokjin cepat walau pun terasa sakit di akhirnya
"Ashhh" keluh seokjin saat dilihatnya tangannya merah karena berusaha menahan pukulan sang suami
"Kenapa dia menghianatiku? Kenapa? Aku sangat mencintainya, kenapa seokjin? Kenapa~" lirih tae
Mendengar ungkapan sang suami yang mengaku sangat mencintai irene membuat sesak di dada seokjin sakit rasanya
Tapi ia harus kuat demi tae, ia harus menenangkan tae bagaimana pun caranya
Tae mulai merosot kebawah. Sedih, sakit rasanya di khianati orang yang dicintai
Seokjin merasa kasihan melihat sang suami seperti ini, ia pun mensejajarkan tubuhnya dengan tae bergerak pelan memeluk tae yang butuh kehangatan dan penenang
"Menangislah. Hanya ada aku disini, luapkan semua emosimu padaku. Lakukan apapun hingga rasa kacaumu terhilangkan, lakukan lampiaskan itu padaku. jangan pada dirimu, jangan melukai dirimu. Itu membuatku sakit~"
Tae meletakkan kepalanya pada perpotongan leher sang istri membenamkan wajahnya disana. Dengan dewasanya seokjin mengelus surai kelam sang suami lembut
"Aku membencinya~ aku benci penghianat~!" gumam tae memeluk seokjin tanpa sadar seokjin menitikan air matanya tak sanggup melihat keadaan sang suami yang kacau
Setelah dirasa tae telah tenang. Ia pun menuntun tae yang masih setia memeluk pinggangnya posesif menuju kamarnya yang berada di samping kamar tae mengistirahatkan tae disana
Apabila tae di istirahatkan di kamarnya sendiri, dilihat sangat berantakan begitu tidak nyaman. Jadi seokjin membawa sang suami kemarnya
seokjin membaringkan tubuh tae pelan kearah bed king sizenya. Menyamankan sang suami kemudian memakaikannya selimut.
Dilihatnya tae telah terlelap mungkin karena kelelahan makanya dengan cepat tae terlelap
Seokjin duduk ditepi bad mengelus surai kelam itu dengan pelan
"tidurlah, mimpi yang indah sayang~ selamat malam"
Chup
Satu kecupan manis mendarat cantik di dahi tae
...
Seokjin berdiri bergegas membersihkan kamar tae yabg berantakan
Hampir satu jam lamanya ia membersihkan kekacauan yang ada dikamar tae akhirnya selesai juga
segerenya seokjin keluar menuju ruang tamu setelah mengambil bantal juga selimut untuk dipakainya tidur
Kenapa tidak tidur dikamarnya sendiri atau dikamarnya tae? Jawabannya jika ia tidur dikamarnya disofa yang ada disana, jika tae tahu mungkin seokjin akan dimarahi karena tidur satu ruangan dengannya. Jika dikamar sang suami ia takut kalau ia yang kotor ini meninggalkan jejak najis dikamar sang suami
Seokjin merenggangkan otot ototnya yang kaku merapikan bantalnya lalu tidur menarik selimut sebatas dada menyambut dunia mimpi yang menunggu
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan || Taejin [Gs] -END-
Romanceperjodohan atas alasan keluarga.apakah aku bisa melewatinya? entahlah. kuharap iya.. @IrvKim011302 'jangan lupa tinggalkan tanda sehabis baca. hargai karya penulis'