Happy Reading
Typo berserakan
VomentTae terus menemani sang istri yang masih terkulai lemas di atas brangkar Rs dengan infus yang menancap di tangan kanannya
Sepanjang malam Tae terus memegang tangan Seokjin hingga tertidur
Hazel Seokjin perlahan terbuka, kali pertama yang ia lihat adalah Tae sang suami tertidur sambil menggenggam tangannya
Tangan kanannya berbegerak mengelus lembut surai kelam milik Tae
Bibir kissablenya menyunggingkan senyuman yang indah, akibat pergerakan tangannya yang mengelus surai suaminya membuat sang empu tergangu terbangun dari tidur nya
"Seokjin!!!" tiba tiba saja Tae bangun dan langsung memeluk sang istri yang sudah siuman
"Tae~ ada apa? Kau kenapa?" tanya Seokjin sangat lembut membalas pelukan tae
"Maafkan aku~ maafkan aku hiks maafkan aku~" satu isakan terdengar keluar dari bibir tipis nya, Tae mempererat pelukannya, membenamkan wajahnya diceruk leher sang istri
"Ada apa Tae? Kau tidak salah apapun, jangan meminta maaf~" seokjin mengelus surai suaminya halus. Keadaan pertama kalinya Tae meminta maaf sambil menangis
"Maafkan aku, kumohon maafkan aku, maafkan aku chagiya~ komohon~" Kata 'Chagiya' yang di keluar kan Tae mampu membuat seokjin diam dengan rasa senang yang bekali kali lipat
"Aku memaafkan mu~ jangan meminta maaf lagi ya~ tanpa meminta maaf pun aku sudah memafkanmu" jawab seokjin senyum, perlahan melepas pelukannya pada sang suami
Menghapus air mata tae menggunakan jempolnya
ia terus saja tersenyum menatap wajah tampan suaminya dengan tatapan memuja yang indah
"Kenapa tersenyum chagiya?" tanya Tae
"Aku tak ingin bangun dari mimpi ini, aku ingin melihat wajahmu terus hehehe" Kekeh Seokjin pelan hingga matanya menyipit
"ini bukan mimpi (sambil mencubit pipi Seokjin) kau boleh menatap wajahku terus menerus sepanjang hari pun tak masalah aku kan suamimu. Tidak ada larangan"
Seokjin tersenyum kemudian bangun dari tidurnya mencium pipi Tae cepat
Tae cengo menatap seokjin diam, tatapan Tae saat ini sangat sulit untuk diartikan. Seokjin yang peka hanya menunduk sedih memilin ujung selimut dengan rasa takut
"Maaf~" lirihnya
"Untuk apa?" Tanya Tae menatap Seokjin yang setia menunduk
"Karena aku lancang dan tidak tahu batas" jawabnya
"CK... Kau ini (sambil mengelus Surai Seokjin) kau boleh melakukannya lagi, lebih pun tak apa" ujar Tae tersenyum tampan
Seokjin seperti berada di mimpi saja, kejadian seperti ini sangat langka terjadi dengannya. Semoga saja terus seperti ini
"Chagiya~" panggil Tae lembut
Seokjin menatap Suaminya dengan wajah pucat khas orang sakit disertai Sunggingan manis
"Kenapa kau merahasiakan penyakitmu dariku?" Tae menatap sendu Seokjin yang perlahan melunturkan senyumnya lalu kembali menunduk dengan perasaan sedih
"Karena aku berpikir kau tidak akan perduli. Aku hanya sampah juga parasit, aku berpikir jika aku pergi dari bumi ini kau akan senang. Lagi pula aku sudah merasa lebih senang bila hanya berada di dekatmu. Satu rumah denganmu itu lebih dari cukup, melihat kau bahagia bersama Irene aku pun merasa bahagia karena aku dapat melihat senyummu walau itu bukan karena ku"
Menjelaskan semua itu kepada Taeyhung sedikit membuat Seokjin mengingat kembali rasa sakit yang amat dalam, bahkan ia sampai menyerah akan takdirnya
Saat mendengar pertanyaan Seokjin membuat Tae diam, ia dibungkam oleh kata kata Seokjin yang sungguh membuat dirinya seperti seseorang yang paling jahat dan buruk
Semua itu benar keadaanya, semua itu benar, Tae tak mengelak akan hal itu. Hanya saja Tae tak suka mengingat kejadian bodoh pikirnya. Kisah dimana Tae ingin mengubur semuanya, ia ingin masa itu menjadi masa kelam yang menjadi pelajaran.
"Aku minta maaf Tae~ kehadiran ku sudah membuat mu tersiksa, tapi aku merasa bahagia telah hadir di kehidupan mu. Walau hanya sebentar dan sangat tidak di inginkan, tapi aku bersyukur telah menjadi istri pria baik hati seperti mu. Aku sadar aku ini tidak sebanding dengan Irene, aku ini sangat menjijikan hehehe aku ini kotor bagai sampah. Terimakasih Tae kau telah hadir di kehidupan ku terimakasih kau telah mengisi kekosongan di hatiku selama ini..."
Tes
Tes
TesAir mata Seokjin sudah tidak bisa lagi ia tahan, sangat menyakitkan ketika membahas itu. Perih, sesak, sakit semua itu yang dirasa Seokjin saat dulu sampai sekarang
Tae memeluk tubuh ringkih sang istri erat terus menerus meminta maaf padanya tanpa henti, bahkan air mata pun menjadi saksi buta di antara dua insan ini
.
.
.
TBC
Gaje yaoloh 😫

KAMU SEDANG MEMBACA
Maafkan || Taejin [Gs] -END-
Romanceperjodohan atas alasan keluarga.apakah aku bisa melewatinya? entahlah. kuharap iya.. @IrvKim011302 'jangan lupa tinggalkan tanda sehabis baca. hargai karya penulis'