Part 14*surprise*

318 13 1
                                    

Pancaran sinar matahari yang menembus jendela membuat shifa membukakan matanya perlahan. Shifa tersenyum melihat sosok yang tepat berada dihadapan nya itu masih tertidur pulas.

Tak lama suami nya pun ikut terbangun mungkin sadar bahwa dirinya sedang diperhatikan :v

"Assalamualaikum istriku" dengan suara berat dan berusaha membuka matanya karena masih mengantuk.

"waalaikumsalam mas, bangun yukk sambil menarik tangan suami agar bangun dari tempat tidur, "

" hmmm" dhuha hanya mengikuti perintah istrinya, dan memeluk shifa dari belakang langkah shifa pun terhenti di depan lemari besar itu.

"mas kenapa hmm" ujar shifa lembut sambil mengelus tangan suami,

"nggak papa sayang mas cuma pengen peluk shifa aja" dhuha tersenyum sambil memejamkan matanya dipundak shifa.

Sudah cukup lama shifa membiarkan suami nya ini memeluknya,

"mas mandi dulu ya shifa mau buatin sarapan baju nya udah shifa siapin" sambil melepas pelukan sang suami.

"handuk nya ada dikamar mandi, di lemari atas ya mas"

"iya sayang ku" mengelus kepala shifa yang telah di tutupi oleh kerudung

Shifa langsung turun ke bawah langsung menuju dapur ternyata sudah ada Bunda disana yang sudah hampir selesai membuat sarapan.

"udah selesai Bunda padahal shifa mau bantuin"

"kamu buatin kopi panas buat ayah sama suami kmu yah nak"

"iya bunda"

Shifa langsung membuatkan kopi untuk ayah dan suaminya.

"Udah selesai bun, shifa panggil mas dhuha dulu entar keburu kopinya dingin hehehe"

"Kamu ini nak yaudah sana"

Shifa langsung manaiki anak tangga itu dan tanpa mengetuk shifa langsung saja masuk..

"Astaghfirullah" shifa langsung menutup kembali pintu kamar karena melihat dhuha belum memakai bajunya

Dhuha hanya tertawa kecil melihat tingkah istrinya itu :p

"Masuk aja sayang mas udah selesai"

Shifa membuka pintu sambil menunduk menyembunyikan wajah tomat nya.

"Mas udah selesai ?" Tanya shifa,

"Udah sayang" jawab dhuha mendekat pada istrinya

"Yaudah sarapan yuk mas ayah pasti sudah menunggu"

"Yukk" dhuha menggengam tangan shifa

........

"Mau kemana mbak ku pakek acara gandengan segala " goda reno sambil tertawa dan hanya diikuti senyum oleh kedua orang tuanya.

Shifa langsung melepaskan genggaman dhuha, dan langsung menyuruh dhuha duduk sedangkan shifa dan bunda mengambilkan nasi goreng lalu memberikan nya kepada sang suami.

"Reno juga di ambilin ya bun" cengiran reno kembali keluar.

"Pastilah sayang masak anak bunda nggak diambilin"jawab bunda lembut

~~~

Selesai sarapan mereka duduk diruang keluarga sambil menyalakan televisi dan siaran berita disana, ayah memang sangat suka menonton berita.

Tak lama dhuha memulai obrolan

"Yah bun dhuha mau izin bawa shifa kerumah dhuha, karena lusa dhuha udah kerja lagi tapi kalau ayah sama bunda mengizinkan"

"Nggak papa nak, kamu kan berhak memimpim rumah tangga kamu sendiri, oh iya pindahan nya kapan?" Tanya ayah

"Rencana dhuha sih hari ini yah, apa boleh" lagi lagi dhuha meminta izin kepada ayah mertuanya

"Yaudah nggak papa tapi ayah sama bunda nggak bisa bantu soalnya hari ini adek kmu itu mau tugas keluar kota jadi lama nggak akan ketemu"

"Nggak papa yah terimakasih yahh"
Sambil mencium tangan ayahnya.

Kini shifa sibuk menyusun pakaian nya kedalam koper bukan hanya pakaian bnyak sekali barang yang harus dia bawa ...

Namanya juga perempuan pasti rempong kan :D:D:D

Didalam mobil shifa hanya diam dan melihat jalanan yang tak pernah ia lalui itu ..

"Kita kemana mas?" Tanya shifa

"Ikut aja yah sayang" dhuha masih fokus melihat kearah depan.

Tak lama mobil berhenti di sebuah rumah mewah yang berdominan abu-abu seseorang yang berada didalam membukakan gerbang besar berwarna hitam dan langsung menutupnya kembali setelah mobil telah terparkir di halaman.

"Ini rumah siapa mas ?" Tanya shifa

"Coba tebakk ini rumah siapa" goda dhuha

"Nggak tau yaudah keluar yuk mas entar pemilik rumah nya marah lagi kita masuk gak bilang2" shifa langsung menarik tangan suaminya untuk masuk kemobil.

Dhuha hanya tersenyum geli melihat tingkah istrinya ini

"Ini rumah kita sayang" shifa langsung menghentikan langkah nya dan langsung berbalik hingga tertabrak dada bidang suami nya.

"sayang sakit coba mas liat mukanya"

"enggak kok mas, eh iya apa benar ini rumah kita mas? " shifa semakin penasaran

" iyaa sayang mas sengaja nggak kasih tau shifa.... " pembicaraan dhuha pun terpotong oleh shifa.

"mas kok nggak kasih tau shifa sih" lagi lagi shifa bertanya dengan memasang wajah sok imut nya :p

"yahh kalo mas kasih tau bukan kejutan namanya sayang, yaudah yukk masuk"

Dhuha langsung menarik tangan shifa yang masih tidak percaya bahwa ini adalah rumah mereka.

Rumah nya terlalu besar sih hehhee :v





🌸 ok guys lumayan panjang yah part kali ini gimana nih udah ada belum feel nyaa, bingung juga mau buat feel nya gimana.

Vomentt nyaa guys 😉

Selesai baca vote yah




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'M READY CAPTAIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang