terciptalah suasana tegang di antara mereka..
Aneh..
mereka tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.. apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka..? entahlah.. hanya mereka dan Tuhan lah yang tau..
30 menit berlalu..
mereka segera berangkat menuju perusahaan yang menggelar rapat itu..
######
skip time..
######
3 jam berlalu..
rapat itu selesai.. seperti biasa.. mereka memenangkan tander itu.. tak sia sia Seokjin memohon sampai seperti tadi.. ya.. Seokjin memang selalu seperti itu.. hanya pekejaan lah yang ia pikirkan.. mungkin terlalu na'if.. tetapi.. ada alasan di balik semua ke na'ifannya..
mereka berdua sedang berada di dalam perjalanan..
" Tuan.. apa kau benar benar sudah sembuh..? " tanya YN yang terus memperhatikan Seokjin yang wajahnya masih saja pucat..
" kenapa kau bertanya seperti itu..? " Seokjin bertanya balik tanpa menoleh..
" wajahmu sangat pucat sejak tadi Tuan.. " ujar YN peduli..
Seokjin menoleh ke arah cermin yang berada tak jauh darinya..
" huft.. benar... " Seokjin lalu terfokus kembali pada jalan raya..
YN menatap Seokjin dengan tatapan iba..
' kau.. tidak terlalu buruk.. yang jelas.. ada sesuatu yang membuatmu bersikap dingin.. ' ujar YN di dalam hatinya..
" apa ada rapat lain..? "tanya Seokjin membuyarkan lamunan gadis cantik itu..
" tidak Tuan... oh ya.. kau.. melakukannya dengan luar biasa.. seperti biasanya.. " puji YN pada Seokjin yang lagi2 memenangkan tander besar itu..
" tidak perlu memujiku terus.. " ketus Seokjin datar..
mereka sampai di kantor mereka.. keduanya memasuki ruangan Seokjin..
Seokjin duduk di kursi CEOnya.. sementara YN hanya berdiri.." duduklah.. " ujar Seokjin membuat YN duduk di soffa di dekatnya..
" duduklah di sampingku.. " ujar Seokjin lagi.. YN tampak kaget.. tapi ia menurut..
YN duduk di samping Seokjin.. ia terus memperhatikan Seokjin yang tampak lelah.." ingin.. ku buatkan kopi..? "tanya YN lagi..
" tidak.. teh saja.. " ujar Seokjin..
YN mengangguk dan berdiri..
" Sekertaris Song.. " Seokjin membuat YN menoleh..
" ne..? " YN.
" kau tidak lelah..? "tanya Seokjin peduli..
sungguh.. kenapa YN jantung berdebar debar..?
" tidak Tuan.. " YN kemudian berlalu dari ruangan itu..
tak lama..
YN datang dengan membawa nampan yang berisi seteko teh dan 2 gelas kosong..
YN duduk di tempatnya tadi.. Seokjin tersenyum.." Terima kasih... " jawab Seokjin..
" ne.. " YN kemudian menuang teh itu..
Seokjin tampak termenung..
" ada apa Tuan..? " YN...
" ani.. aku hanya mengingat janjiku pada seseorang.." ujar Seokjin..
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Sifat Dinginku
FanfictionKim Seokjin.. Seorang CEO terkaya di perusahaa terbesar di Korea..di usianya yang baru menginjak 26 tahun ini ia sudah berhasil menandingi para pengusaha terkenal se Asia.. Bekerja.. selalu menjadi prioritas utama nya..tak ada hidup tanpa pekerjaan...