... tak banyak wanita yabg setegar dirimu.. " ujar Seokjin kemudian mengelus halus rambut Yn..
" kamsahamida.. " Yn dalam tangisnya..
" pria lemah sepertiku.. tidak bisa uhuk.. melakukan banyak hal untuk melindungi orang orang di sekitarku.. kau tau..? saat ini.. aku benar benar merasa sangat lemah.. bahkan terkadang.. untuk berbicara saja aku lelah.. aku.. lelah untuk selalu terbangun dari masa kritisku.. tapi.. saat itu juga.. aku selalu mengingat orng orng yang kusayangi.. adikku.. masih membutuhkanku.. orang tuaku.. juga masih membenciku.. dan.. satu hal yang penting.. aku saat ini.. aku bukan hanya berjuang melawan penyakitku.. aku.. juga sedang berjuang untuk membuktikan diriku layak untuk disebut sebagai putra di keluargaku.. jadi.. aku harus tetap hidup.. itu yang selalu aku tanamkan.. " ungkap Seokjin masih mengelus halus kepada Yn..
.Seokjin menangis.. ya.. pertahanannya lumpuh seketika.. benteng yang kokoh itu kini telah runtuh akibat goncangan hati yang sangat dahsyat.. akhirnya.. Seokjun membuka dirinya.. ia meluapkan semua perasaannya dan berbagi rasa itu pada seseorang sekarang..
" padahal kau yang paling menderita disini.. tapi justru kau yang menenangkanku.. " ujar Yn kemudian mengangkat kepalanya dan menatap Seokjin yang mengeluarkan air matanya.. Seokjin langsung menyadarinya dan tersenyum manis..
" semua orang.. memiliki sisi gelap di hidupnya.. seperti kita sekarang.. masa kecilku.. dipenuhi dengan ketidaknyamanan.. pamanku sendiri.. sangat membenci kami.. dia selalu mengatakan bahwa kami tidak pantas untuk menjadi pewaris selanjutnya perusahaan kami.. padahal.. perusahaan itu di bangun oleh kakekku san dikembangkan ole Appaku.. sedangkan dia.. hanya lah ipar Appaku.. ia terlalu gila jabatan.. dan.. hal yang paling membuatku semakin membencinya.. saat aku dulu menguping pembicaraannya di telfon..
ia mengatakan akan merebut perusahaan itu dengan cara apapun.. tanpa sengaja aku menjatuhkan vas bunga di dekat aku berdiri.. dia mengejarku dan adikku.. dia mencoba mengancamku.. tapi saat itu.. ia memegang adikku.. dan dengan sengaja mendorong adikku ke tangga panjang di rumahku.. dan.. dia pergi tanpa rasa bersalah.. Saat itu juga.. Appa dan Eomma datang dan melihatku menangis sambil memeluk adikku.. tanpa mendengarkan penjelasanku.. mereka mengira aku hang mendorongnya.. sampai.. saat ini.. mereka masih tidak mempercayaiku.. " jelas Seokjin.." Tuan Kim.. " Yn merasa kasihan pada Seokjin..
" e.. Sekertaris Song.. " Seokjin..
" ne..? "
" aku.. haus.. " ucap Seokjin menatap segelas air di meja.. tapi ia sudah berusaha duduk tapi tidak bisa.. Yn tersenyum dan meraih gelas itu.. dia kemudian mengarahkan sedotan itu ke mulut Seokjin.. kepala Seokjin sedikit naik dan meminum airnya..
" hhh.. kamsahamida.. " Seokjin..
" kau harus minum obat Tuan.. " ucap Yn..
" obat apa yang diminum di jam ini..? " tanya Seokjin melihat jam dindung yang telah menunjukkan pukul 4 sore..
" entahlah.. dr.Park sudah menyiapkannya.. mungkin saja pereda rasa sakit.. " jawab Yn meraih beberapa ampul obat di meja nakas itu..
" huft.. baiklah.. hh.. bantu aku duduk.. " ucap Seokjin..
Yn mengangguk dan memegangi pundak Seokjin yang berusaha untuk berdiri.. sedangkan tangan kanannya memegang tangan Seokjin yang terasa sangat dingin..
Yn meletakkan sebuah bantal di punggung Seokjin.. Seokjin menyandarkan tubuhnya di bantal itu..Yn meraih mangkuk yang berisikan bubur.. ia lalu mengambil mangkuk lainnya yang berisikan sup.. Seokjin hanya memperhatikan Yn dengan senyuman di wajahnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Sifat Dinginku
FanfictionKim Seokjin.. Seorang CEO terkaya di perusahaa terbesar di Korea..di usianya yang baru menginjak 26 tahun ini ia sudah berhasil menandingi para pengusaha terkenal se Asia.. Bekerja.. selalu menjadi prioritas utama nya..tak ada hidup tanpa pekerjaan...