Dua hari setelah kejadian itu, Jisung benar-benar menjauhi Minho.
Walaupun itu berat.
Dia tak habis pikir Minho benar benar tega memorakporandakan hatinya.
Sekarang dia teramat kecewa terhadap suaminya. Masalah tentang Changbin tak sebanding dengan kejadian ini semua.
Changbin hanya sahabatnya sejak kecil, tidak lebih. Minho harusnya tahu itu. Mereka tidak saling mengenal satu dua tahun tapi mereka telah mengenal lebih dari sepuluh tahun.
Saat ini Jisung berada di butiknya tepatnya di dalam ruangannya sendiri. Dia duduk di kursi dengan berkas-berkas untuk proyek para clientnya namun berkali-kali pemuda manis itu memijit pelipisnya yang terasa pusing.
"Mama, ada apa?" Tanya Jihan polos. Jisung menggeleng.
"Kenapa wajah mama sangat pucat ?" Tanya Jihan, lagi. Jisung lagi-lagi menggeleng.
"Mama tak apa, sayang. Hanya lelah," Jawab Jisung, dia memaksakan tersenyum untuk putrinya.
"Jangan lelah, mama. Kita akan segera tamasya bertiga," Ucap Jihan sambil tersenyum sumringah.
Apa itu mungkin terjadi, sayang? Jisung berucap dalam hati.
"Tolong ambilkan mama minum, sayang."
Jisung menyuruh Jihan dengan nada sangat lirih, membuat Jihan khawatir terhadap mamanya saat ini.
Dia harus menuruti perintah mamanya atau tidak meninggalkan mamanya sendiri ?
Air di ruangan mamanya habis.
Pemikiran anak kecil memang sangat sempit terkadang, semua tentang perasaan.
Akhirnya Jihan memilih untuk mengambilkan air sesuai permintaan mama tercintanya.
Ceklek.
Pintu itu tertutup dengan bersamanya Jisung meletakkan kepalanya di atas meja.
Tidak sampai satu menit, Jihan kembali dengan segelas air di tangan kanannya. Dia menghampiri meja Jisung. Melihat wajah Jisung, beberapa detik setelah itu Jihan baru menyadari jika mamanya tidak sadarkan diri.
"FELIIIIIX!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KUKUH | Minsung✓
Fanfiction(💋) Kepercayaan adalah hal paling penting dalam sebuah hubungan dari pacaran, pertunangan bahkan pernikahan sekalipun. Ketika kepercayaan dalam pernikahan terguncang, semua hal bisa terjadi. (010119-040219) ⚠bxb ⚠mpreg