KUKUH | Minsung✓

Bisikan

"Sejak beberapa bulan lalu, Jihan diantar oleh Ibunya, kemana direktur Lee ?" bisik dari ibu-ibu di depan sekolah Jihan itu terdengar sampai telinga Jisung.

Jisung hanya diam mendengarnya, memilih untuk acuh tak acuh. Tak ada gunanya ditanggapi.

"Mama, ibu itu membicarakan kita," Ucap Jihan dengan polos.

"Biarkan mereka, Jihan," jawab Jisung.

"Aku kangen papa, ma."

"Aku tahu, sayang. Kan papa janji jika libur akan tamasya bersama," jawab Jisung pelan sembari mengusap surai hitam milik putrinya.

Jihan mengangguk, "Jihan akan menunggu, papa !" teriak Jihan bahagia.

"Sampai bertemu nanti mama~" pamit Jihan kemudian mencium kedua pipi Jisung.

"Belajar yang rajin, sayang. Akan mama jemput jam 11,"

Jihan mengangguk mengerti dan berlari ke dalam kelasnya.

Beep beep,

'Sajangnim, seseorang ingin berkonsultasi'

Isi pesan dari asisten Jisung membuat ia berlari kecil menuju mobil Hyundainya.

"Aku ingin menjelaskan semua dari awal dan aku ingin kau percaya, Minho yaa. Aku tak pernah mengkhianatimu. Aku bersumpah, tolong percaya padaku."

Otaknya berputar menggulang kejadian awal mula ini semua.

Kejadian ini dimulai saat Jisung mulai membuka bisnis butiknya dibantu oleh sahabatnya, Seo Changbin.

Saat itu Changbin sedang meniup mata Jisung yang terkena debu dan sialnya Minho melihatnya. Minho yang sedang letih dengan berkas-berkas kantor langsung saja salah paham dan menganggap Jisung selingkuh. Pria itu melimpahkan kekesalannya dengan meminum soju di kantor dan Sana yang merupakan rekan di kantor menemaninya. Sebulan kemudian, Sana mengaku hamil dan Minho pun harus bertanggungjawab.

Jisung menggelengkan kepala, berharap pikiran-pikiran yang terulang kembali itu hilang dari otaknya.

Baby, look at me now ~

Dering ponsel Jisung berbunyi, membuat sang pemilik menghilangkan pikirannnya.

"Em, aku segera kesana." jawab Jisung, kemudian dia mulai mengemudikan mobilnya.