Chapter 23

1.4K 61 2
                                    

Happy reading.

***

Jadi,malam ini malam minggu buat para jomblo,tapi tidak untuk Ali dan Prilly mereka akan berkencan di awal pacaran mereka.

Prilly mematutkan dirinya pada kaca cerminnya,memastikan bahwa tidak ada yang salah sama riasan nya. Saat ia sudah pastikan tak ada yang salah terhadapnya terdengar suara dentingan bel,sepertinya ia tahu siapa orang yang menekan bel rumah nya itu.

Ia pun buru buru mengambil tas slimpang kecil nya,ia menaruh kaki nya ke dalam high heels warna merah. Lalu ia turun ke bawah dan hendak membuka pintu keluar,yang datang bukan Ali melainkan Max.

"Lho Max ngapain kamu datang malam malam gini ke rumah gue" tanya prilly dengan penuh keheranan.

"Maaf,Prill. Sebenarnya gue gak pengen ganggu acara loe dan ali tapi ini benar benar gawat,Prill." Ucap Max stress. Prilly menatap nanar terhadap Max,ia menyuruh Max untuk duduk di luar. Dan ia mengambil air putih buat max.

Sembari memberikan air putih kepada Max,Suasana mereka agak canggung tapi tak lama kemudian Max sudah menghabiskan Air minumnya. Max mengatur napas dan ia harus berkata sejujurnya terhadap Prilly.

"Prilly,Aurora meminta gue harus nikah sama lo." Ucap Max. Prilly hanya terdiam dengan kata kata Max barusan.

"Oke,ini mendadak banget gue bilang. Tadi gue ke rumah sakit melihat kondisi aurora. Ia harus menjalani operasi. Dia hanya meminta satu hal jika dia gagal di operasi,untuk menikahi lo,gue sebenarnya gak bisa. Tapi ini keinginan aurora,gue bisa apa? Tapi jika operasi nya berhasil,gue akan tetap nikahin aurora. Gue minta Maaf Prill." Sambung Max.

"Tapi kenapa harus gue,Max. Gue udah menjalin hubungan dengan orang yang udah serius sama gue". Ucap Prilly terisak.

"Gue tahu,tapi ini permintaan aurora gue ga tau harus ngapain. Dan gue juga gak tahu apa alasan aurora untuk meminta gue nikahin loe. Please maafin gue Prill." Ucap Max sambil memeluk Prilly yang semakin terisak.

Tanpa mereka sadari,ada sosok lelaki yang berdiri tidak jauh sambil membawa sebuah kotak merah tapi ia sakit hati dengan kejadian yang ia lihat. Yap,Dia Ali.

Ali langsung melempar kotak merah itu ke dalam tempat sampah dan ia langsung melajukan mobilnya untuk meninggalkan area dimana wanita yang ia cintai tinggal di kawasan Tangerang. Kencan pertama mereka,sangat GATOT!

Gagal Total!

***

Saat kejadiaan naas di malam minggu telah berlalu,Prilly tidak bisa menghubungi ali sampai saat ini. Ia khawatir sama Kekasihnya,kenapa sulit sekali menghubunginya.

"Apa jangan jangan ali lihat gue lagi pelukan sama max kali,tapi gak mungkin deh. Kok gue takut ya? Ali pls read wa gue. Kamu online tapi kok gak read ato balas chat gw sih,pls li gue mohon bales."ucap Prilly sambil mengigit kuku jarinya. Ia stress ali susah dihubungi.

Prilly berjalan lesu ke sekolah,terlihat tidak semangat. Sesampai di kelas,ia menatap bangku meja Ali,kosong.

"Run,Lo tahu Ali dimana"

"Jadi Lo gak tahu Prill,gue kira lo udah tahu ternyata belum dikasih tahu ya." Ucap kirun. Prilly hanya mengeleng-gelengkan kepala.

"Jadi,Ali pergi ke bandung untuk mengurusi pekerjaan ayah nya." Sambung kirun.

"Tapi dia gak nge-chat gue kalo dia pergi tiba tiba ke bandung"

"Yee,mana eyke tahu. Tanya noh sama dia kenapa mendadak bingitzz ke bandung."

Prilly menghela napas sejenak dan kembali fokus ke pelajaran,nanti saja ia memikirkan masalah Ali dan Max.

Jam pelajaran biologi tetap berjalan, prilly sudah tidak kosentrasi dengan pelajaran tumbuhan-hewan tersebut,ia hanya melamunkan kejadian yang kemarin.

'Menikah dengan Max?'. Tak ada lintas di benaknya menikah dengan pria yang baru beberapa minggu mengenalnya apalagi ia punya cewek yang lagi berjuang di rumah sakit.

Ia juga memikirkan mengapa Ali tak bisa dihubungi dan mendadak ke bandung tanpa pemberitahuan. Apa Ali melihat dia sedang berpelukan dengan max atau tidak?!

Lamunan prilly buyar ketika guru didepannya menegur gadis itu. Ibu guru tersebut bertanya kepadanya ada apa? Prilly pun menjawab "tak apa,mem." Seolah tahu apa yang dipikirkan muridnya,lantas ibu guru pun tersenyum dan berkata." Kalo kamu ada masalah,kamu boleh ke uks untuk meredakan masalah atau sakitmu. Jangan memaksakan diri untuk fokus di pelajaran,Prilly."

Prilly terdiam dan mengangguk,segera ia meminta izin untuk ke uks,ibu guru pun mengizinkannya. Ia keluar kelas dan menelusuri ruang uks berada.

Ia membuka pintu uks dan menutup kembali. Tubuhnya dibaringkan ke tempat tidur,ia memejamkan mata untuk sejenak. Setelah agak membaik ia langsung membuka ponselnya. Chat ia kirimkan kepada Ali tak kunjung dibalas oleh Pria beralis tebal.  Ia sangat kesal sama pria itu bisa bisanya membuat ia kecewa terhadapnya. Lantas ia melempar ponsel ke sembarang tempat. Tapi belum beberapa menit kemudian,terdengar satu dentingan notif dari ponsel prilly.

Prilly segera mengambil ponsel yang tergeletak di lantai,melihat sedikit yang retak di bagian atas handphone. "Untung ga lecek lecek amat" gumam prilly.

Hanya satu kata yang ditampilkan pada kunci layar ponsel prilly

" Maaf."

Lanjutt??!!!

Hatiku hanya milikmu seorang,Prilly Latuconsina [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang