The 99th Divorce

188 Jangan takut karena aku di sini

Penterjemah : Nyoi_Bo_Studio | Editor : Nyoi_Bo_Studio / Nyoi-Bo Studio

Kegiatan yang S Lieng maksudkan memang sangat menyenangkan. Kuncir kudanya mengalir tertiup angin, Su Qianci melihat ke bawah. Berdiri di samping pintu kabin, Su Qianci merasa seluruh tubuhnya bergetar. Namun, kegembiraan itu memikat. "Apakah kita akan jatuh dan mati?"

Li Sicheng mengerutkan bibirnya dan berkata dengan tenang, "Kamu tidak akan. Aku akan memastikan aku mendarat di bagian bawah."

Seorang anggota staf bertanya, "Apakah Anda siap?"

"Iya nih!"

"Gadis pemberani. Lindungi nona baik-baik, Tuan!"

Li Sicheng melihat ekspresi Su Qianci yang bersemangat dan gugup, merasa hatinya meleleh, dan mengangguk.

"Aku sangat takut ... Ini sangat mendebarkan, Tuan Li!"

"Kamu panggil aku apa?"

"Sayang ... Ahhhh!" Berteriak di atas paru-parunya, Su Qianci bahkan tidak berani membuka matanya. Kejatuhan itu begitu mengerikan sehingga dia gemetaran.

Dengan tarikan dari parasut, mereka jatuh dengan kecepatan yang lebih rendah. Meraih lengannya dengan satu tangan, Li Sicheng berbisik dengan suaranya yang menawan, "Jangan takut, karena aku di sini."

Suaranya membawa sihir yang menenangkannya. Su Qianci berhenti gemetar dan membuka matanya, melihat pria di sebelahnya melawan cahaya pada pandangan pertama. Dia tanpa ekspresi seperti biasanya, seolah-olah dia tidak tergantung pada seutas tali. Su Qianci merasa sedikit malu, tidak tahu apa dampak penampilannya pada pria itu. Sinar matahari mewarnai wajahnya yang cantik keemasan. Li Sicheng berharap momen ini bisa bertahan sepuluh ribu tahun.

Di bawah tatapannya, Su Qianci dengan malu-malu membuang muka dan segera berkata, "sangat cantik! Lihat!"

Li Sicheng menatap pemandangan itu dengan senyum tipis. Gunung-gunung bergulung-gulung, di ujungnya terbentang samudra biru yang luar biasa. Seagulls terbang di bawah mereka. Sepotong awan datang, menghalangi pandangan mereka, membuat apa yang mereka lihat menjadi lebih misterius. Tidak ada kata yang dapat digunakan untuk menggambarkan apa yang mereka lihat.

Li Sicheng menjawab, "Sangat cantik." Namun, semua ini tidak sebanding dengan senyumnya.

Su Qianci tidak mendengar Li Sicheng, mabuk oleh pemandangan. Ini adalah pertama kalinya dia melihat pemandangan seperti ini dalam dua masa hidupnya digabungkan. Tapi yang paling tak terduga, orang di sebelahnya adalah Li Sicheng. Di masa lalu, Su Qianci bahkan tidak bisa membayangkan ini dalam mimpinya yang paling liar, tapi sekarang itu menjadi kenyataan ...

"Sayang," panggilnya dengan suara dewasa.

Su Qianci berpikir itu terdengar familier, dan baru sadar dia memanggilnya dua detik kemudian. Ketika dia melihat kembali padanya, dia menutupi bibirnya dengan bibirnya. Sensasi itu membuatnya membuka mata lebar-lebar dengan tidak percaya ...