125 Dipalsukan

3K 146 0
                                    

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio | Editor: Vicky_

Itu sangat memalukan. Su Qianci merasa malu karena kesalahpahamannya. Menengadah, dia melihat matanya, yang sedingin seperti biasanya. Namun, dia tidak melihat bahwa penampilannya memuncak. Dengan jelas menyadari rasa malunya, Li Sicheng perlahan mencondongkan tubuhnya ke arahnya, matanya tertuju pada wajahnya yang memerah. Merasa tubuhnya semakin dekat dengannya, Su Qianci tertegun oleh wajahnya yang tampan dan lupa untuk bereaksi.

Dia sedikit melengking alisnya saat dia berbicara dengan suaranya yang dalam, "Kamu pikir aku akan mengatakan membuat ..."

Su Qianci tiba-tiba berdiri dari sofa, meletakkan tangannya di atas mulutnya. Sebelum Li Sicheng menyelesaikan kalimatnya, mulutnya tertutup. Dia belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Wanita ini menjadi lebih berani. Pupil hitamnya penuh dengan rasa malu, sepertinya berteriak: tolong jangan katakan itu. Dan tangannya di mulutnya begitu lembut, memohon ciumannya.

Menghadapi tatapan Li Sicheng, Su Qianci berharap dia bisa bersembunyi di suatu tempat dan tidak pernah melihatnya lagi. Akankah dia berpikir bahwa dia adalah seorang pelacur? Dia belum pernah begitu malu sebelumnya. Namun, dia segera menyadari apa yang telah dia lakukan. Su Qianci cepat mengambil tangannya kembali tetapi sangat gugup sehingga dia tidak tahu di mana harus meletakkannya. Ya Tuhan! Yang paling dibenci Li Sicheng adalah seseorang yang menyentuhnya, terutama wajahnya. Dan sekarang dia telah melakukan sesuatu yang sangat kasar. Di bawah tatapannya yang garang, Su Qianci tersipu dan berkata dengan gugup, "Aku akan segera memasak sesuatu!" Dia dengan cepat berlari ke dapur.

Melihat Su Qianci melarikan diri, Li Sicheng berhenti menahan senyumnya kembali. Sebuah tampilan sukacita yang singkat melewati wajahnya. Kemudian dia melihat layar komputer dan melihat percakapan Su Qianci.

Ada beberapa barang yang tersisa di kulkas. Karena Li Sicheng tidak ada, tidak banyak makanan disiapkan. Su Qianci hanya bisa menemukan telur dan biji-bijian. Segera, Su Qianci memasak bubur dan membuat hidangan, membawa mereka ke meja.

Li Sicheng sudah keluar dari kamar mandi. Melihat makanan itu, dia duduk.

"Aku akan kembali ke kamarku dulu. Selamat menikmati."

"Tunggu sebentar."

Su Qianci berhenti.

"Duduk." Suaranya terdengar seperti cello.

"Kita perlu bicara."

The 99th Divorce Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang