Corrupted Mane Six [✓]

🌟 14 🌟

Terlahir seorang diri, tiada teman menyapa, kecuali Tad yang biasanya bersemayam di kepalanya.

Kelly tumbuh menjadi gadis pendiam, apalagi setelah putus dengan Tad. Tak lama, dia bertemu seseorang yang dikiranya baik, yang menjanjikan kebahagiaan, Jackie Lynn-Thomas.

Ketika terjerat pergaulan salah, dari kejahatan kecil hingga besar, perlahan Kelly yang polos menjadi bagian The Dark Side sepenuhnya, meski tidak sekeji mereka.

Dia laksanakan tugas tanpa membantah, terus berjuang mempertahankan pertemanan buruk ini. Tanpa menyadari akan dampaknya di masa depan kelak.

Suatu ketika, Jackie memberi tugas menghampiri sang musuh untuk dijatuhkan secara perlahan tapi pasti. Gadis itu tidak lain dari temannya, Star Butterfly. Baginya, gadis itu terlalu baik untuk menjadi musuh, tapi apalah daya, mempertahankan "sahabat" lama lebih penting.

Tak disangka, semua kejahatannya dari yang kecil sampai fatal tiada menumbuhkan seciul pun dendam dari hati Star, dia satu-satunya yang tahu mengapa Kelly tiba-tiba berubah semenjak Jackie muncul kembali ke bumi, meski tidak sesering dulu.

"Sudahlah, Kelly! Berhenti memikirkan masa lalu!" serunya pada dirinya sendiri, "Teman-temanmu dalam masalah!"

Dia memasuki hutan tempat Toffee berkuasa tanpa mengetahuinya. Tapi sedikit menebak-nebak jika hutan ini milik kadal itu, dari makhluk yang sering gagal memata-matainya, hingga rawa favorit Toffee untuk minum Mewnian Swamp Water.

"Mau sesuatu?"

Kelly mengenal suaraku, begitu jelas hingga tidak perlu menoleh untuk memastikan. Dia tidak mau menjawab, diam saja dan terus melanjutkan langkahnya. Kelly tidak ambil pusing, terus berjalan tanpa bersuara. Membiarkan ia membuntuti.

"Hei, aku paham kamu masih marah kepadaku," ujarnya, "Aku... yah, memang cuma diam di kepalamu, seperti parasit. Tapi kamu tetap yang terbaik bagiku."

"Kita putus, Tad. Titik." Kelly meneruskan langkahnya.

"Kelly, jangan sok kuat deh," Ia menggeram, "Kamu barangkali menangisi hari perpisahan kita, lalu menulis novel tentang perasaanmu, menganggap dirimu paling benar, terus-terusan membahasku kepada seseorang yang jelas tidak peduli. Tapi apa jadinya? Kamu bisa lihat sendiri, teman-temanmu mati karenamu."

"Terus? Apa peduliku?" balas Kelly.

Tad mengangkat sebelah alisnya. "Huh? Kamu kok gitu?"

"Kenapa tidak kamu saja?" ujar Kelly, "Kan kamu yang tahu."

"Hei, Kell." Tad berdiri di depan kakinya. "Katanya tidak lagi jadi jahat."