Setelah empat hari beda di sekolah tetangga untuk kontes cipta lagu. Sena dengan tujuh orang teman lainnya, (tiga orang dari kelas A + Sena jadi empat, dan empat dari kelas B), kembali bersekolah.
Kembalinya mereka ke sekolah tentu menjadi hal yang sangat ditunggu oleh beberapa penggemar mereka.
Dan meskipun berdelapan, tapi hanya tiga dari siswa-siswa itu yang sangat terkenal di sekolah mereka. Sena si ketua OSIS dari kelas A, Alan si kapten basket yang juga sekelas dengan Sena, Serta Arine si cantik ketua club dancer dari kelas B.
Mereka memperoleh kemenangan pada kontes itu, dan kemenangan yang mereka bawa menyebar dari ruang chat, ke ruang chat yang lain. Siapa pelakunya, tentu saja para penggemar mereka, yang saat ini tengah mempersiapkan hadiah untuk idolanya.
----------------------------
Enam empat lima. Sena sengaja datang lebih awal untuk menghindari insiden terjebak diantara penggemarnya, yang pasti akan sangat merepotkan, walau tak sepenuhnya tidak suka. Hanya saja Ia tidak ingin terjebak diantara mereka saat ini.Setelah memastikan bahwa belum ada satu pun manusia disekitar koridor, Sena berjalan dari arah parkir sepeda motor menuju kelas. Namun, getar dari ponselnya menginstruksi. Sebuah panggilan masuk dari sang ibu. Panggilan yang tak mungkin ia tolak. Jadi Ia meminggirkan diri, dan mengangkatnya.
Beberapa waktu berlalu, ia telah selsai dengan percakapannya dengan sang ibu. Ponsel kembali ia masukan kedalam saku celana. Sena berniat melanjutkan langkahnya. Tapi, seorang siswa perempuan yang kini berdiri dihadapannya dengan sebuah kotak makan siang menjedanya.
"Untukmu, selamat atas kemenangan kalian!" ucap siswa itu, sambil mengarahkan kotak makan siang yang ia pegang ke arah Sena. Seperti biasa, Sena akan selalu menghargai pemberian dari penggemarnya, walau ia tidak memakan, atau memakai apapun yang ia terima. Biasanya akan dinikmati oleh teman sekelas.
Tangan Sena terulur untuk menerima kotak makan siang itu. Namun...
"Kyaaa.......!!"
Teriak seorang siswa yang menyembulkan kepala dari jendela menghentikannya.
"Sena kembali!" lanjut siswa itu histeris.
Lalu munculah segerombolan siswa perempuan yang entah dari mana, dengan tiba-tiba dan setengah berlari, mereka menuju ke arah Sena.
Kotak makan gagal diterima. Sena malah berlari menyelamatkan diri. Jika satu, atau dua orang, tentu akan ia ladeni dengan baik, tapi gerombolan?. Itu tidak akan menjadi hal yang menyenangkan.Sena terus berlari ke arah kelasnya, sambil sesekali melirik kebelakang.
Brugh,,
Ia menabrak seorang siswa perempuan bertubuh mungil, yang tampak linglung. Dan ajaibnya mereka tidak terjatuh ataupun terseret dan sejenisnya.
Sena menatap siswa itu menyelidik. Mereka bertabrakan dengan cukup kuat, tapi kenapa tidak terjadi apapun?, batinnya. Oh Sena, apa kau mengharapkan akan terjadi adegan picisan seperti di dalam sinetron,? Itu tidak akan.
Sena...!!!" teriakan dari arah belakangnya membuat sena geram.
"Aish... Kenapa mereka tidak kenal lelah sama sekali?" ucap Sena sambil mengacak rambutnya frustasi.
Ia melirik lagi ke arah si siswa perempuan, yang masih tak bergeming entah kenapa. Dan tanpa aba-aba, ia menarik lengan kiri siswa itu dan membawanya berlari bersama, untuk menghindari keruman siswa perempuan yang mengejarnya.
Bukannya ke kelas, mereka malah ke sebuah ruangan dengan logo OSIS di atas pintunya. Sena mengunci pintu itu, dan siswa perempuan yang tangannya masih ia genggam masih belum mendapatkan pencerahan dari sistem kerja otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Better With You [ Tamat ]
Teen FictionStory by : Miftahul Rizka Cover by : Vadila Zikra Akibat sang ayah yang ingin mengubah kelakuan anak gadis semata wayangnya, Sera harus rela dikeluarkan dari sekolah lamanya. Lalu pindah dengan paksaan ke sekolah yang didirikan Ibunya. Hingga pertem...