11. Demi 10%

31 8 1
                                    

Keesokan harinya.

Berita bahwa uang bulanan seluruh siswa non beasiswa akan dikurangi sepulu persen di bulan depan telah beredar ke seluruh penjuru sekolah.Hal itu tentu menarik bagi mereka,karena biaya bulanan sekolah mereka memang cukup tinggi. Siswa-siswa yang menginginkan Sera memenangkan kompetisi, mulai melakukan banyak cara untuk membantu.

Ruang klub basket.

"Kau sudah dengar beritanya?" seorang siswa bertubuh sangat tinggi muncul dari ruang penyimpanan klub, namanya Renald si kapten basket yang baru saja dilantik.

"Tentu saja, siapa yang bisa melewatkan berita yang memang tersiar di selurug sudut sekolah itu?" Ucap Zaem si wakil ketua.

"Bagaimana kakau kita membantu?" Robby menambahkan.

"Tentu!" Sambung Dino dari arah pintu masuk.

"Aku punya rencana!" Renald mengusulkan. "Tadi pagi, aku tidak sengaja mendengar Bu Veronica berbicara dengan si gendut Pak Dandy, bahwa dia sudah menyelesaikan lagunya. Sementara yang ku tau, anak kelas A masih mencoba menemukan melodi mereka." lanjutnya.

"Jadi?" tanya Robby.

"Aku sempat mengintip di mana Bu Veronica menyimpan dan membackup karyanya, dan kita punya spesialis perusak di sini!" lanjut Renald sambil menunjuk Dino dengan memanyunkan mulutnya, dan Dino pun mengeluarkan senyum liciknya.

"Kita akan merusak filenya?" tanya Zaem.

"Ayo lakukan!" ucap Dino.

"Ok, sepulang sekolah, sebelum latihan kita ke ruangan guru!" ucap Renald. Lalu keempat siswa itu pun meninggalkan ruangan klub, untuk menuju ke kelas mereka masing-masing, karena jam istirahat telah berakhir.

Pulang sekolah.

Keempat siswa klub basket itu, benar-benar melaksanakan rencananya. Setelah memastikan ruang guru telah kosong, dan mereka berhasil mendapatkan kunci dari penjaga sekolah, mereka pun memulai aksinya.

Dump.!

Di tengah-tengah aksi mereka Robby tidak sengaja menyenggol map tebal di atas meja Bu Veronica dan map tersebut terjatuh kelantai dengan suara yang cukup keras sehingga satpam sekolah yang sedang berjalan diluar ruang guru melirik ke arah dalam. Lelaki paruh baya bekulit hitam, dan berkumis tebal itu, geram mendapati ada siswa di dalam ruang guru saat jam pulang sekolah.

"Hei,apa yang kalian lakukan?" teriak satpam yang akrab dipanggil Pak Bow itu.

Renald, Robby, Zaem, dan Dino melompat kecil karena terkejut di tempat mereka masing-masing.

"Aish, bagaimana ini?" ucap Zaem khawatir.

Pak Bow berjalan masuk, dan semakin dekat dengan mereka.

"Lari!" ucap Dino. Dan empat orang siswa laki-laki itu pun berlari secepat yang mereka bisa, guna menghindari kejaran Pak Bow.

"Huh, si botak hitam itu kenapa larinya cepat sekali?" ucap Robby, setelah berhasil menghindari kejaran Pak Bow dengan masuk ke dalam ruang klup basket.

"Apa kau berhasil merusaknya?" tanya Renald.

"Tentu saja!" jawab Dino sambil mengembang senyum sempurna.

"Sepuluh persen, kami memperjuangkanmu!" ucap mereka serentak, lalu mulai bergerak ke ruang ganti dan bersiap untuk latihan.

Ruang Kelas A.

Siswa kelas A masih setia berada di dalam kelas mereka, bahkan saat jam pulang telah setengah jam berlalu. Sera dan Meri menyanyikan lagu yang mereka tulis di depan kelas dengan Alan, Sena, dan Kevin sebagai pengiring. Sementara siswa yang lain duduk melingkar di hadapan mereka sambil menggetakan tangan di atas kepala ke arah kiri dan kanan bergantian. Lagu selelsai di nyanyikan.

Be Better With You [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang