8

34 7 0
                                    

"Berarti lo bisa sama gue dong"gumam Aftan
"Ih mending gue sendiri daripada jadi partner lo"gumamku
"Oh jadi lo gamau tau dimana Aldy sekarang"tanya Aftan dengan senyum licik nya.
"Yaudah gue mau jadi partner lo"ceplos aku lalu kembali ke kelas.
Bel istirahat berbunyi. Seperti biasa Aku, Tari, Sandra, dan Devano berkumpul. Tetapi kali ini Devano tidak ada.
"Hai boleh ikut" tanya Firra sambil membawa Katsunya.
"Boleh"gumam Sandra
"Makasih"gumam Firra
"Lo belum kebiasa ya sama makanan indo?"tanyaku
"Iya nih. Kalian mau ngga weekend ini temenin aku kuliner makanan Indonesia?"tanya Firra
"Mau lah"gumam Tari
"Wah makasih, oh ya btw-"gumam Firra lalu terpotong oleh panggilan Dimas
"DEK!!!"
"Bentar ya"izin Firra
"Apa bang?" tanya Firra
"Kenalin nih, ini Aftan, ini Deka"gumam Dimas
"Hai salken, aku Shafirra, panggil aja Firra"gumam Firra
"Hai Firra Cantik"ketus Deka
"Eh gue ga rela lo sama adek gue ya"bentak Dimas
"Hahahha santuy"
"Lo deket sama Malika?"tanya Aftan
"Deket"jawab Firra
"Bantuin gue deket sama dia"perintah Aftan
Firra senyum tanda setuju. Manis.

Saat Firra balik ke mejanya, Ia disodorkan surat oleh Tari.
"Nih dari Devano" gumam Tari menyodorkan surat dengan kertas berwarna kuning
"Makasih"gumam Firra
"Gue permisi ya"izin Firra lalu berlari kecil menuju kelas
"Firra manis ya, cantik juga"gumamku
"Lik, lo ga nyadar apa daritadi Aftan liatin elo?" tanya Sandra
"Hah?"
Lalu aku melihat ke arah ujung kantin dan melakukan eye contact dengan Aftan. Aftan mengedipkan satu matanya. Jantung nya berdegup kencang. Apa ini artinya gue udh buka hati buat lain org?

MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang