12

45 8 2
                                    

Sesampainya di kafe tempat janjian, Firra dan Devano duduk di salah satu table yang sudah dipesan. Tapi aneh bagi Firra, mereka hanya berdua tetapi duduk di table 3 kursi. Akhirnya Firra membuang pikiran-pikiran aneh di kepalanya. Dia duduk di kursi depan Devano.
"Gimana di London?"tanya Devano
"Ya gitu deh, lo kam tau gue mau banget sekolah di London"jawab Firra
"Oh iya ya. Oh iya gue mau ngomong sama lo, tapi kita tunggu orang nya dateng ya"gumam Devano
"Siapa?"tanya Firra
"Nanti lo juga tau"jawab Devano sambil tersenyum
"Oh ya, besok lo ikut camping kan?"tanya Firra
"Ikut lah. Tapi gue gabisa jadi partner lo."jawab Devano
"Lah!Kena-"ucap Firra lalu terpotong oleh seseorang yang baru datang dan menyapa mereka berdua
"Hai Devano, eh ada Firra"sapa aku
"Malika?"tanya Firra
"Iya"jawab aku
"Nah udah dateng, duduk Lik"ajak Devano tersenyum
Sekarang ada aku, Firra, dan Devano. Ga tau apa yang bakal terjadi saat ini. Firra menatapku kebingungan.
"Jadi gini. Gue mau ngomong sama lo Fir. Gue mau ngasih tau kalau gue suka sama Malika. Setelah gue mutusin lo, gue pindah ke lain hati. Dan itu hati Malika. Gue cuman mau minta restu lo. Gue tau lo masih sayang sama gue kan?"jelas Devano
Hati Firra tertusuk dan tergores oleh kata-kata yang Devano lontarkan. Firra menahan tangis. Aku kebingungan. Karena aku hanya menganggap Devano adalah sahabatku. Aku melihat Firra menatapku penuh iba. Aku bingung. Jika ia menerima Devano, apakah dia akan menerima kenyataan?. Tapi jujur saja, aku tidak memiliki perasaan apapun sama Devano. Aku sudah terlanjur sayang sama Aftan. Aku gatau kenapa, rasa itu muncul setelah aku mulai dekat Aftan.
"Maaf Devano. Gue cuman anggap lo sebagai sahabat gue"gumamku
"Tapi Lik, gue sayang lo"ucap Devano penuh harap.
"Maaf. Gue ga mau ngerusak persahabatan gue sama Firra"jelas aku
"Udah gapapa. Malika lo harus terima Devano. Dia baik, dan juga pengertian. Gue harap lo nerima dia."gumam Firra tiba-tiba. Lalu Firra pergi meninggalkan kafe
"Ini semua gara-gara lo Dev. Lo ngerusak persahabatan gue sama Firra"bentak aku yang membuat seluruh pasang mata yang berada di kafe itu melihat aku.
"Maaf"jawab Devano sambil menunduk kepala
"Apa yang baru saja gue lakuin. Nyakitin hati Firra. Merusak persahabatan. Ngebuat Malika bentak gue disini, Gue salah"dalam hati Devano.
...
Tangis Firra pecah. Ada perasaan ga rela dari ucapannya tadi. Firra menangis dalam taksi yang ia pesan. Ditemani hujan deras. Hujan yang mewakili perasaan Firra. Firra gatau harus apa lagi. Dia mulai membenci cinta.
Sesampainya di apartemen, Sella dan Luna yang sedang menonton kaget melihat makeup tipis Firra yang luntur.
"Lo kenapa Fir?"tanya Luna
"Pasti si Firra lagi ngeprank kita nih, aslinya mah balikan sama Devano"ceplos Sella
Devano.Devano.dan Devano lagi..
"Lo berdua bacot"bentak Firra
"Sans Fir"tenang Sella
"Devano suka orang lain"jelas Firra
Luna dan Sella melongo. Kaget. Bisa-bisanya seorang Devano menyakiti hati Firra.
"Luna, bantuin gue siap-siap buat camping besok. Sella, bantuin gue beresin barang-barang, gue mau balik ke London"perintah Firra
"Lo serius?"tanya Sella
"Ga usah banyak tanya"jawab Firra
...
Aku berjalan menaiki tangga. Abang Malik sedang menonton berita di TV. Aku mengganti sweater hijauku dengan piyama minion. Aku turun ke bawah lagi. Abang Malik masih menonton TV. Aku pergi ke tempat pakaian dan siap-siap buat camping besok.
"Aduh jaket pink gue kemana ya"ucap aku
Toktoktok
Suara ketukan jendela membuat aku menoleh ke arah situ. Aftan. Dia berdiri sambil tersenyum. Aku pun membuka jendelanya
"Hai bebeb!"sapa Aftan
"Ih jijik gue, lo ngapain si?Kenapa ga lewat pintu depan?Kayak maling aja"seru Aku
"Ga ah"jawab Aftan singkat
"Ih"seru aku
"Lo jadi kan jadi partner camping gue?"tanya Aftan
"Jadi"jawab aku singkat
"Okay selamat tidur sweety"gumam Aftan sambil kiss bye ke aku
"Ih jijik gue"gumam aku yang membuat Aftan tertawa licik.

MaafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang