"Nona?" Sapanya.
Heesoo terkejut lalu mendongakkan kepala. Terkejut bukan main setelah melihat pemuda ini sangat tampan. Sempat tercengang karena ketampanannya, pemuda itu melambaikan tangannya. Heesoo tersadar lalu tersenyum kikuk.
"Y-ya?" Heesoo gugup. Pemuda tadi hanya tersenyum tipis. Lalu mendudukkan diri disebelah Heesoo.
"Ah tidak. Hanya ingin menyapa." Jawabnya. Masih memerhatikan wajah Heesoo.
Heesoo POV
Entah kenapa detak jantungku berdebar sedikit cepat ketika pemuda ini duduk disebelahku. Ini aneh. Apa aku punya penyakit jantung? Tapi tidak mungkin. Aku kan selalu makan makanan yang sehat.
Kembali ke keadaan saat ini. Semenjak pemuda di sebelahku tadi menyapa, sekarang yang terjadi hanya hening.
"Apa kau berniat untuk kabur?" Tanyanya setelah melihat koper yang ada di sebelahku. Aku hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum tipis.
"Bisakah kau bicara? Aku seperti berbicara dengan patung." Candanya.
"Aku tidak kabur. Baru saja pulang dari hotel--"
"Hotel? Kau wanita bayar--"
"T-ti-tidak seperti yang kau bayangkan sekarang. Ya ampun pikiranmu pendek sekali."
Pemuda ini seenaknya saja memotong pembicaraanku. Aku ini wanita baik-baik tau.
"Maafkan aku. Lanjutkan."
"Semalam aku baru tiba di Korea. Karena tiba terlalu malam, jadi aku memutuskan untuk bermalam di hotel saja. Lalu hari ini aku berencana untuk pulang ke rumah." Kataku menjelaskan. Aku tidak tahu kenapa harus mengatakannya pada pemuda ini. Hanya saja berbicara dengannya membuatku nyaman. Padahal kami baru bicara sedikit. Tapi sudah seperti teman lama.
Aku melihat pemuda itu hanya mengangguk. Lalu hening kembali melanda.
"Oh iya kita belum berkenalan. Namaku Jeon Jungkook. Namamu?" Tanya pemuda yang bernama Jungkook itu sambil menjulurkan tangannya padaku.
"Aku Kim Heesoo. Senang berkenalan denganmu Jungkook-ssi." Aku meraih tangannya. Lalu dia terdiam--tangan kami masih saling bertautan--melamun entah memikirkan apa.
Sadar jika tanganku belum dia lepaskan, buru-buru dia melepaskannya sambil bergumam minta maaf seraya tersenyum kikuk.
"Sepertinya hari sudah mulai siang, apa kau tidak keberatan jika aku mengantarmu pulang?" Tawarnya padaku. Aku mengangguk mengiyakan ajakannya. Tidak tahu kenapa aku tadi mengangguk. Aku hanya tidak bisa menolaknya.
Kami beranjak dari taman itu. Sebenarnya jarak dari taman menuju rumah agak jauh. Bagaimana aku bisa tahu? Aku baru saja melihatnya di google maps. Tidak mungkin kan kalau kami berjalan kaki. Apalagi cuaca sedang panas-panasnya.
"Jungkook-ssi," panggilku.
"Hm?"
"Apa kau tidak keberatan mengantarku pulang? Maaf baru menanyakannya."
"Ah tidak apa-apa tenang saja. Lagipula aku sedang bosan." Jawab Jungkook seraya tersenyum menghadapku.
Tiba-tiba pipiku memerah. Yaampun malu sekali jika ketahuan, untung saja aku langsung memalingkan wajah. Ayolah Heesoo jangan memerah hanya karena senyumannya yang manis itu--eh?
Kami berjalan di keheningan. Jungkook tiba-tiba berhenti. Aku menoleh ada apa?
"Sini biar kubantu membawa kopernya. Pasti berat kan? Gadis cantik dilarang membawa barang berat." Ujarnya terkekeh ringan, merebut koper yang aku bawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
New Girl
FanfictionSiapa sih yang tidak kenal dengan Jeon Jungkook? Jungkook terkenal di kalangan wanita. Berkencan dengan banyak wanita, agaknya bisa membuat dia tahu karakter wanita atau gadis yang dikencaninya seperti apa. Tapi semenjak dia bertemu dengan seorang g...