Tungkai kakinya berjalan dengan lancar menuju tujuannya. Senyuman diwajahnya tidak pernah luntur. Menyapa semua orang yang melihatnya.
Hari ini Junghyun akan mengadakan sebuah rapat. Biasanya seorang CEO bila akan menghadiri rapat mengeluh tidak senang. Tapi beda dengan Junghyun hari ini. Ya hari ini. Hanya untuk hari ini saja dia senang akan rapat.
"Permisi Tuan, rapat akan diadakan dalam waktu lima menit lagi. Semua sudah siap." Ucap sekretaris Junghyun yang ada disebelahnya. Junghyun mengangguk lalu menuju ruang rapat.
Saat Junghyun memasuki ruang rapat, orang-orang yang ada didalamnya bangkit berdiri dan membungkuk guna menghormati sang atasan.
"Selamat pagi. Mari kita mulai rapatnya." Senyum diwajah Junghyun masih belum luntur juga. Namun jika dilihat lebih detail, ada seringai yang bersembunyi dibaliknya.
•••••
Pagi. Jungkook benci bangun pagi. Semalam Jungkook kelelahan, lalu dia memutuskan tidur di apartemen.
Bunyi ponsel bergetar di sampingnya mengganggu. Dengan terpaksa Jungkook bangun dan bersandar pada kepala ranjang. Tanpa melihat nama si pemanggil, Jungkook menjawabnya.
"Halo?"
"Ha-halo?"
"Nugu?"
"Jungkook?"
"Iya, ini siapa?" Walaupun Jungkook orangnya yang agak serampangan, tapi jika ada orang yang tidak dikenalinya, Jungkook berlaku sopan.
"Ah syukurlah aku tidak salah menelpon. Ini aku, Heesoo."
"Noona? Ada apa?" Suaranya berubah senang saat Heesoo yang menghubunginya.
"Apa kau tidak sibuk?"
"Ehm sepertinya tidak. Ada apa?"
"Bisakah kita bertemu hari ini? Ingin membicarakan tentang pekerjaan. Masih ingat?"
"Ah itu. Tentu saja ingat Noona. Bahkan aku menunggu Noona untuk menghubungiku." Dasar penggombal ulung. Tanpa sadar pipi Heesoo menghangat. Bibirnya tersenyum.
"Eh-ehm baik kalau begitu bagaimana? Bisa?" Berdeham untuk menetralisir kan suaranya yang mulai gugup dan itu membuat Jungkook tersenyum kecil. Kentara sekali.
"Bagaimana ya? Tapi setelah ini aku harus berangkat kuliah."
"Tidak bisa ya?" Suara Heesoo menurun. Seperti kecewa karena tidak bisa bertemu Jungkook.
Jungkook terkikik geli dibuatnya. Tapi dia tahan, tidak ingin wanita di seberang sana marah.
"Apa aku mengatakan tidak bisa? Oh ayolah Noona. Apa sebegitu inginnya kau bertemu denganku?" Goda Jungkook diselingi tawa kecil yang membuat Heesoo disana ingin sekali memukulnya. Dan rona merah di pipinya semakin menjadi.
"Bukan begitu. Hanya ingin berbicara tentang pekerjaan yang kau tawarkan waktu itu."
"Iya iya aku tahu. Hanya bercanda," ucap Jungkook berusaha untuk meredakan tawanya, "Okay. Bagaimana jika aku selesai kelas? Mungkin sore nanti? Aku akan mengabari Noona nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
New Girl
FanfictionSiapa sih yang tidak kenal dengan Jeon Jungkook? Jungkook terkenal di kalangan wanita. Berkencan dengan banyak wanita, agaknya bisa membuat dia tahu karakter wanita atau gadis yang dikencaninya seperti apa. Tapi semenjak dia bertemu dengan seorang g...