Chapter 5

3.1K 243 2
                                    

Sudah seminggu sejak kedatangannya, Heesoo membantu ibu direstoran kecilnya. Semalam setelah membersihkan diri, Heesoo menceritakan kehidupannya selama dia berada di Amerika sana. Lalu bercanda ria. Momen yang paling Heesoo rindukan.

Karena belum mendapatkan pekerjaan, untuk sementara waktu Heesoo membantu ibunya bekerja.

Suasananya didalam restoran tidak terlalu ramai memang. Karena masih tergolong baru. Tidak jarang datang karyawan kantor untuk sarapan.

Disela-sela waktu istirahat, Heesoo selalu berkutat dengan ponselnya untuk mencari pekerjaan.

Heesoo tidak bekerja di bagian memasak, sudah ada ibunya dan pegawai lain yang mengurus bagian dapur. Heesoo hanya bertugas untuk mengantar makanan.

Heesoo berdiri kala ada salah seorang dari pelanggan mengangkat tangannya. Menghampiri pelanggan tersebut. Sampai di samping mejanya Heesoo terkejut mendapati seorang dari masa lalunya kembali.

Mencoba untuk bersikap biasa saja, mengontrol raut muka agar tidak terlalu kentara. Heesoo mencatat menu yang diminta. Lalu kembali ke bagian dapur untuk menyampaikan pesanan.

Terdiam sejenak sambil memandangi pemuda tadi. Mengapa dia ada disini? Apa dia tidak sadar jika tadi aku ada disampingnya (untuk menulis pesanannya)? Bagaimana bisa dia tahu kalau restoran ini? Banyak pertanyaan yang bercokol di otaknya sekarang.

Seseorang menepuk bahu Heesoo. Membuat Heesoo tersentak lalu tersenyum kikuk, karena ketahuan melamun. Makanan sudah siap. Yang harus dilakukannya sekarang mengantar makanan ini ke pemuda tadi, selesai.

Berjalan perlahan menuju meja yang ditempatinya, menata makanannya, Heesoo segera bergegas menyingkir dari sana. Bahkan pemuda itu sempat bingung dengan tingkah lakunya. Tapi Heesoo tidak peduli.

Lama melamun, Heesoo tidak sadar jika pemuda--masa lalunya--berdiri didepan kasir. Karena tidak ada yang menjaga kasir, Heesoo terpaksa yang harus menggantikan sementara. Setelah menyebut nominalnya, pria didepannya ini dengan cepat memberikannya uang. Terkesan buru-buru sekali. Ada urusan mungkin pikir Heesoo. Belum sempat mengembalikan uang kembaliannya, pria tadi langsung menghilang begitu saja.

Heesoo bingung. Pasalnya uang kembaliannya cukup banyak. Melihat keadaan rumah makan yang tidak terlalu ramai, Heesoo berniat untuk mengejarnya lalu memberikan uangnya.

Keluar dari rumah makan, Heesoo melihat pria itu berjalan menuju ke pinggir jalan. Berhenti di sebelah mobil yang sudah menunggunya. Kaca mobil perlahan turun. Menampakkan si pengemudi yang tengah berbicara dengan pria diluar mobilnya.

Heesoo tertegun di tempatnya.

"Jungkook?"

•••••

Niatnya gagal sudah untuk mengembalikan uangnya. Kembali ke rumah makan, Heesoo langsung berpamitan kepada ibunya untuk pulang. Lagipula ibunya juga menyuruhnya untuk pulang. Ibu mengatakan jika toko akan tutup lebih awal karena bahan makanan habis.

Heesoo bersyukur akan hal itu. Itu berarti banyak yang menyukai masakan ibunya itu. Aku harap rumah makan ibu dapat berkembang dan menjadi restoran mahal nantinya batin Heesoo.

Di perjalanan pulang, Heesoo terus berkutat dengan ponselnya. Tanpa melihat sekitar. Alhasil dia sesekali tertabrak oleh bahu orang-orang yang lewat atau tersandung batu.

Saat sedang bersenang-senang dengan ponselnya, dari arah berlawanan ada seorang wanita yang sedang lari terburu-buru tanpa sengaja menabrak Heesoo. Keduanya terjatuh.

New GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang