Chapter 7

2.1K 168 0
                                    

Akhirnya Jungkook menyetujui tawaran dari Jimin. Mereka berangkat menuju mall terdekat menggunakan mobil Jimin. Jungkook beralasan bahan bakar mobilnya sedang habis. Jimin tahu itu hanya akal-akalan Jungkook saja tapi Jimin biarkan.

Mobil yang dikendarai mereka berdua melesat. Menyatu dengan mobil-mobil lainnya. Suasana didalam mobil hanya diramaikan oleh radio. Jungkook asik bermain dengan ponselnya, sedangkan Jimin fokus pada jalanan.

Sekitar lima belas menit, mobil mereka berhenti di basement. Jungkook turun lebih dulu, disusul Jimin kemudian.

"Apa yang harus kita beli Hyung?" Jungkook bertanya sesaat mereka sudah memasuki mall.

"Lihat-lihat saja dulu. Kalau ada yang sesuai dengan tema, beli." Kepala Jimin sesekali menoleh pada barang yang ada di etalase. Jungkook pun sama. Tapi atensinya teralihkan setelah melihat seseorang.

Iya disana. Jungkook tidak salah lihat. Dia melihat Heesoo sedang tertawa bersama seorang perempuan. Sempat terdiam sejenak, aksi melamun nya dikacaukan oleh tepukan keras di lengannya. Jungkook menatap tajam Jimin.

"Apa?" Jimin merasa aneh karena ditatap seperti itu oleh Jungkook. "Aku sudah menemukan toko yang cocok. Ada disebelah sana." Sambil menunjuk sebuah toko yang berada tak jauh di depan mereka. Mengikuti arah telunjuk Jimin yang kecil, Jungkook membulatkan mata terkejut. Pasalnya toko yang dimaksud Jimin ada disebelah sebuah cafe yang ditempati oleh Heesoo.

Jimin menarik lengan kemeja Jungkook. Yang ditarik hanya pasrah. Sampai di toko yang Jimin maksud, Jungkook sempat melirik kearah Heesoo. Untunglah gadis itu tidak menyadari nya.

Jungkook mengamati Jimin yang sedang memilih barang-barang. Cukup bosan. Tak lama kemudian, Jimin memanggilnya. Jimin telah menemukan semua barang yang diperlukan. Seusai membayar, mereka keluar dari toko.

Ada satu tempat yang menarik perhatian Jimin sedari tadi.

"Jungkook-ah apa kau tidak lelah? Ayo istirahat sebentar di cafe itu." Cafe yang dimaksud Jimin yaitu cafe yang ditempati oleh Heesoo. Sejenak sepasang manik Jungkook mencari-cari keberadaan Heesoo. Masih ditempatnya. Belum beranjak sedikit pun.

Menoleh kearah Jungkook, Jimin menatapnya curiga. Bukannya Jimin tidak tahu jika sedari tadi temannya ini selalu memperhatikan cafe itu.

Pada akhirnya mereka berjalan menuju cafe yang ditunjuk Jimin tadi. Bel yang ada diatas pintu berdenting saat mereka berdua masuk. Suasana cafe tidak terlalu ramai. Masih ada beberapa bangku yang kosong.

Jimin langsung melangkahkan tungkainya ke arah kasir, memesan minuman untuk mereka berdua. Sedangkan Jungkook mencari-cari tempat untuk mereka duduk.

"Ah disana," gumam Jungkook. Setelah duduk, Jungkook melihat Jimin yang masih memesan. Mengedarkan pandangan Jungkook melihat Heesoo duduk tepat didepan Jungkook duduk. Posisinya saat ini, meja yang ditempati oleh Heesoo ada didepannya, beruntungnya Jungkook karena Heesoo tidak membelakanginya.

"Ini untukmu." Jimin duduk dihadapan Jungkook sambil menyesap minuman yang ada ditangannya. Jungkook menerimanya, meletakkan minumannya di meja.

"Jungkook-ah," panggil Jimin. Tidak ada respon dari orang yang dipanggilnya. Mengikuti arah pandang Jungkook yang tengah melamunkan sesuatu, Jimin mendapati Jungkook sedang menatap seorang gadis.

Jimin POV

Aku melihat Jungkook sedang menatap seroang gadis. Lihatlah, padahal dia sudah sudah mempunyai kekasih tapi matanya tidak dapat dijaga. Jungkook itu playboy. Siapa yang tidak tahu? Hampir seluruh gadis yang ada di kampus dikencaninya. Oh ralat, para gadis yang ingin mengencani Jungkook.

New GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang