Cinta itu hangat dan memberikan kenyamanan. Perhatian dan kasih sayang yang tidak pernah di berikan oleh siapapun, kau memberikan semuanya. Tapi itu hanya bagian daripada dirinya ia juga bisa berubah menjadi panas, saat cinta itu terlalu dalam. Ia akan membakar segala nya. Semua hangus bagaikan debu dan setelah itu cinta menjadi dingin dan mati.
Bocah tan itu membaca buku itu dengan serius. Ia tidak mengerti cinta. Walaupun ia membaca buku tentang nya tidak ada satupun yang ia mengerti. Cinta itu debaran ketika kau melihat seseorang. Bagaimana dengan orang yang buta? Apa mereka tidak pernah mencintai? Bagaimana dengan seseorang yang menyukai karena beberapa momen. Seperti dirinya, semakin lama ia berpikir hal itu hanya sebuah nafsu.
Belakang ini daripada mengobrol tentang diri mereka. Youngmin lebih sering mengobrol dengan menggunakan tubuh mereka. Ia bahkan lupa terakhir kali mengobrol santai dengan Youngmin. Ia sangat rindu dengan momen itu. Youngmin selalu bertanya apa Woojin mencintai nya? Bagaimana dengan Youngmin? Ia lebih sering memarahi Woojin daripada mendengar penjelasan nya. Ia menjadi takut untuk menghadapi Youngmin.
"Apa Youngmin Hyung akan senang dengan sebuah cincin. Semoga hatinya membaik dengan ini"
Woojin membayangkan Youngmin yang tersentuh dengan kejutan yang diberikan nya mencium kening nya dengan lembut. Makan siang bersama sambil mengobrol ringan. Bermain di game center dan pulang malam sambil memandangi warna cantik dari lampu-lampu di jalan. Ia pun tertidur pulas dengan buku di dada nya.
Pagi itu ia bangun dengan keadaan yang sangat segar. Ia mandi dan bersiap. Menaiki kereta ke pusat kota. Hari minggu kota terlihat sangat ramai. Ia berkeliling hingga menemukan sebuah toko perhiasan. Pelayan toko menyapa nya.
"Mau beli untuk hadiah?"
Melihat Woojin yang sendiri. Biasanya orang yang datang berpasangan. Woojin jadi sedikit malu. Woojin mengangguk.
"Untuk Ibu mu? Mau apa cincin atau kalung?"
"Aku ingin cincin"
"Ah~ Ada model baru. Ini pasti akan cocok di tangan Ibu Anda"
"Tidak. Aku ingin cincin pasangan untuk kekasihku"
"Ah! Maafkan saya. Anda terlalu muda. Saya kira untuk Ibu Anda"
"Apa ada model yang bagus"
"Untuk pasangan remaja yah... Saya kira kekasih Anda akan menyukai ini..." Kata pelayan sambil memberikan cincin dengan ukiran yang mewah.
"Kekasihku tidak terlalu feminim. Apa ada rekomendasi model lain?"
"Untuk wanita tomboy yah... yang ini lebih baik. Ukiran pola yang sederhana tanpa batu hias. Warna perak dari emas putih menambah cantik penampilan, tapi tidak terlalu feminim"
Mata Woojin berbinar. Pramuniaga itu tersenyum.
"Inisial apa yang harus saya berikan?"
"YW"
"Baiklah. Cincin akan jadi dalam satu jam. Mau menunggu atau diambil hari berikutnya?"
"Menunggu"
Pramuniaga menuliskan harganya. "Berikan ini pada kasir. Setelah selesai kami akan memanggil tuan"
Woojin mengangguk. Ia mengambil struk nya dan memberikan nya pada kasir.
"Youngmin-ah. Jangan seperti itu"
Mendengar nama orang yang dikenal membuat nya menoleh. Youngmin bersama dengan seorang gadis. Woojin mempercepat pembayarannya. Duduk tenang memperhatikan mereka. Perempuan itu menggandeng tangan nya. Tersenyum padanya begitu juga dengan Youngmin. Woojin meraba bagian dada nya. Terasa sangat sesak. Senyum yang dulu selalu dilihat nya. Sekarang musnah. Berpindah untuk orang lain. Ia hanya dapat melihat wajah marah Youngmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shining NPC
RomancePark Woojin ? tidak kenal. Begitulah pandangan pertama Guanlin terhadap Woojin, bukan apa-apa. Fokusnya hanya tertuju pada Jihoon dan Daniel, orang yang kemampuannya di atasnya. "Pasti kau lupa namaku Park Woojin". Sekelompok dengannya membuat ia me...