Mantan Pacar

636 74 8
                                    

Dalam ruangan yang gelap. Pemuda itu meraba bagian dalam baju pemuda yang lain. Tubuhnya yang kecoklatan dengan keringat yang mengalir membuatnya terlihat sangat erotis.

"Woojinie~ kau sangat nikmat" bisik salah satu pemuda dengan nada lirih. Pemuda yang satunya menahan desahannya. Tapi, usahanya sia-sia. Bagian belakang nya yang di mainkan sangat dalam. Ia pun berdesah nikmat.

"Ah~ Youngmin Hyung... Peh..lanh... Ahhnnn"

"Apa kata mu?" Goda pemuda itu. Sebenarnya ia sudah mendengarnya.

"Pelan .... Pelan... Hyung... Hyung" pintanya. Tapi, pemuda itu malah mempercepat gerakannya. Posisinya yang dalam posisi duduk. Membuat bokong pemuda Tan itu serasa perih. Ia memeluk pemuda satunya dengan sangat kencang.

"Hyung.... Sudah mau sampai Woojinie... Ha..ha" desah pemuda satunya.

"Ah~ Hyung.. hentikan.." pinta pemuda Tan itu. Sebuah cairan seperti disuntik kan ke dalam bokongnya. Air matanya mengalir. Entah nikmat atau sakit. Ia sudah tidak bisa membedakannya. Pemuda Tan itu melepas pelukannya. Terbaring lemas. Pemuda di depannya. Menatapnya dingin.

"Hyung...Apa salahku? Kenapa kau kasar sekali.." kata Woojin. Pemuda itu menarik kerahnya. Mukanya cukup dekat dengan pemuda Tan itu. Ia tersenyum remeh.

"Salahmu? Dasar kau j*l*ng. Tidak puas denganku kau bermain dengan pria lain. Aku hanya menuruti kemauanmu. Selama ini aku bermain kurang keras kan.  Jangan berani bermain dengan yang lain lagi"

Air mata pemuda Tan itu bercucuran. Hatinya sangat sakit.

"Youngmin Hyung. Aku tidak bermain dengan yang lain. Aku hanya mencintaimu"

Triing....
Triing....

Suara jam alarm berbunyi. Pemuda Tan itu membuka matanya. Titisan air mata membasahi wajahnya. Ia menghapusnya dengan tangan. Ia pun bangun.

"Sudah lama aku tidak memimpikannya. Apa yang kau harapkan Park Woojin. Berhenti memikirkannya. Bahkan ia sudah punya pacar baru"

Kata pemuda itu. Ia mendekap tubuhnya. Menangis tersedu-sedu sampai hatinya puas.

*****

Sekolah masih sangat sepi. Woojin duduk sendiri dekat jendela. Matanya agak bengkak karena habis menangis. Ia sudah membuka bukunya. Mencoba melupakan mimpinya. Seseorang datang menghampirinya. Ia menoleh ke arah orang itu. Ia tersenyum dengan sangat manis.

"Pagi.. Woojin Hyung" sapanya. Woojin membalas dengan senyuman. Ia kembali fokus dengan bukunya.

"Hyung! Kau sedang baca buku apa?" Tanya pemuda itu penasaran. Woojin menunjukkan bukunya. Bukan ia tidak mau berbicara dengan pemuda itu akan tetapi suaranya agak serak. Ia juga masih agak sedih. Woojin tidak mau menangis di depannya. Apalagi hanya karena cinta.

Pemuda itu memegang wajah Woojin. Menatap lurus ke arahnya. Ia memperhatikan wajah Woojin dengan seksama.

"Hyung.. kau habis menangis?" Tanya pemuda itu. Woojin menepis tangannya.

"Mwoya..  hahaha . . Aku tidak mungkin mena ....." Air mata Woojin tiba-tiba jatuh tanpa peringatan. Apa ini kenapa tiba-tiba saja ia merasa sesak?

"...ngis .. mwoya? Apa ini? Aku tidak... Guanlin.. Hiks...aku tidak..." Guanlin memeluknya. Ia tidak tau Hyungnya kenapa. Ia hanya ingin memeluknya.

"Tidak apa-apa Hyung. Lepaskan saja" kata Guanlin sambil menepuk-nepuk punggungnya.

Setelah puas menangis. Woojin melepaskan pelukannya. Woojin mengambil tisu yang dibawanya. Mengelap seluruh air matanya.

Shining NPCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang