Wolf in Rabbit Cloth

430 30 5
                                    

Warning!
Mengandung Kekerasan dan
Adegan dewasa yang belum dewasa silahkan balik
Youngmin x Woojin
Daniel x Woojin

Setiap pagi pemuda itu mengambil meja dan kursinya. Bukan di gudang sekolah ataupun dari kelas lain. Melainkan dari tempat pembuangan. Berada di antara tumpukan sampah. Ia agak lelah dengan kegiatan ini.

"Woojin-ah..."

Yang selalu membuatnya tersenyum adalah teman setia nya. Dengan wajah imut seperti kelinci selalu setia menemaninya.

Setelah mengambil meja dan kursinya. Woojin dan teman kelincinya duduk di taman sambil meminum jus kaleng yang sudah mereka pesan.

"Kenapa tidak lapor guru saja. Ini sudah keterlaluan!"

Woojin tersenyum mendengar ucapan Hyungseob.

"Tidak apa-apa. Asalkan tidak ada yang hilang dan terluka"

Hyungseob memegang tangannya. "Bagaimana jika mereka melukaimu? Aku tidak akan memaafkan mereka"

"Jika seperti itu. Baru kita laporkan"
"Pokoknya aku ingin mencari pelakunya dan mengancamnya"
"Memang mereka takut dengan ancaman mu. Kau seperti kelinci yang menyerang serigala"

Hyungseob membentuk pose bunga dengan tangannya.

"Apa aku kelinci yang manis?"

Woojin mengelap muka Hyungseob dengan tangannya. "Hentikan! Kau mengerikan berpose seperti itu"

Begitulah keseharian mereka. Woojin sudah tidak ingat kapan terakhir ia bersama Daniel dan temannya. Langit pagi yang cerah dan suasana yang nyaman memberikan kerinduan pada mereka.

"Hyungseob! Hari ini aku ingin pulang bareng Niel Hyung!"

"Eh~! Tapi, aku mau ke toko buku. Terus aku ke toko buku dengan siapa?"

Kata Hyungseob manja. Dahi Woojin berkerut heran dengan sikap sahabatnya itu.

"Kau memang tidak punya teman lain"

Hyungseob menggembungkan pipinya.

"Kau mau aku berselingkuh dengan yang lain?"
"Eh?"
"Sahabat dan Pacar itu punya posisi yang sama. Aku tidak mau yang lain maunya dengan Woojin"

Kata Hyungseob. Ia memeluk Woojin. Woojin hanya bisa tertawa melihat tingkah kekanak-kanakan sahabatnya itu.

"Baiklah. Baiklah"

Aku bisa bermain dengan Niel Hyung di hari libur. Pikirnya. Berkat Daniel yang terlalu sibuk. Sudah sebulan Woojin tidak bertemu dengannya.

Akhirnya ketika hari libur panjang. Woojin bermain di tempat Daniel. Youngmin yang kebetulan ingin mengambil barang yang tertinggal ikut bermain bersama mereka. Di tengah asiknya bermain ibunya menghampiri.

"Daniel. Kau belum bersiap"
"Bersiap apa Eomma"
"Eh? Kau lupa. Kita kan mau mengunjungi nenek yang sakit. Woojin-ah juga cepat bersiap"

Ibu dan ayah Daniel sibuk mengepak barang-barang mereka.

"Seperti nya aku pulang saja"

Youngmin yang tidak punya kepentingan pamit pulang melihat kesibukan keluarga Daniel. Tangan Woojin menghentikan Youngmin.

Shining NPCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang