Heart Freeze

238 34 11
                                    

Langit malam yang gelap di hiasi oleh kristal putih yang turun perlahan. Membuat malam itu terasa lebih dingin. Di tengah malam yang dingin itu. Seorang pemuda menadahkan wajahnya ke langit. Memegang sebuah kotak kecil dengan bungkusan berwarna merah dengan salju sebagai polanya dan abu-abu berkilap di atas-nya. Wajahnya terlihat memerah. Tanda ia sudah berada di sana sudah cukup malam.

Ting

Ponselnya berdering. Pemuda itu merogok kantungnya. Membaca pesan yang berasal dari ponselnya. Mian Woojin-ah, aku tidak bisa datang. Temanku tidak mau melepaskanku. Kau pulang dulu. Aku akan menjemputmu. Begitulah bunyi pesan dari ponselnya. Pesan itu dari seseorang yang spesial untuknya kekasihnya Im Youngmin. Mungkin ini taboo untuk di ketahui publik. Mereka merupakan pasangan sesama jenis. Hubungan rahasia mereka terjaga dengan baik. Mereka pasangan yang harmonis.

Pemuda itu menampakkan wajah kecewa. Pemuda itu menarik napas dalam-dalam. Tersenyum tipis. Membalas pesan tersebut dan berjalan pulang. Rumahnya agak jauh dari taman itu. Membuatnya harus berjalan melewati beberapa blok. Ketika ia hampir sampai di rumahnya. Ia baru teringat, ia belum membeli kue natal. Iya, malam itu adalah malam natal yang dinantikan banyak orang. Begitu juga dengannya. Ia ingin menghabiskan banyak waktu dengan kekasihnya di malam spesial ini. Ia berharap kekasihnya cepat selesai dengan urusannya dan bisa menghabiskan banyak waktu bersamanya.

Pemuda itu pergi ke toko kue. Ada banyak sekali kue yang indah. Matanya tertarik pada kue natal berkrim putih dengan hiasan strawberry dan boneka santa kecil di dekatnya. Terlihat kekanak-kanakan. Maklum usianya baru mencapai 16 tahun usia Korea. Pemuda itu tersenyum bahagia hingga menampilkan gigi gingsulnya yang lucu. Dengan bahagia ia membawa bungkusan kue itu pulang ke rumah. Ia membawanya sambil mengayunkan sedikit bungkusan itu. Langkahnya terhenti ketika melihat punggung seseorang yang di kenalnya.

"Youngmin Hyung..." lirihnya. Ia menghampiri orang tersebut dengan sedikit berlari saking senangnya. Ia ingin mengejutkannya dari belakang. Akan tetapi, hal sebaliknya terjadi. Perempuan yang berada di sebelahnya mencium kekasihnya tepat di bibir. Pemuda itu terpaku. Kekasihnya sesaat memandang wanita itu terkejut. Kemudian, wanita itu menciumnya lebih dalam. Ponsel dan kue yang dibawanya terjatuh. Air matanya mengalir perlahan. Hatinya seperti dihujani oleh ribuan jarum.

"Young..min ...Hyung.." lirihnya. Ia tak percaya. Youngmin mengatakan ia hanya berteman dengannya. Akan tetapi, ia mencium perempuan itu. Ia berlari sejauh mungkin. Jalanan yang licin membuatnya terjatuh. Air mata Woojin berjatuhan. Dalam keadaan duduk ia menangis menghiraukan orang yang melihatnya dengan pandangan iba. Seorang santa wanita menyapanya.

"Ada apa? Di malam yang indah ini, kenapa kau menangis?"

Woojin menengok pada nya. Wajah nya sangat cantik di tambah dengan senyum manis. Ia seperti seorang dewi. "Noona beri kamu coklat, semangat, 'yah!" Woojin menerima sebuah coklat. Ia duduk di sebuah bangku kosong di jalanan sepi. Hidupnya memang tidak pernah benar. Orangtua yang hanya memperdulikan harta. Teman yang mengkhianati. Orang-orang yang mengganggu. Kenapa masalah terus menerus datang padanya? Apa karena salahnya untuk mencintai sesamanya Tuhan menjadi marah? Tapi, perasaan ini bukan nya anugrah Tuhan juga?

Sepotong demi potong Woojin menghabiskan semua coklat yang di makan nya. Ia memutuskan untuk pulang setelah memakan semua itu. Besok ia ada ujian masuk SMA. Ia sudah menantikan nya. Tadinya ia ingin masuk sekolah Youngmin. Jika seperti ini, ia harus memikirkan nya lagi.

***

Tok

Tok

Tok

Daniel yang sedang membaca komik sambil memakan cemilan mengabaikan ketokan di depan rumahnya.

Tok

Shining NPCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang