Bab 5. Lelaki Berbaju Hitam

3.4K 315 5
                                    

Bab 5.
LELAKI BERBAJU HITAM


***

"BUKANKAH dia yang pernah melapor beberapa waktu yang lalu?"

Pagi hari, tepatnya sekitar pukul 6 pagi, polisi sudah mendapat laporan dari salah satu warga yang menemukan seorang gadis bersimbah darah di sebuah gang di balik gedung apartemen Louise. Mereka-para polisi-bergegas menuju ke TKP. Sesampainya di sana, beberapa warga yang mengetahui keributan, sudah memenuhi jalanan menuju gang.

"Benar juga. Sudah jelas ini ada kaitannya dengan pembunuhan pak Hadi. Gadis ini kan yang melapor secara langsung ke beliau. Dan malamnya, pak Hadi tewas tepat di belakang salah satu unit apartemen Louise karena berusaha menyelidikinya sendiri," terang salah satu petugas.

Nyaris hampir satu jam lamanya para polisi berusaha menguak apa saja yang sudah terjadi di tempat kejadian, namun tidak menemukan titik terang. Tidak ada jejak apapun yang bisa membawa mereka mencari tersangka. Sementara itu, korban sudah dibawa ke unit autopsi beberapa saat yang lalu.

🌻🌻🌻

Sofia dan Elina baru saja keluar dari komplek apartemen ketika melihat mobil patroli dan ambulan yang melintas di depan mereka. Tepat di titik ujung, mereka melihat gerombolan orang yang mengerumuni sesuatu. Mereka saling pandang.

"Permisi, boleh tau apa yang sudah terjadi di sana?" Sofia menarik salah satu pejalan kaki.

"Pembunuhan lagi. Korbannya seorang perempuan."

Mendengar jawaban dari pejalan kaki itu, bulu kuduk Sofia meremang. Tetapi ia berusaha menyembunyikannya dengan tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada pejalan kaki tersebut. Setelah itu, dengan cepat Sofia menarik Elina untuk pergi dari apartemen. Karena hari ini Sofia sedang libur, mereka berdua berniat pergi ke supermarket untuk berbelanja kebutuhan bulanan.

Keduanya sedang berada di sebuah café untuk sarapan usai dari supermarket. Sepanjang perjalanan, orang-orang sudah mulai membicarakan pembunuhan pagi ini. Berita cepat sekali menyebar. Bahkan sebelum polisi merilis pernyataan resmi. Banyak berita simpang siur.

Karena kasus ini ramai dibicarakan, negatifnya, banyak orang yang ingin panjat sosial. Banyak dari warga sipil yang datang ke kantor polisi untuk memberikan kesaksian mereka tentang si pelaku.

"Kalau mereka ingin panjat sosial atau hanya ingin dikenal, kesaksian mereka tak mungkin sama," ujar Elina tiba-tiba. Sofia melirik gadis itu yang ternyata sedang sibuk membaca berita dengan ponsel miliknya.

"Kenapa?" tanya Sofia.

"Para saksi banyak yang melapor kalau mereka melihat orang berpakaian serba hitam dengan topi berwarna senada selalu berkeliaran di jam yang sama nyaris tiap malam." Elina menyerahkan ponsel ke Sofia yang masih membuka laman berita untuk dibaca sendiri olehnya.

Sofia membacanya. Semalam juga ia sempat melihat sekilas perkembangan kasus ini. "Aneh. Kenapa polisi baru merilis pernyataan para saksi setelah sekian lama?"

"Mungkin untuk menghindari adanya korban lagi. Selama ini, siapapun yang melapor, akan berakhir mengenaskan."

Dahi Sofia berkerut. "Dengan ciri-ciri yang sejelas itu, seharusnya pelakunya sudah cepat tertangkap kan?" Tanyanya.

Elina menghela nafas. "Kau tak tahu bagaimana cara kerja polisi. Dan psikopat itu pandai menghindar. Lagipula ada banyak sekali orang dengan ciri-ciri yang sama nyaris berjalan melewati apartemen ini tiap malamnya."

OBSESSED [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang