Bab 15. Aku akan Melindungimu

1.8K 174 1
                                    

BAB 15.
AKU AKAN MELINDUNGIMU

***


SOFIA dan Kevin masih saling berhadapan di depan pintu. Sofia tak gentar sedikitpun meski ia bisa melihat Kevin menahan rasa sakitnya. Apalagi terdapat luka menganga pada pinggangnya. Sedangkan Kevin menatap Sofia dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Ia masih berdiri sambil menutupi lukanya dengan sapu tangan miliknya. Rasa sakitnya semakin menjadi.

“Masuklah.” Jika saja Sofia tidak mempunyai hati nurani, mungkin ia akan membiarkan Kevin berdiri di sana dengan luka yang masih mengucurkan darah untuk waktu yang lama. Tapi ia tidak tega melihat Kevin yang bersusah payah menopang dirinya sendiri untuk tetap berdiri.

Kevin masuk, mengekori Sofia yang pergi mengambil kotak P3K. Ia mendudukkan dirinya pada kursi di ruang makan. Setelah mendapatkannya, Sofia berjalan mendekat pada Kevin. Dalam diam ia dengan telaten membersihkan semua darah, mengobati lukanya, kemudian menutupnya dengan perban. Semua itu Sofia lakukan dengan hati-hati. Sementara Sofia sibuk mengobatinya, Kevin menatap ke arah perempuan yang sudah dua kali menjadi penyelamatnya.

“Lukanya terlalu dalam. Butuh jahitan. Aku hanya membalutnya dengan perban supaya pendarahannya terhenti. Besok pergilah ke rumah sakit.” Kata Sofia sambil membereskan peralatan.

Kevin masih terdiam. Pandangannya menatap kosong pada beberapa kassa yang telah berubah warna menjadi merah. “Bolehkah aku—”

“Tidak, Kevin. Kau tidak bisa menginap di sini.” Sofia menyela sebelum Kevin sempat menyelesaikan pertanyaannya.

"Sof.."

"Ya. Aku tau banyak yang harus kita bicarakan. Tapi tidak sekarang. Lebih baik kau pergi dari sini." Sofia berjalan ke depan. Mau tak mau Kevin mengikutinya.

Kevin pasrah ketika pintu dihadapannya itu pada akhirnya tertutup rapat. Ia berjalan lunglai menyusuri jalanan yang tampak sepi.

Sedangkan Sofia masih berdiri di depan pintu. Memandangi pintu dengan perasaan yang tak dapat ia pahami. Hidup tenangnya selama beberapa bulan ini ia pikir ada sangkut pautnya dengan Kevin. Semenjak pemuda itu tak lagi berurusan dengannya, saat itulah hidupnya damai. Benar kata Alex. Kevin hanya pembawa sial dalam hidupnya.

"Dia tak seharusnya datang kembali."

🌻🌻🌻

Kedatangan Kevin ke rumah sakit menjadi topik dikalangan para pengunjung pada pagi itu. Bagaimana tidak, kabar bebasnya dia tidak pernah terdengar. Orang-orang masih mengira ia di penjara saat ini. Dan tiba-tiba saja ia muncul, ditambah dengan membawa luka baru disekujur tubuhnya.

Sofia lebih memilih abai. Saat ini ia sedang berada di resepsionis untuk melihat perubahan jadwal. Ia bisa merasakan seluruh perhatian para suster yang ada di sana tertuju padanya.

"SOFIA!" Sofia menolehkan pandangannya ketika namanya dipanggil. Alex yang baru datang menghampiri dirinya dengan tergesa.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Kita ke ruangan."

Alex buru-buru menarik Sofia menuju ruangan. "Hentikan, Lex. Tidak sopan! Ini jam kerja." Sofia menghentakkan tangan Alex sehingga pegangannya pada lengannya terlepas.

OBSESSED [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang