10✔

505 64 3
                                    

"Gue sayang sama dia. Gue mau belajar untuk gk egois. Sayangnya, gue gk bisa. Gue takut."
✏✏✏

Bel pulang telah berbunyi, Yeri segera membereskan barang-barangnya, begitupun dengan Mark.

"Yer, pulang bareng aku?"

"Enggak, duluan aja. Aku sama Doyeon mau ke mall dulu nyari kado buat Saeron. Dan, kalian jangan lupa datang ya. Byee." Yeri segera meninggalkan Mark, gadis itu nampak terburu-buru keluar kelas.

"Tzuy,"

"Aku pulang sendiri, dan aku gk bisa janji bisa kesana atau enggak."

"Kamu harus kesana Tzuy."

"Tapi, kenapa harus sama kamu?"

"Yeri yang minta." Tzuyu menghela nafas kasar, yasudahlah. Yeri yang mau.

Mereka berdua beriringan menuju parkiran, tentu mereka akan pulang bersama.

"Doyeon buruan ih." Yeri segera mendorong Doyeon masuk ke mobilnya begitu melihat Mark yang tengah berjalan menuju koridor.

"Kenapa sih?"

"Buruan pulang, gue mau bantu dekor ultah Saeron." Doyeon mengiyakan ucapan Yeri, dia segera melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah.

✏✏✏

"Thanks Doy."

"Kak Doyeon nanti jangan lupa kesini ya, ajak Kak Lucas juga."

"Iya, bawel banget yang ulang tahun di runah orang." Doyeon mengklakson mobil dua kali, lalu melambaikan tangan.

"Kak Yeri, kok gk bareng Kak Mark sih."

"Dia masih ada tugas di sekolah Ron."

"Btw, kakak kenal Kak Tzuyu gk? Itu loh, yang dari Jepang. Kemarin kan aku liat instagramnya terus dia pasang snapgram gitu, sama Kak Mark." yeri hanya mengangguk nendengar penuturan Saeron.

"Mereka lagi ada urusan. Kamu dandan yang cantik ya malam ini."

✏✏✏

Acara ulangtahun Saeron sudah dimulai, teman-temannya juga sudah datang.

Yeri bergegas ke depan begitu mendapat pesan bahwa Tzuyu dan Mark telah sampai. Gadis itu tersenyum kecut begitu dua insan tersebut keluar dari mobil. Dengan pakaian berwarna senada. Serasi, batin Yeri.

"Ayo masuk ." keduanya mengikuti Yeri, lalu bersalaman dengan Saeron.

"Yer." Yeri tersentak begitu Doyeon menarik tangannya, membawa gadis itu ke taman belakang.

"Kenapa?"

"Lo, gk ngerasa ada yang aneh?"

"Mark sama Tzuyu, kan?"

"Yer, lo--"

"Gue tau Doy, gue udah tau semuanya. Dan, gue egois, gue jahat, gue bego."

"Stop nyalahin diri lo sendiri, Yeri. Karna lo gk salah."

"Gue jahat Doy, gimana mungkin gue bisa milikin Mark ketika hati dia bukan buat gue?"

Doyeon diam, mendengar kata demi kata yang dilontarkan oleh Yeri.

"Kenapa gue gk pernah sadar kalau hati Mark gk sepenuhnya milik gue? Gue nyakitin Mark. Secara gk langsung gue memaksa dia untuk membalas perasaan gue padahal hati dia jelas jelas untuk orang lain."

"Enggak Yer, Mark yang salah." Yeri tertawa sarkas, menyeka buliran kristal yang mulai membasahi pipinya.

"Gue, sayang sama Mark."

"Gue tau, dan lo harus pertahanin dia."

"Tapi, gue gk mau jadi orang jahat. Gue, gk punya hatinya Mark. Yang punya hati Mark, adalah orang yang selama ini dijadikan tempat berlabuh sama dia, dan itu Tzuyu."

"Yer, pikirin perasaan lo sendiri."

"Gue gk mungkin mikirin perasaan gue sendiri, ketika orang yang gue sayang ngerasain sakit. Ketika orang yang gue anggap temen, malah gue sakitin."

"Apa gue harus ninggalin Mark?"

"Bego, lo bego banget Yeri." ucap Doyeon dan hendak meninggalkan Yeri disana.

"Gue, sayang sama Mark. Gue gk mau kehilangan dia, gue gk mau ngelepas dia. Gue, cinta sama dia. Tapi, gue gk mau jadi orang egois Doy." Doyeon berbalik, memeluk sahabatnya.

"Gue takut kalau Mark pergi dari gue, gue gk siap. Gue gk siap, gk pernah siap, dan gk akan mau untuk bersiap dengan kenyataan yang akan datang Doy."


📍📍📍

Thank you so much yang udah menyempatkan baca. Serius deh, aku gk nyangka kalian mau aja baca cerita halu ini.

Maaf ya kalau ceritanya berantakan, alurnya kecepetan dan konfliknya udah mulai timbul. Soalnya aku tuh bingung mau lanjut kayak gimana lagi karna terlalu lama gk aku sentuh ceritanya.

Intinya, aku minta maaf sebesar-besarnya sama kalian yang mau menyempatkan untuk baca, kalau ceritanya makin ngawur :(

Oke, sampai jumpa di chapter depan.

Jangan lupa bersyukur untuk bahagia

Salam manis

F

OneHeart✔-MarkRi[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang