11✔

503 65 5
                                    

"Cas, lo liat Yeri gk?" Lucas menggeleng.

"Gue aja lagi nyari Doyeon."

Mark menghela nafas kasar, pria itu melirik ke arah Tzuyu yang berdiri di sebelahnya. Gadis itu tak bisa ditinggal walau sebentar.

"Tzuy, bisa tunggu disini bentar?" Tzuyu mengangguk, Mark menepuk pucuk kepala gadis itu lantas meninggalkannya sendiri disana.

Mark menuju ke taman belakang. Benar kan, Yeri ada disana.

"Kalian ngapain?" keduanya menoleh, Yeri buru-buru mengusap matanya. Jangan sampai Mark melihatnya menangis.

"Loh, Tzuyu mana?"

"Ada di dalam."

"Ayo, masuk." Yeri berjalan lebih dulu, diikuti oleh Doyeon dan Mark.

"Hai Tzuy." sapa Yeri ceria pada Tzuyu, Tzuyu balas tersenyum.

"Mark." panggil Doyeon pelan.

"Apa?"

"Gue rasa, setelah ini lo harus cerita ke Kak Taeyong deh."

"Tentang?" Doyeon tertawa sarkas, menatap dua gadis yang tengah berbincang.

"Tentu aja tentang Yeri dan Tzuyu." kata Doyeon skeptis.

Acara sudah berlangsung selama 2 jam, Mark dan Tzuyu berpamitan untuk pulang.

"Balik Yer."

"Aku pulang ya, kamu jangan begadang. Love you."

"Love you too."

✏✏✏

Mark masuk ke rumah, mendapati sang kakak yang tengah menonton televisi di jam 10 malam.

"Kak,"

"Apa?"

"Gue, mau cerita." Taeyong tertawa, lalu menepuk sofa yang dia duduki, mengisyaratkan Mark untuk duduk di sampingnya.

"Mau terbuka juga tentang cinta segitiga lo?"

"Gue, bingung kak. Gue sayang sama Yeri, tapi gue juga sayang sama Tzuyu."

"Pantaskan hati lo, lo harus tau, dimana hati lo singgah dan dimana hati lo tinggal."

"Gue sayang keduanya kak. Gue gk mau ngelepas mereka."

"Tuhan cuma nyiptain satu hati, supaya kita hanya melabukan hati ke satu orang. Gk mungkin dibagi dua, kalau lo gk mau ngerasain sakit."

"Terus gue harus pilih siapa?"

"Gue gk bisa move on dari Tzuyu. Jujur, semenjak dia datang lagi, hati gue kembali terbuka untuk menempatkan dia lagi. Tapi, gue gk mau nyakitin Yeri, gue gk mau kehilangan dia."

"See,lo bahkan nemuin kepada siapa harusnya lo berlabuh. Tapi, lo terlalu egois untuk milih keduanya."

"Gue harus gimana sekarang?"

"Pilih salah satu Mark, jangan labil. Secara gk langsung lo nyakitin salah satu bahkan mungkin keduanya."

Mark diam, mencerna perkataan Taeyong.

'Pilih salah satu, Mark."

"Gue gk mungkin bisa memaksa lo untuk memilih Yeri atau Tzuyu. Gue cuma bisa minta sama lo supaya lo mau ngelepas salah satu, pertahanin salah satu, atau ngelepas keduanya. Asalkan pilihan lo bukan mempertahankan keduanya. Kalau lo tanya, menurut gue siapa yang paling tersakiti disini, jawabannya jelas mereka berdua. Dan semua ada di tangan lo, Mark. Pilih salah satu, pertahanin salah satu, sebelum keduanya pergi." Taeyong menepuk bahu Mark, lalu meninggalkan adiknya.

📍📍📍

Tinggal chapter Tzuyu nih yang belum dikasih petuah. Btw, cerita ini bagusnya happy atau sad ending?

Aku minta maaf lagi ya soal ceritanya yang gk sesuai harapan kalianSemoga kalian masih setia membaca ceritaku.

Jangan lupa bersyukur untuk bahagia

Salam manis,

F

OneHeart✔-MarkRi[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang