18✔

496 59 3
                                    

" sekarang kamu tinggal pilih. mau jadi orang egois atau mau jadi orang paling baik."

📍📍📍

Y

eri mendudukkan diri di salah satu kursi yang berada di kafe tsb, netranya fokus menelisik kesana kemari, mencari keberadaan kim Doyeon.

Tak lama pintu terbuka, menampilkan Doyeon bersama Lucas yang melambai ke arahnya.

"Udah lama yer?"

"Gk juga."

"Kok sendiri? Mark mana?" Yeri mengendikkan bahu, sementara Lucas menatap si gadis kim bingung.

"Gk jadi double date dong."

"As you see, wong yukhei." jawab Yeri sembari terkekeh.

Tak lama pintu kembali terbuka, Yeri tersenyum masam. Begitupun dengan Doyeon yang melirik Yeri kemudian memandang orang yang baru datang itu sinis. Hanya Lucas yang tak paham situasi.

"Sorry, yang penting gue datang kan?"

"Kita itu lagi double date, kalau lo bawa cewek lain gk usah datang aja sekalian." jawab Doyeon sarkas, Mark menatapnya tak suka, namun Doyeon malah semakin sinis menatap Tzuyu.

"Tzuyu lagi sendirian, kasian kalau gue tinggal."

"What? Maksud lo, lo dari rumah Tzuyu?"

"Yaiyalah."

Mereka akhirnya memesan makanan, setelah hal tadi, mereka malah merasa canggung satu sama lain.

"Em, gue ke toilet bentar ya." Yeri berlalu dari sana, Doyeon menatap kepergian temannya.

"Tzuy, bisa ikut gue?" Tzuyu baru saja mau berdiri, namun Mark malah menahan tangannya.

"Dia gk bakal gue apa-apain kok." Mark akhirnya membiarkan Tzuyu mengkuti Doyeon.

Dua gadis itu kini berada di luar kafe, memastikan jika Yeri tak ada disana.

"Kenapa?"

"Lo masih nanya kenapa? Lo sadar gk sih apa kesalahan lo?"

"Gue sayang sama Mark."

"It's ok, gue tau. Gue juga gk bisa maksa lo buat berhenti sayang sama Mark. Please Tzuy, liat posisi lo sekarang. Lo itu mantan Mark, Mark udah punya pacar."

"Lo pikir gampang buat move on? Lo temen gue bukan sih?"

Doyeon terkekeh, menatap Tzuyu dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Gue emang temen lo, tapi Yeri juga temen gue. Please Tzuy, jangan egois. Lo gk mau jadi pho, kan? Kalau lo ada di posisi Yeri, apa lo bakal baik-baik aja?" bukannya menjawab, Tzuyu malah mengepalkan tangannya kuat.

"Gue gk mau kehilangan Mark, doy." Doyeon menghela nafas kasar, kenapa kisah cinta mereka harus serumit ini?

"Gue paham, gue sendiri gk bisa buat lo move on dari Mark. Tapi please berfikir Tzuy , gk enak loh kalau pacar lo lebih deket sama mantan. Lo pasti tau itu, kan? Dan harusnya lo bisa mikirin perasaan Yeri."

"Gk bisa Doy, lo gk ngerti apa yang gue rasain."

"Gimana gue bisa ngertiin lo kalau lo sendiri gk bisa ngertiin orang lain?" tanya Doyeon sarkas, membuat Tzuyu sedikit tersentak.

"Kenapa sih, semua belain Yeri?"

"Belain Yeri lo bilang? Siapa yang belain Yeri? Bahkan Mark aja berpihak sama lo. Lo pernah pake otak lo gk sih? Lo boleh cinta, tapi ngotak. Lo boleh bucin, tapi harus sadar diri." Tzuyu menunduk, benar-benar frustasi.

"Terserah pilihan lo apa, gue cuma mau ngasih tau kalau buat gue lo punya dua pilihan. Jadi temen yang baik atau jadi penjahat yang pura-pura baik." kata Doyeon, gadis itu baru saja hendak pergi. Kalau saja sebuah suara tak menginstrupsinya.

"No problem kok, gue gk apa-apa." keduanya menoleh, mendapati Yeri.

"Yer,"

"Gue pulang duluan, salam buat Mark sama Lucas."

📍📍📍

Ada yang nunggin gk? Makasih yang udah mau stay di work ini. Saranghae

Btw, jangan lupa baca cerita temen aku, ya
@elishacahyani

Btw, jangan lupa baca cerita temen aku, ya@elishacahyani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan lupa bersyukur untuk bahagia

OneHeart✔-MarkRi[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang