Stalking

3.1K 123 2
                                    

Di dalam kamar, Uliya nampak sibuk dengan gawainya. Ia terlihat serius dan kesal. Berkali-kali gawainya bunyi karena ada pesan dari teman-temannya, namun ia hiraukan begitu saja.

Ponsel Uliya berdering, ternyata itu telepon dari sahabat sebangkunya, Amila.

"ish ganggu aja sih." Uliya mematikan teleponnya. Namun, tidak lama gawainya kembali berdering. 

"Hhh kenapa Mil? Aku lagi sibuk banget nih." Tanya Uliya

"Heh, Assalamu'alaikum dulu kali." Protes Amila.

"Iya, Assalamu'alaikum Amila sahabatku yang cantik jelita tapi masih cantikan Aku." Kata Uliya dengan pedenya.

"Wa'alaikumussalam Uliya, sahabatku yang cantik tapi nggak laku." Ejek Amila.

"Heh, astaghfirullahaladziim. Jangan gitu Mil, alkalamu huwa addu'a, perkataan adalah do'a." Uliya memperingati Amila.

"Iya, yailah cuma becanda, tapi emang bener sih lo ngga laku-laku, buktinya lo masih jomblo wkwkw" Amila tertawa,tetapi bukan tawa mengejek.

"Etdah lo telepon gue cuma mau ngebully gue nih? Gue tutup teleponnya!" Kata Uliya kesal dan ingin mematikan teleponnya.

"Eh tunggu! sorry gue becanda, sensi banget sih lo. Lagian lo sih WA online tapi ada pesan nggak dibales-bales. Ini penting demi masa depan lo." Protes Amila

"Masa depan gue? emang kenapa? gue sibuk males buka WA, to the point aja ih jangan banyak babibu! " Uliya mulai penasaran

"Santai dong! Lama-lama gue ikut kesel nih. Tugas lo udah selesai semua belum? " Tanya Amila

"Tugas apa? PJOK yang disuruh mengerjakan sebuku LKS? Udah selesai, emang kenapa? "

"Sip bagus." ucap Amila

"Udah cuma gitu?" Uliya semakin kesal

"Hehehe lupa gue mau bilang, lagian lo sih ngegas mulu. Santai mbaknya. Jadi gini, besok kan ada mapel PJOK, nah Pak Sem nggak bisa hadir jadi kemungkinan digantikan sama Pak Galang. Eh bukan kemungkinan sih tapi emang diganti sama Pak Galang."

Pak Galang adalah guru olahraga yang sering menjadi bahan perbincangan para siswi karena dia yang masih muda, tinggi, cool, dan memiliki wajah yang tampan. Jadi ini alasan para siswi menyebutnya dengan "Pak Ganteng" Pesonanya itu membuatnya gembar seantero sekolah. Apa lagi, beliau adalah guru baru.

"Hah? Pak Galang? Serius lo Mil?" Tanya Uliya dengan nada sedikit teriak karena terkejut.

"Serius, makanya gue ngasih tau lo." Jawab Amila

"Ya udah, santai aja deng, toh juga besok olahraga biasa kan? " Uliya menanggapi Amila

"Heh santai-santai pala lu! Mending besok lo nggak usah hadir deh, besok tuh penilaian bola volly."

"Enak aja, masa iya mau bolos."

"Ya lo izin sakit lah."

"Nggak mau ah, orang gue sehat gini"

"Bilang aja pengin ketemu Pak Ganteng kan lo? " Ledek Amila

"Sok tau lo. Gue mah biasa aja sama dia. Jadi santai aja kalo ketemu, nggak gerogi kaya cewek ketemu cowok yang ditaksir. Gerogi sampe salting mecahin gelas kantin." Sindir Uliya pada Amila.

"Bukan gerogi, itu emang bener kesenggol siku gue." Protes Amila.

"Ya udah, makasih infonya. Besok gue berangkat. Wass.."Uliya ingin memutus teleponnya dengan Amila namun Amila segera mencegah

    KEMBALI (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang