Anastasia merendamkan diri-nya di dalam air hangat setelah menyelesaikan pekerjaan-nya. sekarang ia terlihat sedang menggenakan gaun biru yang sederhana dengan rambut yang diurai panjang,
"anda terlihat sangat cantik tuan putri" kata Hyla. Anastasia tersenyum, ia melihat sehelai kertas di atas meja-nya.
"Oh iya aku lupa, masih ada 1 tugas lagi" muka Anastasia yang awalnya senang, sekarang berubah menjadi malas. Kalau ia tidak menyelesaikan-nya sekarang, besok pekerjaan-nya akan bertambah. Anastasia melihat sehelai kertas itu sedangkan Hyla melihat ke arah kue yang di berikan oleh putri Helena.
"Apa kau mau?" Tanya Anastasia.
"Emm...tidak yang mulia, saya tidka pantas" kata Hyla walaupun ia terlihat sangat ingit melahap kue itu.
"Makan saja, aku sedang tidak ingin memakan kue" Hyla melihat Anastasia seperti mencari kepastian, sungguh baik majikan-nya ini, pikir-nya.
"Terima kasih yang mulia" kata Hyla. Setelah selesai memakan habis kue-nya Hyla terasa sangat menggantuk, ia menggunakan satu tangan-nya untuk menompang kepala-nya. Sebagai seorang pelayan mereka tidak boleh tidur sebelum majikan-nya. Hyla tidak pernah merasa sengantuk ini, tapi entah kenapa ia sangat mengantuk, ia tertidur dengan sendiri-nya. Anastasia melihat Hyla yang tertidur hanya diam dan tersenyum.
"Ia sangat mirip dengan Hana saat tidur" kata-nya dengan pelan.
Ahhhhh
Anastasia mendengar sebuah teriakan dari luar, ia mencoba untuk membangunkan Hyla tapi ia tak kunjung bangun.
"Ada apa disana!?" Teriak Anastasia.
"Lari tuan put..ahhh" sebelum menyelesaikan ucapan-nya, prajurit itu tumbang, Anastasia bisa melihat-nya dari balik jendela kamar-nya, beberapa orang menggenakan setelan hitam yang menutup seluruh bagian tubuh selain mata mereka.
Seluruh prajurit yang menjaga kediaman Anastasia dibantai habis, sedangkan Hyla masih tertidur pulas, seperti terkena sihir.
Anastasia tidak memiliki pilihan lain selain mengambil pedang-nya. Ia menunggu orang-orang itu masuk sambil berharap supaya raja Steve datang sebelum ia mati.
"Siapa kalian!?". Mereka seperti-nya tidak menghiraukan ucapan Anastasia melainkan bermain mata satu sama lain seperti memberi kode. Salah satu dari mereka berjaga di depan ruangan, dan sekarang ada dua orang didepan Anastasia.
"Siapa kalian!? Kalau raja Steve tau kalian akan mati!" Teriak Anastasia, sama seperti sebelum-nya, mereka tidak merespon ucapan Anastasia. Salah satu dari mereka mendekati Anastasia dan menyentuh dagu-nya.
Tentu Anastasia tidak tinggal diam, tetapi melawan, dan mengarahkan pedang-nya ke kedepan muka orang itu.
"Barani-nya kau menyentuh-ku!" Teriak Anastasia berusaha supaya seseorang mendengar-nya. Ia berteriak lagi dan lagi yang membuat kedua orang itu kesal dan membekap Anastasia, ia mencoba melawan tapi tenaga-nya tidak sama kuat dengan orang itu sehingga ia terpaksa menjatuhkan pedang-nya.
"Diamlah tuan putri" bisik orang itu dengan sangat pelan.
Pelayan lama Anastasia telah kembali dan sedang merjalan menuju kediaman tuan putri-nya. Tiba-tiba teriakan seorang wanita yang tidak asing terdengar di telinga-nya.
"Tuan putri?" Kata-nya lalu berlari karna khawatir sesuatu sedang terjadi pada majikan-nya. Ia melihat banyak darah dan prajurit yang berjatuhan, ditambah lagi teriak putri Anastasia yang menjadi dan tiba-tiba berhenti, ia lalu berlari dengan cepat menemui siapa saja yang bisa ia temui, ia berteriak "tolong tolong", nasib putri Anastasia memang sangat beruntung, pelayan itu melihat raja Steve bersama para pangeran sedang berjalan bersama di dekat taman kerajaan.
"Yang mulia! Yang mulia tolong " teriak-nya sambil bersujut di kaki raja Steve, semua orang dikejutkan oleh perilaku-nya,
"kau pelayan Anastasia kan?" Tanya pangeran Liam.
"I..iya yang mulia tolong bantu tuan putri, saya mohon" kata-nya sambil bersujut dengan gemetar.
"Apa yang terjadi!?" Teriak raja Steve.
"Hamba mohon", raja Steve terlihat kesal dengan pelayan itu lalu berlari menuju kediaman Anastasia, ia melihat prajurit yang tergeletakan dengan darah dimana-mana.
Mata-nya membesar seperti tidak percaya dengan apa yang dilihat-nya.
"SIAPA YANG BERANI MENEROBOS KERAJAAN-KU!" Teriakan marah raja Steve terdengar dimana-mana, termasuk orang yang ada di kamar Anastasia.
Orang yang berada di luar tadi masuk dengan sedikit ketakutan, dan memberi isyarat untuk pergi.
"Ayah!" Teriak Anastasia sengan sekuat tenaga, ketiga orang itu bertambah takut lalu melempar Anastasia sehingga kepala-nya terbentur meja, Anastasia melihat darah segar bercucuran di kepala-nya, sedangkan orang-orang tadi mencoba untuk melarikan diri tapi terlambat, raja Steve berada di depan mereka, dan dengan marah ia mengeluarkan pedang-nya dan melukai ketiga orang itu, ia bisa saja membunuh merek tapi ia ingin mengetahui siapa yang berasa di balik penyerangan ini.
"Anastasia" kata pangeran Henry lalu mendekatkan Anastasia yang terduduk dilantai.
"Kau tak apa?" Kata-nya lalu mencoba untuk merapikan rambut Anastasia, ia terkejut dengan darah yang bercucuran di kepala Anastasia.
"Terima kasih" kata Anastasia dengan lemah lalu pingsan di dada bidang Henry.
KAMU SEDANG MEMBACA
The rebirth of Rabecca
FantasíaRabecca, anak SMA yang menjadi sebata kara setelah kematian orang tua nya saat ia menginjak SMP, walaupun begitu Rabecca adalah anak yang pintar dan licik. Dengan kecantikan yang menawan dan kelicikan yang sempurna, rabecca mampun menarik banyak per...