Rabecca, anak SMA yang menjadi sebata kara setelah kematian orang tua nya saat ia menginjak SMP, walaupun begitu Rabecca adalah anak yang pintar dan licik. Dengan kecantikan yang menawan dan kelicikan yang sempurna, rabecca mampun menarik banyak per...
Acara jamuan telah berakhir, semua orang mulai meninggalkan ruangan, Henry yang masih belum puas, memutuskan untuk mengikuti putri Tao. Putri itu berjalan dengan seorang pelayan wanita, diselah-selah jalan-nya ia berhenti, dan menatapi sebuah pohon sakura, pandangan-nya terlihat kosong,
"tuan putri ini sudah malam, waktu-nya untuk masuk" kata pelayan-nya. Henry memutuskan untuk menenui putri Tao dilain hari, karna ia juga sedang lelah.
"Kakak, aku akan selalu merindukan-mu, jangan pernah lupakan aku, janji?" Seorang anak perempuan berdiri di depan Henry sambil menunjukan jari kelingking-nya.
"Iya aku tidak akan pernah melupakan-mu, kau harua menunggu-ku, janji?" Kata seorang anak laki-laki yang tiba-tiba muncul di depan Henry. Mereka tertawa dengan sangat bahagia seperti tidak menghiraukan hari esok.
"Siapa kalian?" Tanya Henry, anak laki-laki dan perempuan itu menghadap ke Henry,
"Kau harus menepati janji-mu" suara anak kecil itu bergemah di telinga Henry.
"Hah" teriak Henry yang terbangun dari tidur-nya. Jendral Hugo yang mendengar teriakan Henry memutuskan untuk melihat Henry.
"Apa ada masalah yang mulia?" Tanya jendral Hugo,
"sudah berapa lama kau berkeja di istana?" Tanya Henry mendadak,
"emm, setahun sebelum raja Steve menjadi raja" kata jendral Hugo,
"berarti kau tau tentang-ku kan?" Tanya Henry lagi yang membuat jendral Hugo makin penasaran, ia mengangguk dan Henry menghelankan nafas,
"apa aku pernah ke sini sebelum-nya? Mungkin saat aku kecil?" Tanya Henry, jendral Hugo hanya menatap Henry. Malam itu berubah menjadi lebih dingin dari biasa-nya. Keesokan hari-nya Henry berjalan dan berhenti di depan kediaman putri Tao, ia tidak mengerti kenapa ia berjalan kesana, ia memutuskan untuk kembali,
"apa ada yang bisa saya bantu yang mulia?" Tanya seorang pelayan perempuan.
"Ehem, apa putri Tao ada?" Tanya Henry, pelayan itu mengangguk lalu masuk kedalam untuk memanggil putri Tao, seperti biasa-nya ia menggenakan hanfu merah, dengan rambut di kuncit satu dan kain menutupi separuh wajah-nya.
"Hormat saya yang mulia" sapa putri Tao,
"apa aku menganggumu?" Tanya Henry,
"tidak sama sekali yang mulia" kata putri Tao. Mereka lalu berjalan menuju sebuah gazebo di halaman belakang.
"Bagaimana perjalanan anda yang mulia?" Tanya putri Tao,
"lumayan, saat aku sampai disini, semua-nya hanya sangat berbeda dengan Trubalon" kata Henry, putri Tao tiba-tiba berhenti dan menatap sebuah pohon sakura lagi,
"pendangab kosong itu lagi" pikir Henry sambil memandang putri Tao.
"Apa ada masalah putri Tao?" Tanya Henry, putri Tao memandang Henry dengan sedikit sedih tapi dengan cepat ia mengubah-nya dnegan senyum lembut, tapi tetap saja Henry bisa melihat-nya walaupun hanya 1 detik saja.
"Pohon-nya sangat indah yang mulia, tapi ia terlihat sedih tanpa burung dan kupu-kupu di dekat-nya." Kata putri Tao, lalu melanjutkan jalan meninggalkan Henry yang menatap-nya dengan penuh pertanyaan. Mereka duduk di gazebo itu sambil menatap kolam kecil di sekeliling gazebo itu.
"Bolehkah aku bertanya?" Kata Henry, yang di halas anggukan dari Tao.
"Kenapa kau menutupi muka-mu?" Tanya Henry, putri Tao langsung melihat dengan mata membesar,
"itu bukan karna kau aib kerajaan-kan?, kau pasti punya alasan lain" kata Henry.
"Tidak yang mulia saya menutupi muka saya karna seperti yang anda tau saya adalah aib kerajaan ini" kata Tao tanpa melihat mata Henry,
"aku pernha melihatmu tanpa kain itu, kau terlihat cantik" kata Henry, Tao hanya diam dan tidak melihat Henry.
"Maaf yang mulia saya harus pergi sekarang" kata Tao, Henry menarik tangan Tao,
"aku harap kita bisa bertemu lebih sering mulai dari hari ini" kata Henry dengan senyum, lalu melepaskan tangan Tao, raja Wang melihat dari kejauhan apa yang Henry dan adik bungsu-nya lakukan,
"yang mulia pangeran Henry terlihat tertarik dengan putri Tao" kata penasehat raja Wang. "Apa kita bisa percaya dia?" Kata raja Wang,
"apa dia orang yang berbeda atau sama saja seperti dulu?" Lanjut-nya.
"Yang mulia itu sudah terjadi cukup lama, dan sekarang mereka bertemu lagi, tidak perlu diingat" kata penasehat itu,
"tapi hanya janji kecil itu membuat Tao selalu sedih dan menyendiri" kata raja Wang, penasehat itu ingin berkata tapi ia tau kalau raja-nya sedang tidak ingin mendengar penjelasan-nya saat ini.
"Haha, kakak coba tangkap aku, haha," kata anak perempuan sambil berlari, Henry mencoba mengangkap-nya,
"hey berhenti, aku ingin bertanya sesuatu" teriak Henry sambil berlari mengejar anak itu, ia merasa berlari lebih cepat tapi tetap saja ia tidak bisa meraih anak itu,
"kakak, kau sangat lambat" kata-nya, Henry lalu berhenti dan melihat anak itu bersembunyi dibalik sebuah pohon sakura,
"aku tau kau ada disana" kata Henry, ia lalu berjalan kesana dan kali ini ia merasa bisa mendekati pohon itu, tapi saat ia melihat di belakang pohon itu, anak itu hilang,
"hey dimana kau?" Teriak Henry yang terlihat frustasi, sebuah kilau mengalihkan perhatian Henry,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah jepitan rambut dengan bunga yang indah, ia menggambil-nya dan anak kecil itu muncul di depan-nya.
"Kau menemukan-ku" kata-nya, lalu anak itu hilang perlahan demi perlanan didalan sebuah kabut.
Henry terbangun dari mimpi-nya, "siapa kau?" Tanya Henry.