Kerjaaan Trubalon terlihat sangat sepi, walaupun hari ini adalah hari kedatangan putri Maharani yang akan menjadi istri pangeran Thomas. Sebuah tandu kecil sampai didepan pintu gerbang kerajaan, disana terlihat seorang wanita berambut panjang dan bercahaya turun dari tandu itu. Baju khas india dan tubuh-nya yang indah membuat-nya terlihat lebih mempersona.
"Putri Maharani telah tiba, biarkan dia masuk" teriak seorang prajurit. Dari pada menaiki tandu-nya wanita itu malah berjalan memasuki kerajaan, Anastasia memandangi wanita itu.
"Dia terlihat keren" kata Anastasia dengan senyum, ia lalu turun dan hendak menemui Maharani karna ia tau tidak ada seorang pun yang akan menyambut putri itu.
"Kau baru ya?" Canda Anastasia,
"Eh..iya" kata Maharani dengan lembut, ia lalu melihat Anastasia yang sedang mengenakan pakaian pelayan, dan beranggapan kalau Anastasia adalah seorang pelayan.
"Em bisakah kau menunjukan jalan ke kamar ku?" Kata Maharani dengan lembut dan sopan walaupun ia sedang berbicara dengan Anastasia yang sedang menyamar menjadi seorang pelayan.
"Iya lewat sini" kata Anastasia sambil menundukan diri-nya layakan seorang pelayan.
"Apa kau tau tempat ini sangat seram? Kenapa kau datang kesini?" Tanya Anastasia memecahkan suasana.
"Aku...itu karna pangeran Thomas..." Anastasia melihat Maharani yang memerah saat menyebut nama Thomas tertawa kecil.
"Apa kau suka pangeran Thomas?" Tanya Anastasia
"Eh..itu aku suka dengan-nya tapi ia tidak menyukaiku"
"Kau bisa cerita denganku"
"Pangeran Thomas memiliki wajah yang sangat tampan, dia ahli, dia penyayang, dan yang paling penting ia baik hati" kata Maharani sambil tersenyum bahagia.
"Bukankah semua orang tau kalau pangernan Thomas itu kejam? Bagaimana bisa kau bilang ia seorang penyayang dan baik hati?" Tanya Anastasia mencoba untuk mencari informasi.
"Itu memang rumor-nya tapi aku juga dengar ia sangat menyayangi adik-nya, putri Anastasia jadi itu arti-nya dia tidak jahat kan? Ia hanya tidak menunjukan kebaikan-nya kepada orang lain" jelas Maharani dengan wajah sedikit sedih tapi juga bahagia.
"Kau sangat baik dan lembut" kata Anastasia dengan senyum manis-nya.
"Ini kamar-mu, tinggalah disini aku akan memberi tau yang mulia atas kedatanganmu" kata Anastasia lalu meninggalkan Maharani,
"Siapa namamu?" Teriak Maharani kepada Anastasia yang sedang berjalan menjauh.
"Kau akan tau nanti" jawab Anastasia.
~~~~~dia aula kerajaan
"Hormat kami yang...." kata-kata para mentri iru terpotong dengan teriakan Anastasia.
"AYAHHHHHHH" ia berlari layak-nya anak kecil, para pangeran dan raja Steve yang melihat-nya hanya menggelengkan kepala. Sekarang ia sedang menggunakan baju dan tiara putri-nya.
"Kau bukan anak kecil lagi Anastasia" kata raja Steve
"Ayah, aku suka putri Maharani, kenapa kita tidak adakan pesta saja untuk-nya!?" Kata Anastasia dengan mata membesar.
"Tidak" jawab Thomas yang ada disana dengan singkat.
"Kenapa!?" Kata Anastasia tidak setuju
"Dia bukan orang penting" balas Thomas
"Dia calon istrimu" kata Anastasia yang tidak mau kalah, Thomas hanya terdiam, dia tau dia tidak akan menang melawan Anastasia.
"Jadi bagaimana apa kita akan adakan sebuah pesta?" Tanya Anastasia tapi mereka hanya dia saja.
"Baik..aku akan membuat pesta-nya dan kalian harus datang! Kalau tidak aku akan memakan kalian semua" kata-kata Anastasia sangatlah tidak sopan menurut para metri, "berani sekali ia memakan raja" pikir mereka. Tapi bagi para pangeran dan raja itu adalah hal biasa.
Anastasia kembali kekamar-nya dan mulai memikirkan pesta seperti apa yang ia ingin buat. Ia membuat semua undangan dibawah nama raja, yang mana illegal untuk dilakukan tapi raja sendiri yang membuat-nya, tapi dia tau kalau raja steve tidak akan marah kepada-nya karna ia anak kesayangan.
"Awww...liat aja aku akan bikin pesta terbaik dan buat kalian bersama heheh" kata Anastasia dengan senyum bahagia+evil-nya
KAMU SEDANG MEMBACA
The rebirth of Rabecca
FantasíaRabecca, anak SMA yang menjadi sebata kara setelah kematian orang tua nya saat ia menginjak SMP, walaupun begitu Rabecca adalah anak yang pintar dan licik. Dengan kecantikan yang menawan dan kelicikan yang sempurna, rabecca mampun menarik banyak per...
