^Suatu saat kau akan menyadari bahwa tidak akan ada orang sepertiku pada diri siapapun^
-Deandra Azzahra Zeivananda
》Tiga bulan kemudian...
Kring.. kring.. kring...
07.15 Bel sekolah pun berbunyi, semua siswa memasuki ruang kelasnya masing-masing. Hari ini hari pertama dimana semua siswa akan menghadapi ulangan akhir semester satu.
Deandra sudah mempersiapkan dari semalam materi ulangan kali ini, dan sekarang waktunya serius dengan semua soal-soal di hadapannya yang sejak tadi sudah di persiapkan oleh pengawas."Gaessss yang pura-pura budek bukan temen gue yak, awas aja lu!!" Teriak salsabila yang diangguki oleh teman yang lainnya.
"Gueee mau budek ya, maap maap aja neh" jawab deandra, seketika suasana di kelas langsung ricuh karena mereka semua tertawa.
"Wahh lu pelit yaa, okey kalau budek beneran tau rasa luu"
"Hahahahahahah"
"Heh!! kalian bukannya serius ya mau ulangan, ini malah pada ngobrol ajaa!!" Teriak bu neni yang membuat ruang kelas seketika menjadi sunyi.
"KERJAKAN SEKARANG JUGA DAN TIDAK MENYONTEK SEDIKITPUN! NGERTI?" lanjutnya.
"Iyaa buuuuuuuuuuuu"
**********
13. 20
"Agrhhhhh suntuk gue ngadepin soal-soal kaya tadi" ucap deandra kepada ketiga sahabatnya.
"Iyaa susah-susah gilaa soalnyaa" -rere
"Itu yaa ihh gila banget di kelas gue, masaa pada nyontek sii:( parah kan parah" -adelliska
"Iyaa gila gk sii kita udah belajar cape-cape, lah mereka enak-enakan malah nyontek, dasar temen emang!!" -silvia
"Hihh udah biasa di kelas gue mah pada gitu, gue aja kesel liatnya" -deandra
"Iya ihh, bodo amat ah" -adell
"Udah deh gk usah di ambil pusing" -deandra
"Iya gimana mereka aja" -silvia
"Udah yoo kita balik" -rere
"Yooo"
Merekapun pergi meninggalkan pekarangan sekolah karena hari sudah mulai sore. Dea, adel, rere dan via mereka semua mengambil jalan pulangnya masing-masing karena semua tidak satu arah.
"Gue duluan yaa.. Byee👋" ucap dea sambil melambaikan tangan pada temannya.
"Iyaa hati-hati" jawab ketiga sahabatnya.
******
19.30 Deandra sudah selesai mengerjakan semua tugasnya, dia terdiam dan tiba-tiba teringat seuatu. Ntah mengapa dia merindukan keadaan bulan-bulan lalu, kenangan yang selalu teringat dan terbayang-bayang disaat dia terus berjuang mati-matian untuk melupakan seseorang yang dulu pernah menempati hatinya yang saat ini kosong.
"Deaa rindu rey… " lirihnya tanpa sadar mengeluarkan air mata.
Kamu mungkin sudah lupa hari-hari penting yang pernah kita lalui. Jalan-jalan yang pernah kita tempuh. Atau semua kenangan yang pernah membuat kita merasa benar-benar utuh. Namun, bagiku semua tetap aja sama. Semua kehilangan masih saja menjadi hal yang aku miliki. Hal-hal yang tak pernah bisa lepas, meski bagimu semuanya mungkin sudah kandas. Hari-hari itu masih saja berulang di kepalaku. Di tanggal-tanggal yang sama, disuasana pagi dan senja yang sama, di setiap embusan udara yang tak mampu membuat rindu reda.
