PART 20

63 3 3
                                    

^kau yang dulu merebut segalanya dari ku  kini kau belum puas juga dan kau menghancurkan ku kembali^

-Deandra Azzahra Zeivananda-

Setelah beberapa bulan kini deandra sedikit sembuh dari luka nya yang pernah 'dia' sakiti. Namun sakit itu tidak akan pernah hilang, mungkin saja sedikit membekas.

Yaa kini deandra sudah jarang memikirkannya lagi, bukan karena dia sudah move on bukan itu sama sekali BUKAN. hanya saja dia memaksa untuk melupakannya dan dia sudah sedikit tidak peduli dengan kehadirannya yang terlihat asing di matanya. Namun sesekali jika tidak sengaja deandra sedang berjalan dan saat itu pula 'mereka' berpapasan di situlah hati deandra berdesir dan membuatnya bertanya kembali pada dirinya sendiri Mengapa dulu berjuang dan sekarang sesakit ini? Itulah sekiranya pertanyaan yang sering muncul jika deandra melihat dia dihadapannya.

******

Pagi ini deandra kembali menjalankan aktifitasnya seperti sedia kala yaitu bangun pagi, dan pergi untuk ke sekolah.
Sesampainya deandra di sekolah, seperti biasa deandra slalu di sambut dengan suara tercempreng sahabatnya, siapa lagi kalau bukan silvia?

"Deaaaaa!!!"

"Yaallah vii gk usah teriak gitu juga kali"

"Hhe iyaiya maap"

"Eh eh.. wali kelas lu ultah ya ea?" Sambung adel.

"Iyaa haha-"

"Eh yaudah gue ke kelas dulu yaa, byee"

"Bye.."

Bertepatan dengan deandra sampai di pintu kelas bel sekolah berbunyi.

Kring.. kring... kringggg....

Deandra menaruh tasnya di bangku dan dia segera duduk. Deandra yang teringat akan sesuatu, ia langsung menanyakan pada teman sebangkunya, yaitu devina.

"Ehh dev ada tugas dari walikelas ya?" Tanya deandra dengan nada cemasnya, karena ia belum sempat mengerjakan.

"Iyaa ada" _devina

"Mampus gue belum ngerjain" _deandra

"Gue juga belum, sekelas gk pada ngerjain" sambung aulia.

"Lah ko pada gk ngerjain" _deandra

"Ehh emang lu gk tau? Kan kita mau ngerjain pak juna, dia kan lagi ultah"

"Ooowwhhhh gituuuu" jawab deandra dengan mulut terbuka.

"Biasa aja kali" timpal aulia sambil menoyor kepala deandra.

"Sakit an-..." tiba tiba perkataan deandra terpotong karena guru yang sejak tadi mereka tungga akhirnya datang juga.

"Selamat pagi anak-anak" ucapnya

"Pagiii paaaa" jawab seisi kelas.

"Tugasnya silahkan kumpulkan segera, di depan meja bapak" tuturnya yang membuat semua murid saling melirik.

1..
2..
3..

Setelah beberapa menit belum ada satupun siswa yang mengumpulkan tugasnya ke depan, sebuah pertanyaan muncul bagi seorang juna, yang selalu di segani muridnya kini ia memberi tugas namun muridnya belum ada 1pun yang mengumpulkan.

"Apa kalian tidak mendengar saya bicara?" Ucapnya yang mulai naik pitam.

Namun pertanyaan itu tidak membuat para siswa goyah akan rencananya. Mereka terlihat sangat santai di balik ketakutannya itu.

"APA KALIAN TIDAK MENGER-..." ucapnya yang lantang dengan wajah kesalnya namun terpotong oleh seorang siswa di luar sana yang mengetuk pintu kelas.

Cinta Yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang