PART 11

63 8 1
                                    

^Ada yang berbeda, ntah aku yang salah atau kamu yang berubah:(^

Deg...

Deandra kaget, ia menutup mulutnya tak percaya, ingin menangis, ingin berteriak, ingin marah, namun apa daya ia hanya seorang perempuan yang tangguh akan kesabarannya. Tak tahan lagi mata dea sudah berkaca kaca sampai akhirnya ia menangis di pelukan adelliska.

"Bener kan apa kata dea, del? Reynaldi kenapa si del? Reynaldi kenapa?" Ucap adel yang sudah tidak tahan lagi akan tangisnya.

"Udah ih jangan nangis, lu tenang dulu, lu percaya gitu aja sama jessica? Udah tau jessica cuma mau ngancurin hubungan lu doang" tutur adel yang menenangkan dea

"Iya tapi kan kalau kenyataan kaya gitu gimana del? Hiks.. hiks.." deandra belum bisa memberhentikan air matanya yang mengalir tanpa permisi.

"Ya coba lu sabar dulu, terus nanti bisa lu tanyain sama reynaldi langsung, yang di katain jessica benar apa ngga" berbagai macam cara adel menenangkan dea dan akhirnya dea terhenti dari tangisnya.

"Terus gue harus tanyain ke rey?" Tanya dea untuk meyakinkan dirinya.

"Iyaa dea"

"Emang bener tuh si jessica, mau nya apa sii tu orang" ucap via yang baru saja mengeluarkan suara.

"PHO emg" geram rere

*****

Sore ini deandra pulang sekolah bareng bersama sahabat sahabatnya, dan tak salah di situ pasti ada reynaldi, mereka pulang bersama menuju rumahnya masing masing, ya walaupun di ujung jalan mereka bakal terpisah pula.

"Deaa.. lu gk nanya sekarang aja soalnya yang tadi?" Ucap rere yang mengingatkan dea.

"Kayanya bukan sekarang waktu yang tepat" jawab dea sambil berjalan bersamaan.

"Ngomongin  apa sii?" Tiba tiba reynaldi mengagetkan semuanya.

"Hmmm ngga" jawab dea yang mengelak, sambil tersenyum pada reynaldi.

"Wah masaa?" Ujar rey sambil becanda

"Iyaa ihhh" greget dea

"Hhaha iyaiyaa"

Tidak terasa mereka sudah sampai di ujung jalan yang menandakan mereka harus terpisah untuk menuju jalan pulang masing masing.

"Aku duluan yaa" pamit rey pada dea.

" iyaa"

"Hati hati" ucap rey sambil tersenyum manis.

Deandra hanya menganggukkan kepalanya.

Massyaallah, nikmat Tuhan mana lagi yang aku dustakan?

Begitu manisnya seyum reynaldi, sampai sampai deandra lupa akan masalahnya di siang tadi karena jessica. Tidak terbayangkan jika di suatu saat nanti harus berpisah dengan reynaldi.

*****

Malam ini cuaca di sekitar rumah deandra sangat dingin karena curah hujan, membuat deandra menarik selimutnya. Diam diam malam ini deandra sangat bad mood, ntah mungkin karena reynaldi yang belum saja memberi kabar padanya.

Jika bosan? Katakan
Jika ingin pergi? Tinggalkan.
Jangan buat aku menunggu seperti ini, aku lelah, mengapa harus aku saja yang menunggu? Sedangkan kau? Hanya diam! Datang hanya sekeinginan kau saja. Lalu? Apa kah harus aku yang berjuang sendirian seperti ini?

Tidak terasa air mata deandra menetes begitu saja tanpa permisi, ia bingung dengan perasaannya saat ini, ia takut jika suatu saat reynaldi meninggalkannya tanpa alasan, sedangkan deandra yang sudah mencintainya begitu dalam.

Cinta Yang RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang