10.

37 6 0
                                    

Sepulang kuliah Hyera datang ke klub, ia baru datang lagi setelah sakit dan disibukan dengan kuliahnya.

Suara petikan gitar mampu mengalihkan pendengaran Hyera. Ia melirik ke arah dimana suara itu keluar. Ruangan Seongwu? Fikirnya.

Hyera akhirnya melangkah menuju ruangan Seongwu. Hyera tersenyum saat melihat seseorang dengan telatennya memetik gitar sambil bernyanyi pelan namun masih bisa terdengar oleh Hyera.

Tapi tunggu!

Hyera beralih pada gitar yang di pegang Seongwu. Bukankah itu gitarnya? Kenapa bisa sampai ada di Seongwu? Apa dia melihat ukiran nama yang ada di gitar itu?

Hyera langsung masuk begitu saja membuat Seongwu terkejut dengan kedatangan Hyera.

"Kau! Kembalikan gitar itu!." Hyera meminta gitar itu dengan marah.

"Kenapa? Ada apa denganmu Hyera?."

"Berikan gitar itu!!." Hyera hendak mengambil gitar itu, namun di cegah oleh Seongwu.

"Kenapa kau meminta ini? Apa ini punyamu hmm?"

Hyera diam, entah dia harus menjawab apa pada Seongwu.

"Dengar Hyera, kau sudah membuang gitar ini. Jadi ini bukan milikmu lagi. Sepertinya kepemilkan gitar ini sudah berpindah ke tanganku."

Hyera membulatkan matanya. Ia kembali ingin mengambil gitar itu.

"Berikan padaku Seongwu! Itu punya ku! Kau tidak berhak atas gitar itu!."

"Tidak berhak? Namaku tertulis disini, lalu bagaimana bisa kau bilang tidak berhak?" Cercah Seongwu.

Ia ingin tau bagaimana reaksi Hyera saat ia mengetahui ada namanya di gitar itu.

Hyera akhirnya mengalah lalu pergi meninggalkan Seongwu.

Sudah di pastikan Hyera menangis, dan Seongwu tau itu. Seongwu menghela nafasnya.

Ia ingin sekali mengejar Hyera. Namun jika ia mengejarnya pasti Hyera akan curiga karena Seongwu tidak bisa menahan rasa ingin memeluknya saat Hyera menangis.

Hyera keluar dari klub. Ia bermaksud pergi karena tidak mau bertemu dengan Seongwu.

Hyera menunggu taksi di pinggir jalan. Tapi tak ada satupun taksi yang lewat.

Namun, sebuah mobil sport hitam berhenti begitu saja di depan Hyera.

Dengan panik pemilik mobil tersebut keluar dari mobilnya dan segera mengampiri Hyera.

"Hyera kau kenapa?."

"Daniel." Hyera kembali menangis terisak. Daniel terkejut dan langsung memeluk gadis itu.

"Ssstt jangan nangis, kau bisa cerita padaku. Apa yang terjadi padamu?"

Namun Hyera tidak menjawab, ia masih saja terisak di dada Daniel.

Daniel mencium puncak kepala Hyera dan membawa Hyera ke dalam mobilnya.

Daniel tersenyum sinis pada orang yang sejak tadi berdiri jauh di belakang Hyera. Kini dia tau apa yang membuat Hyera menangis.

Pria itu menatap kepergian mobil yang di tumpangi Daniel dan Hyera dengan nanar.

"Jaga hatimu Hyera, meskipun suatu saat aku akan mengecewakanmu dan membuatmu sakit lebih dari ini." Gumam Seongwu.

Ya, itu Seongwu. Seongwu melihat bagaimana Daniel memeluk Hyera dan itu sangat membuat Seongwu cemburu.
.
.
.
.
Di dalam mobil Hyera masih saja menangis, tangan kiri Daniel masih setia memegang tangan Hyera.

MIANHAE | ONG SEONGWUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang