15.

46 6 1
                                    

Apartement Minhyun, disinilah Seulgi sekarang. Duduk termenung dengan tatapan kosong. Masih mencerna apa yang sudah terjadi hari ini. Semua terasa seperti mimpi.

Minhyun datang dengan 2 cangkir coklat panas di tangannya. Hujan di luar sangat lebat. Jadi Minhyun berfikir coklat panas sangat pas untuk saat ini.

Sampai Minhyun dudukpun Seulgi masih tak bergeming. Inilah alasan Minyhyun kenapa ia membawa Seulgi ke apartementnya.

Minhyun tidak akan membiarkan Seulgi sendirian di saat dirinya sedang kalut seperti ini. Ia terlalu takut jika saja Seulgi melakukan hal aneh.

Minhyun menatap Seulgi lekat. Memang benar apa yang di katakan Seongwu. Ia sudah mulai mencintai wanita yang sedang di hadapannya saat ini. Seongwu memang terlalu peka padanya.

Kata "Cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu" Itu memang benar adanya. Ya begitulah Minhyun.

Karena terlalu sering menemani Seulgi saat ia sedang membutuhkannya, rasa itu muncul secara perlahan.

Saat Minhyun sadar akan perasaannya pada Seulgi. Saat itu juga sedikit fikiran terlintas di otaknya.

Apa dia memang di takdirkan untuk berjuang sendiri?

Mengingat bagaimana dia mencintai Hyera dulu yang ternyata malah mencintai Seongwu.

Dan sekarang terjadi lagi, dan itu Seulgi. Orang yang juga mencintai sahabatnya itu.

Untuk Hyera, memang tidak mudah mendapatkan hati itu. Karena hati Hyera begitu terpatri untuk Seongwu. Dan sebaliknya Seongwu pun begitu.

Maka dari itu ia merelakan Hyera untuk Seongwu.

Tapi Seulgi? Wanita itu mencintai Seongwu. Tapi, Seongwu tidak demikian. Apa ini saatnya bagi Minhyun untuk mengejar cinta Seulgi?

Ahh, dia harus berjuang untuk yang kedua kalinya.

Setelah sama sama berperang dengan fikiran masing-masing. Minhyun menggenggam tangan Seulgi. Ia tidak bisa melihat wanita itu terus terpuruk.

"Minhyun-ahh.." Ucap Seulgi tanpa melirik ke arah Minhyun.

"Yaa?"

"Apa yang harus aku lakukan? Apa aku tak pantas untuk Seongwu?"

"Tidak Seulgi, bukan kau yang tak pantas untuk Seongwu. Tapi Seongwu yang tak pantas untukmu."

Seulgi menatap Minhyun.

"Maafkan aku, selama ini aku ikut menutupi skenario Seongwu."

"Ya, aku tau. Itu karena Hyera bukan? Kalian tidak ingin membuat Hyera kecewa karenaku."

"Bukan, bukan itu alasanku."

"Lalu?"

"Kau, kau alasan aku kenapa aku mengikuti jalan cerita Seongwu."

Seulgi tertawa hambar.

"Jangan coba menghiburku Hyun. Aku bukan orang bodoh yang bisa kau bodohi. Aku tau jelas, kalau kalian sama sama menyukai Hyera."

"Aku tidak menghiburmu. Memang itu alasanku."

"Minhyun-ahh.. Kenapa kau seperti ini padaku? Apa kau merasa kasihan padaku? Atau apakah kau melakukan ini agar aku tidak mengganggu mereka lagi atau bagaimana?"

"Karena aku menyayangimu. Aku melakukan ini karena rasaku padamu. Ya memang terdengar tidak mungkin. Tapi, inilah tantanganku. Aku harus meyakinkanmu tentang perasaanku. Tidak ada hubungannya dengan Seongwu dan Hyera. Ini semua murni tentang perasaanku."

MIANHAE | ONG SEONGWUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang