14 : another one

351 43 3
                                    

14
another one

"Aku yang melakukan ini semua?!"

Pekikkan tak terima oleh Taeyong mengalahkan suara nyaring TV yang tidak ada siarannya saat ini.

"Iya, semua. Termasuk menghancurkan bangunan dorm, menakuti kami, dan hampir membunuh kami semua," tambah Johnny.

"Lalu selai stroberi kita..." gumam Doyoung.

"... dan juga mug favoritku," jelas Jaehyun memasang muka sedih.

Taeyong sudah berdiri dari tempatnya duduk, berkacak pinggang, benar-benar dalam keadaan bingung dan tidak mengingat sama sekali apa yang telah ia perbuat. Para anggota sudah membiarkannya mendengar perilaku aneh Taeyong saat berubah, detail dan mengerikan. Ia mengusap wajahnya kasar sembari berjalan mondar-mandir di ruangan yang seperempatnya sudah hancur tersebut.

"Tidak ada hal lain lagi?" tanyanya datar.

"Oh." Mark menjentikkan jarinya, menarik perhatian mereka semua.

"Hyung tetap ganteng kok. Aku masih sayang."

Mark Lee dihadiahi pelototan mata, apalagi untuk Taeyong yang sedang tidak ingin bercanda.

Winwin berkomentar, "Ada apa sih dengan kau, Mark Lee? Ketularan gay nya Jungwoo?"

"Winwin! Bahasanya!" Taeil terguncang ke belakang.

Winwin hanya tersenyum tipis. "Sorry, gatel aja dengernya."

"Kita sedang serius saat ini," desis Taeyong menengahi.

"Ah, maaf, maaf. Lanjutkan," Mark terkekeh singkat dan duduk tegap seperti tak ada yang terjadi barusan.

Namun sekali lagi, Taeyong mengacak-ngacak rambutnya, berkali-kali melihat sana sini. Mulai dari barang-barang yang ia hancurkan hingga wajah-wajah para member. Jelas ia pusing dengan semua ini, apalagi melihat tangan Johnny yang paling parah keadaannya.

"Tidak usah memperdulikanku, aku tidak apa-apa," ujar Johnny seolah tau dari tadi ia sedang diperhatikan.

"Lebih baik hyung istirahat dulu. Kita juga harus membereskan kekacauan ini. Bisa diomeli hingga subuh kalau manager hyung atau CEO-nim tau hal ini," luap Jaehyun.

"Aku juga merasa sebentar lagi akan ada yang membukakan pintu kita. Toh, kita memang sedang dibutuhkan saat ini, mempromosikan lagu yang baru keluar beberapa hari yang lalu. Masa kita tidak dicari apalagi besok kita sudah harus memanggung kembali?" Doyoung menebar positive thoughts.

Taeyong diam sebentar, lalu menarik napas panjang. "Kurasa kalian benar, kepalaku sepertinya akan pecah belum lagi memikirkan jadwal beberapa hari kedepan."

"Iya, jangan kebanyakan mikir, hyung..." kata Haechan setengah berbisik.

"Terima kasih," Taeyong tersenyum sejenak dan membaringkan tubuhnya di sofa panjang yang membentuk huruf 'L' tersebut.

Jungwoo mengajak Mark dan Jaehyun yang ada di dekatnya untuk berdiri, "Kita bersihkan dapur, ya."

"Oke. Ada yang mau menemani menyapu lorong?" Taeil mengangkat tangannya, hendak mencari partner beres-beres.

Mirisnya tidak ada yang mau dan malah tertawa mendiamkan Taeil.

"Aku saja kalau begitu, kalau Taeil hyung mau menyanyi sambil mengepel," Yuta menepuk pundak pria yang badannya lebih kecil sedikit di dekatnya itu.

Taeil tersenyum kaku. "Terserah kau saja."

Setelah beberapa perdebatan lainnya tentang tugas membereskan dorm, akhirnya Taeil dan Yuta akan membereskan lorong dimana Johnny kena pukul tadi.

irregular : nct127 [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang