14.5

320 36 3
                                    

YO DREAM




ga atuh ini mah cerita 127.

Sekilas permintaan maaf aku tidak up cerita lanjutannya sejak 2 minggu yang lalu :'D sekolah makin sibuk gengs dan nulisnya jadinya tersendat-sendat. Belom ada waktu luang buat lanjut :'(

Tapi tidak apa, karena aku sudah memikirkan cerita dua kali kedepan. (bless me AchOooO) lalu untuk mengisi kekosongan saya selama beberapa minggu ini, aku sajikan sneak peek cerita HEHE. Tapi nanti diapus kok (atau engga??) kalau udah update chapter 15, kan biar spoiler dikit dulu hmph.

Terima kasih juga buat 700+ views dan 200+ votes serta comment-comment kalian yang membangunkan akun wattpad ini :D sungguh aku seketika soft membaca beberapa comment yang kalian buat <3 thank you udah baca sampai sejauh ini, despite cerita ini sangat jauh dari kata sempurna. Maaf kalau masih banyak kesalahan :'(

Jadi gimana? Udah siap baca sekilas chapter selanjutnya? :D




———

14.5
?


"The more you speak, the lesser the pain will be. Sometimes you must tell the fact to keep yourself alive."


Yuta sudah tak sadarkan diri selama 1 jam. Entah riwayat macam apa yang membuatnya tetap tidak dapat dibangunkan.

Yang lain? Jangan tanya, mereka makin sibuk saja. Ada yang bertambah khawatir seiring dengan waktu berlalu, ada yang sudah mulai bisa menerima, ada juga yang makin memperlihatkan perubahan signifikan dalam perilaku.

Taeyong misalnya, dari awal ia yang paling observant, dan semenjak perubahan perilakunya siang tadi, ia menjadi sangat pendiam. Pria yang mempunyai tanggung jawab sebagai ketua tersebut seperti diliputi rasa bersalah, kebingungan, atau... hanya terlihat dari luar saja? Entahlah.

Dalam keadaan sekarang, Taeil dan Winwin adalah orang-orang yang panik dengan tumbangnya teman-teman mereka. Apalagi saat Yuta pingsan. Mereka berdua tak pernah pergi dari tempat Yuta dibaringkan barang sedetik pun.

Johnny lebih banyak beristirahat, dan tidak ada yang berekspektasi dia makin cerewet dengan keadannya. Doyoung seperti biasa bertingkah berisik atau kadang diam seribu bahasa. Situasi ini membuat mereka yang biasanya disebut mulut petasan menjadi diam.

Jaehyun? Dia tidak sepanik yang lain, tapi jelas ia juga menjadi pendiam, lebih banyak melamun.

Lalu apa yang terjadi pada maknae line NCT127?

Cukup kentara bahwa biasanya dalam sebuah grup, yang termuda dapat menyesuaikan lebih baik.

Jungwoo selalu terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi. Kasihan, ia bingung. Mark berbeda, ia selalu mendorong anggotanya untuk lebih positif. Berbanding terbalik ketika ia kedapatan situasi terjepit. Haechan juga jadi diam— lebih ke takut, mencemaskan.

Semua larut dalam pikiran masing-masing. Seperti ada kunci-kunci yang mengatup rapat mulut mereka, tak ada yang berani berbicara lebih tentang hal-hal tak lazim ini. Semuanya mulai aneh, menjurus kepada beberapa titik yang disederhanakan. Tapi apa? Apa yang menyatukan teori-teori aneh ini?

Harus ada yang memecahkan misteri ini. Harus. Setidaknya satu otak yang mulai mengerti jalan cerita yang skenarionya sudah dibuat sejak awal dapat menyelamatkan mereka semua...






Tapi, bisakah ia mengatakannya?





Better watch out for what you tell.
This isn't an ordinary regular play.



"Aku menemukannya, clue-clue tersebut."

Pria bersurai coklat tua yang ada di hadapannya mendongak. Awalnya ia menatap bingung, tapi sedetik kemudian terpancar wajah antusiasme saat ia mengerti kalimat lawan bicaranya.

"Apa? Apa yang kau temukan?"

Ia menggerakkan tangannya, mengisyaratkan temannya itu untuk datang mendekatinya. Lalu setelah benar-benar jarak menyempit diantara mereka berdua, ia mengeluarkan sesuatu dari saku celana training abu miliknya.

"Masih ingat post-it yang keluar dari alat tersebut? Kurasa ia terus memuntahkan beberapa lagi, dan inilah yang kusebut clue-clue itu."

Ia menyerahkan enam kertas kecil berwarna kuning kepada anggota tersebut. Dua diantaranya tampak baru. Pria yang baru mendapati kertas-kertas itu perlahan membaca tulisan-tulisan rapi yang tertulis dalam bahasa inggris itu.

"Start. Solve it. 127. Oh, ini baru? don't tell lies. speak. dan 9/10?"

"Satu lagi, irregular = rules "

Sesaat mereka berdua saling tatap, ia yang baru saja membaca pesan-pesan tersebut terheran. Apa maksudnya pesan-pesan baru ini?

"Sepertinya aku bisa menebak apa yang akan dikatakan Yuta hyung, wabah-wabah memang akan menyerang kita semua, menyerang random person. Tapi setiap satuan waktu yang ditentukan, selalu ada sesuatu yang memulai kutukan tersebut dan ia juga yang menghentikannya."

"Bagaimana kau tahu?" tanyanya masih setengah bingung.

"Simple, petunjuk 127 sudah pasti satuan waktu yang telah ditentukan. Kita sering menyebut frekuensinya dan semua hanya bisa dimulai jika ada yang memicu wabah itu. Lalu setelah melihat clue angka bentuk pecahan ini aku sadar ada sesuatu yang janggal sedang terjadi realistis saat ini."

"9/10? Tunggu, itu berarti—"

"Ada seseorang dibalik skenario ini. Dia diantara kita. Satu dari sepuluh orang anggota NCT127."

———

Sebuah tanda tanya besar dalam clue" yang banyak.

Siapa hayo?

irregular : nct127 [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang