6. USAHA PERTAMA

800K 64.1K 47.7K
                                    

6. USAHA PERTAMA

“Selalu ada yang menunggumu di depan pintu yang belum kau buka namun ada juga yang terluka di belakang pintu yang belum kau tutup.” — Kejora Ayodhya

“Lo yakin gak mau nyamperin Kejora?” Septian bertanya pada Galaksi yang ada di sebelahnya.

Galaksi menggeleng. “Ngapain juga. Gue gak percaya sama tuh cewek.”

“Terus kenapa lo masih liatin dia terus?” pertanyaan Septian benar-benar menusuk. Keduanya ada di parkiran. Motor besar mereka juga bersebelahan.

“Emangnya kenapa gue kan pacarnya, Sep?” Galaksi balik bertanya.

“Lo bisa aja benci sama dia tapi hati lo gak bisa kan Lak?” ujar Septian.

“Katanya lo udah gak peduli sama dia? Ya udah lepasin aja kalau berani,” ucap Septian cuek.

“Lepasin dia?” Galaksi berpikir sebentar. “Enggak, gue gak rela,” ujar Galaksi memandang Kejora yang sedang mengobrol dengan Kris.

****

“PAGI RA!” sapaan riang itu membuat Kejora menoleh dan menemukan Kris sedang tersenyum padanya.

“Kok gak dijawab sih? Pamali loh, Ra,” ucap Kris. “Gue dianggurin nih? Anggur itu mahal loh Ra.”

Apaan sih nih cowok gaje banget? Batin Kejora.

“Cowok kaya gue dianggurin nih? Cuman elo doang nih Ra yang begitu. Oh ya gue juga mau bilang makasih buat yang kemarin karena lo misahin gue dari Galaksi. Maaf juga karena gue pernah hampir macem-macemin lo di gudang sebenarnya gue gak bermaksud kaya gitu ke lo. Gue cuman pengen kenalan.”

“Udah deh jangan deket-deket gue lagi, Kris. Gue gak mau cari masalah sama orang kaya lo. Udah cukup kemarin, kemarin sama yang di gudang itu.”

“Kenapa? Takut Galaksi marah? Yaelah Ra kita ini cuman ngobrol doang. Gak ngapa-ngapain.”

“Terserah apa kata lo. Gue mau pergi aja.”

“RA DAUN MANGGA YANG GUE KASI ITU JANGAN SAMPE HILANG YA! KALAU LAGI SEDIH LIAT ATAU INGET ITU AJA!” teriak Kris di lorong namun Kejora tak menghiraukannya.

Entah kenapa di saat-saat seperti ini Kejora malah merindukan sosok Galaksi yang dulu. Cowok yang biasanya marah-marah tiap kali Kejora mengobrol dengan laki-laki lain. Cowok yang akan terus bertanya siapa orang yang berani menganggunya. Hanya Galaksi yang selalu melalukan itu untuk Kejora.

Sejak tadi Kejora sudah tiba di sekolah. Pagi-pagi sekali ia berangkat dari rumah agar bisa menemui Galaksi. Di dalam kepalanya sudah ada banyak kata yang Kejora siapkan agar Galaksi mau memaafkannya atau paling tidak mau mengobrol dengannya.

“ASTAGAR RA RA RA!!” Fani yang baru saja datang langsung menempel di punggung Kejora. “SERIUS ITU KRIS? YANG TERIAK-TERIAK NAMA LO KAYA ORANG GILA TADI??”

“Dia emang gila kali,” sahut Kejora.

“Ra ya ampunnn!! Dia suka tuh sama lo Ra,” ucap Fani membuat Kejora langsung menoleh. Suka?

“Suka? Sama gue?” Kejora tertawa aneh. “Bercanda lo.”

“ISSSS SERIUS RA!!” Fani berjalan di sebelah Kejora. “Masa lo gak nyadar-nyadar sih Ra? Dia itu suka sama lo. Si Kris sebelum kita-kita pada pindah ke SMA Ganesha bilang gak bakal berurusan sama cewek sini. Trus Marlo waktu itu ke rumah gue. Gue pikir ngapain. Dia minjem hape gue. Dan lo tau apa? Gue pikir dia emang mau dateng ke rumah gue ketemu sama keluarga gue eh taunya nyolong nomor telpon lo Ra!”

GALAKSIKEJORA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang