NOTE :
Pemeran Omar Diganti Sama Anrez Iya Guys, Omar Yang Menyukai Syifa, Tapi Cintanya Ditolak Oleh Syifa, Sedangkan Anrez mantan Pacarnya Syifa
Syifa's POV
Beberapa Menit Kemudian, Aku melepas pelukan Rizky, rasanya tak baik seperti ini kan? Aku lebih memilih berdiri disampingnya. Menikmati suasana malam yang indah.
"Gue Minta Maaf."
Aku melihat kearahnya meminta penjelasan dari perkataanya yang tadi.
"Untuk perkataan Gue saat ini, Gue sungguh meminta maaf. Gue gak bermaksud berkata seperti itu, perkataan kotor itu tiba-tiba keluar begitu saja dari mulut gue ini."Lanjutnya.
"Aku bingung harus bagaimana lagi, toh nantinya aku juga bakalan memaafkannya juga. Yang lalu biarlah berlalu, betul kan?" Gumam ku dalam hati.
"Ya, Aku sudah mulai melupakannya." Ucapku sambil tersenyum simpul kepadanya.
Aku berjalan pergi terlebih dahulu diikuti dia yang ada dibelakangku.
Senang rasanya sudah saling memaafkan seperti ini.
Ya, kesalahpahaman kali ini mungkin akan terselesaikan.Author's POV
Omar berjalan memasuki gedung NJI beniat untuk berjumpa dengan Syifa. Tapi saat Omar masuk ia melihat wanita itu sedang berbicara dengan seorang pria. Dia lebih memilih masuk dan terus berjalan menghampiri mereka.
"Assalamualaikum, Hai? Syifa? Rizky?" Sapa Omar sambil tersenyum menyembunyikan rasa kecemburuannya.
"Waalaikum Salam, Hi, Juga." Jawab Syifa dan Rizky Bersamaan.
Rizky melihat kearah jam dan langsung mengecek Handphonenya.
"Aku harus pergi, Sampai Jumpa." Rizky pun pergi begitu saja meninggalkan Omar dan Syifa.
"Apakah kau masih ingat hari ini kan?" Tanya Omar sambil mengangkat kedua mata alisnya.
"Tentu! Ayo Kita Pergi!"
Mereka berdua pergi berjalan-jalan ke daerah Kebun Teh Dan Didepan Perjalanan Mereka terlihat Sebuah gunung yang berada ditengah-tengah Kota Bandung.💦💦💦💦💦
Mereka telah sampai ditempat indah tersebut. Apalagi disana terdapat tempat untuk mengunci gembok. Hal sederhana tapi sungguh luar biasa.
"Syifa marilah kesini, ayo kita kunci gembok kita disini!" Ajak Omar sambil mengeluarkan dua buah gembok berbentuk hati.
Omar memberikan yang satunya kepada Syifa, dan mulai menuliskan sesuatu digembok tersebut.
Begitupun dengan Syifa, Ia juga melakukan hal yang sama.
Mereka membuang kunci gembok tersebut bersama-sama.
"Disini indah sekali, iya?" Ucap Syifa sambil memandang pemandangan kota Bandung.
"Iya, Tapi Jika malam hari disini jauh lebih indah." Ucap Omar sambil memperhatikan Syifa dengan seksama.
"Kalau begitu, kita tunggu sampai malam hari, bagaimana?" Tawar Syifa.
"Baiklah, Aku setuju." Jawab Omar sambil menunjukan senyuman manisnya yang sengaja memamerkan gigi putihnya yang terlihat rapi.
Mereka duduk didekat Taman Balai Kota Bandung.Omar'S POV
Tau tidak? Sekarang ini aku gugup sekali.
Gadis yang aku sukai ada disampingku, duduk bersamaku, menati malam hari tiba.
Walaupun tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, aku bahagia.
Bahagia walau hanya duduk berdampingan dengannya seperti ini. Bahagia walau hanya memandang wajahnya saja.
Dan terkadang aku bahkan lupa, bahwa dia pernah menolakku.
Aku terlalu bahagia dengan apa yang dilakukannya.
Aku terlalu bahagia sampai lupa apakah dia juga bahagia?
Miris sekali, masih berharap dengannya, iya dengan si gadis ini yang jelas-jelas tidak menyukaimu. Tapi aku bisa apa?
Aku sungguh menikmati detik demi detik bersamanya. Karena aku tau dan aku sadar betul, dia bisa pergi kapan saja.💦💦💦💦
Ini sudah malam, aku melihat binar matanya sungguh bahagia, dan akupun ikut bahagia.
Tak banyak obrolan yang kami bicarakan.
Tapi waktu sungguh cepat menggantikan siang hari menjadi malam hari."Indahnya." Ucap Syifa sambil melihat pemandangan kota Bandung di malam hari.
Aku berdiri disampingnya. Menemaninya menikmati malam hari ini, akh aku berharap watu dapat berhenti sekarang juga, agar aku bisa lebih lama lagi memandang gadis ini.
Author's POV
Hari itu, selama di Bandung, Syifa berfikir keras. Mungkin saja ia bisa memberikan kesempatan pada Omar, mungkin saja yang dikatakan Omar saat itu benar. Ia bisa mencoba untuk belajar mencintai Omar.
"Syifa, Ak-u." Ucapan Omar terhenti sesaat, Syifa pun kebingungan melihat mimik wajah Omar.
"Aku menyerah untuk mendapatkanmu." Jelas Omar sambil memandang kejauhan.
Baru saja Syifa akan memberinya kesempatan, tapi Omar sudah lebih dulu menyerah.
Apa mereka benar-benar tidak bisa bersatu?"Omar". Lirih Syifa sambil menatap Omar.
Omar mengarahkan pandangannya ke wajah Syifa. Menatapnya sedih. Lalu langsung mencium Syifa tepat dibibirnya. Menciumnya dengan lembut dan penuh kasih sayang. Air mata Omar mengalir begitu saja. Tak sanggup lagi ia menahan air matanya itu.
Omar melepaskan ciuman pertama mereka. Memandang Syifa dengan tatapan terluka.
"Kau benar-benar membuat hatiku hancur berkeping-keping." Ucap Omar sambil mencoba tersenyum.
Syifa menyentuh bibirnya, seharusnya ia cepat mengatakan yang sebenarnya. Tapi bibir dan lidahnya terlalu kaku untuk dilakukan.
"Maaf." Ucap Syifa menatap Omar.
Mereka berdua sama-sama terdiam. Mencoba berfikir apa yang baru saja terjadi. Seharusnya mala mini menjadi malam yang indah.Mulai sekarang aku tidak akan lagi menunggumu meskipun aku begitu menyukaimu -L&H-
Maaf Iya Kalau Part Nya Agak Pendek, Sampai Bertemu Esok, Kira-Kira Part Ini Akan Berlanjut Atau Tidak Iya? Itu Tergantung Kalian, Sih?Kalau Kalian Suka Sama Ceritanya, Diriku Akan Next Part Ceritanya, Kalau Tidak, Ya Sudahlah Tak Apa😭. SEKIAN TERIMA KASIH🙏. LOVE YOU ALL😘
2 Februari 2019 ✏
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & HATE [ REVISI ] ✔
Romance(18+) Berbijaklah Dalam Membaca 😊 Disaat Hati ini mulai tumbuh dengan cintamu, kau malah menghancurkannya. -Rizky Nazar- Disaat diriku mulai mencintaimu, kau malah menyakitinya. -Cut Syifa- #Jika Ada Kesamaan Cerita, Mohon Dimaafkan, Karena Cer...