Syifa’s POV
Aku terbangun dari tidurku.
Lalu mengecek jam alarm diatas mejaku.
Hah? Ini masih terlalu pagi untuk melakukan kegiatan.
Aku masih ingin tidur kembali,
tapi kenapa ga bisa?Akhirnya aku memutuskan saja untuk membereskan tempat tidurku, kemudia menyikat gigi dan membasuh wajahku dengan air wudhu.
Dilanjutkan dengan kegiatan sholat tahajud dan membuat teh hangat,dan pergi berjalan menuju balkon.
Aku berdiri sambil menggenggam teh hangatku dan memandang pemandangan yang tuhan ciptakan.
Semilir angin menyisir sebagian rambutku, dan juga membelai kulit lembutku, semilir angin ini terasa dingi dan sejuk.Pikiranku kembali pada kemarin malam dan beberapa waktu lalu. Dimana banyak kejadian yang tak terduga dalam hidupku.
Mulai dari menjadi kekasih kontak Rizky, dan berakhir sebelum waktunya, karena terjadi kesalahpahaman antara aku dan Rizky, kembali berbalikan dengan Rizky dalam arti sebuah pertemanan, dan juga kejadian dimana aku menolak cintanya Omar.Semua hal itu benar-benar membebani hidupku.
Dan sampai hari ini pun, aku tak tau hatiku ini harus memilih siapa?
Saat bersama Omar hatiku merasa nyaman, saat bersama Rizky hatiku jauh lebih nyaman dan tenang, tapi aku merasa ada sesuatu yang tumbuh dalam hatiku saat bersama mereka.Bukannya itu aneh kan?
Apakah aku benar-benar tak ada perasaan apapun?
Atau aku malah tak menayadarinya?
Atau memang sudah ada perasaan tapi aku belum menyadarinya?
Jujur, aku sendiri lelah dengan ini semua, aku merasa seperti ada didalam sebuah cerita yang berjalan rumit, setiap bertambahnya bagian cerita itu, hanya ada sedikit kemajuan, jalan cerita yang selalu diubah-ubah.Ending ceritanya yang tak diketahui, bahkan aku sendiri tak tau berperan sebagai apa dan siapa?
“Huuuhhhhhh…,…” Aku menghela nafas lalu meminum the hangatku, dan kemabli menatap alam yang diluar sana.Kembali memikirkan segala sesuatunya yang membuatku pusing dan lelah sendiri.
Ada banyak hal yang belum terselesaikan.
Ada banyak yang belum terungkap. Ada banyak rahasia disini.
Bagaimana?Mengapa?
Apa?
Siapa?
Dimana?
Kapan?
Aku tak ingin memikirkan itu semua, tetapi hatiku berkata semua ini suatu kewajiban yang harus dipikirkan?
Dan aku merasa, jika kisah hidupku ini dibuat kedalam sebuah cerita, maka jalan cerita tersebut akan terasa hambar.Aku merasa sebal sendiri pada kehidupanku ini.
Jika kalian berfikir betapa beruntungnya bisa menjadi seorang kekasih dari RIZKY NAZAR MUBARAK BLOSSOM ?Bagiku jawabannya adalah tidak. Karena aku sudah merasakan dengan banyak hal yang harus aku tanggung semua.
Mulai dari cacian para haters, atau bahkan dukungan pun juga merupakan beban bagi hidupku, padahal dia bukan hidup di dunia entertainment malah dia hanya seorang CEO yang terkenal dan namanya mulai melambung sejak perusahaan NJI meningkat,makanya dia terkenal dan layaknya seperti artis.
Dan jika kalian juga berfikir bahwa dicintai oleh Omar adalah sebuah keberuntungan?
Nyatanya untukku tidak.
Hal itupun menjadi beban untukku. Aku selalu merasa bersalah jika memikirkan bahwa aku menolak cintanya.
Aku juga merasa sedih, karena dengan menolaknya, pertemanan kami menjadi renggang.Pasti disaat kita bertemu, atmosfer keadaannya langsung berubah menjadi canggung.
Tidakkah kalian pernah fikirkan, betapa beratnya melakukan itu semua.Aku bekerja di tempat mereka yang dibesarkan menjadi seorang pengusaha terkenal.
Apa yang harus aku lakukan jika aku bertemu mereka?
Jika kalian menjawab dengan mudah saja, kau bisa tersenyum pada mereka.
Itu hal yang sulit untukku.
Sebaik-baiknya hubungan kami pasti bisa diperbaiki, tetapi semua itu pasti aka nada timbul masalahnya.Rasanya aku ingin memutar balikan waktu, bahkan kalau bisa aku tak ingin mengenal mereka, aku tak ingin masuk kedalam dunia mereka.
“Memikirkannya saja membuatku penat.” Gumamku sambil berjalan kedalam dan langsung menutup pintu balkon rumahku.
Aku mencuci gelas bekas teh hangatku, kemudian beralih untuk melihat jam berapakah ini.
“06.50”
Aku segera bergegas untuk membersihkan diri dan langsung memakai pakaian seragamku.
Bahkan untuk memikirkan hal tadi saja butuh waktu yang cukup lama.Aku berdiri didepan gedung temptku bekerja.
Rasanya sangat berat untuk melangkahkan kaki ini kedalam gedung tersebut.
Tapi akhirnya pasti kaki ini akan melangkah juga.
Karena mau tidak mau memang harus melangkah.
Ku buka pintu utama gedung ini, memasukinya dan terus berjalan menuju ruanganku.Memasang wajah seperti biasanya, seakan tak ada sesuatu yang terjadi dihidupku.
“Aku tak tau apa yang akan terjadi di kehidupanku selanjutnya, tapi aku berharap tuhan memeberikan yang terbaik untukku.” Gumamku sambil terus berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE & HATE [ REVISI ] ✔
Romance(18+) Berbijaklah Dalam Membaca 😊 Disaat Hati ini mulai tumbuh dengan cintamu, kau malah menghancurkannya. -Rizky Nazar- Disaat diriku mulai mencintaimu, kau malah menyakitinya. -Cut Syifa- #Jika Ada Kesamaan Cerita, Mohon Dimaafkan, Karena Cer...