New Born

6.3K 565 25
                                    

"Semoga anda bahagia dengan hidup anda yang sekarang sebagai laki-laki." Dokter cantik yang kini tersenyum mempersilakan pria berambut silver untuk keluar dari ruangannya karena ada pasien lain yang ingin bertemu dengannya.

Kim Taehyung.

Hidupnya sebagai wanita sudah habis. Kini ia akan menghabiskan sisa hidupnya sebagai laki-laki—yang sayangnya dari keseluruhan wajahnya tetap tampak seperti seorang wanita yang terlihat sangat cantik.

Walau dirinya sudah berkelamin sama dengan laki-laki lain, tak dapat dibohongi bahwa dirinya masih terlihat dan bersifat lembut seperti seorang wanita.

Hanya karena ia menganggap bahwa dirinya hanya menyukai wanita, dirinya mengambil jalan untuk mengubah jenis gendernya menjadi lelaki.

Walau begitu, bohong jika dirinya tidak terlihat tampan hanya karena memang wajahnya terlihat cantik. Wajahnya terlihat sangat sempurna karena bisa dikatakan cantik dan juga tampan diwaktu bersamaan.

"Waktunya aku membuang kalian." seluruh pakaian dengan rok pendek yang dibelikan Ibunya dimasukkan kedalam karung besar.

Ah iya, ia memutuskan untuk mengubah gender tentu saja dengan perundingan bersama kedua orang tuanya. Sempat membuat keributan besar antara keluarganya, terlebih lagi Ayahnya yang memiliki perusahaan besar.

Namun saat Ayahnya memikirkan perusahaan yang akan ia tinggalkan dan diwariskan itu, ia setuju bahwa anak satu-satunya itu lebih baik berubah menjadi laki-laki dan menjalani bisnisnya nanti sebagai pria sukses sama seperti dirinya. Dan Ibu Taehyung, ia hanya memikirkan kebahagiaan anaknya.

"Sekarang kau sama sepertiku, hm?" sahabat Taehyung yang sudah bersamanya selama lima belas tahun sejak mereka di TK yang sama, masih merasa aneh dengan perubahan teman kecilnya.

"Jimin-ah. Jangan tatap aku seperti itu. Aku masih sahabatmu, kan?" yang ditanya mengangguk pasrah.

Selain dari wajahnya yang bisa terlihat tampan, dan dirinya yang tidak menyukai laki-laki, suara Taehyung juga terdengar sangat berat, tidak seperti wanita kebanyakan. Karena itu dirinya selalu merasa salah terlahir sebagai wanita setelah dua puluh tahun hidupnya.

Semua pakaian yang bersifat wanita sudah beres didalam karung. Sesekali Jimin yang membantunya merasa malu saat melihat dalaman wanita, sedangkan temannya yang kini sudah berwujud laki-laki ini tidak bereaksi apapun pada benda-benda itu.

"Akan kau kemanakan ini semua?" wajah merah Jimin sudah mereda.

Taehyung menepuk tangannya lalu berkacak pinggang, menandakan dirinya juga bingung harus dibawa kemana semua pakaian ini. Ia tidak punya banyak teman wanita yang pantas dengan semua pakaian miliknya ini. "Ibuku masih cantik dan pantas memakai ini semua."

Jimin mendengar itu segera menaikkan sebelah alisnya. "Ibumu hampir berumur setengah abad. Sedangkan pakaian ini untuk perempuan yang berumur setengah dari umur Ibumu. Kau mau mengencani Ibumu sendiri?"

Anak dari wanita yang sedang dibicarakan langsung melotot tak terima. "Maksudmu Ibuku sudah terlihat sangat tua dan tidak pantas memakai pakaian ini semua??" Suaranya melantang dan galak seperti wanita. Jimin yang sudah tahu apa yang akan terjadi jika Taehyung sudah bersikap seperti ini, langsung berlari keluar dari kamar Taehyung. "KEMARI KAU PENDEK!!!"

Keributan berlanjut dan berakhir pada Jimin yang jatuh tertawa lemah dengan air mata mengalir menahan geli karena jemari Taehyung yang lentik itu lihai menggelitik tubuhnya.

Lama berpikir tentang kepada siapa pakaian ini akan diberikan, akhirnya mereka memutuskan untuk menjual beberapa pakaian yang masih sangat bagus, dan sisanya disumbangkan ke orang-orang yang membutuhkan.

Mereka berdua menghabiskan waktu berhari-hari untuk menyebarkan pakaian Taehyung agar semuanya tidak sia-sia. Akhirnya sekarang berada dititik penghabisan pada pakaian malang itu.

"Lalu, kau akan langsung kuliah dengan kartu identitas baru? Bagaimana dengan namamu? Apa sama dengan yang sekarang? Kim Taehyung?"

Taehyung mendelik kesal, "Aish.. Kau banyak sekali bertanya. Akan kujelaskan, aku akan kuliah sambil bekerja diperusahaan Ayahku dengan nama Kim Taehyung. Berhubung dinegeri bahkan dunia ini tidak ada yang tahu siapa anak Ayahku, aku bisa muncul kapan saja dengan wujud priaku ini tanpa menghebohkan timeline dengan berita berjudul 'Anak seorang pengusaha besar di Korea Selatan adalah seorang transgender', sekarang serahkan padaku. Oke, Jiminie?"

Sahabat 15 tahunnya itu hanya menghembuskan nafas pasrah dengan apa yang dipikirkan pria manis disebelahnya ini. "Jadi, sekarang kita akan ke toilet bersama, berenang bersama, berganti pakaian bersama dan saling melihat bagian intim saat buang air?"

Satu tembakan pernyataan yang Jimin lontarkan membuat suasana menjadi panas—ah tidak, hanya Taehyung yang merasa panas. Dirinya tidak pernah memikirkan itu sebelum memutuskan untuk mengubah gendernya. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Apa dirinya harus melihat kelamin yang memang seharusnya sekarang sama dengan miliknya?

Walau memang dirinya tidak tertarik dengan laki-laki atau bahkan dirinya sudah melihat 'milik'nya sendiri, kalau itu milik orang lain, sepertinya akan beda cerita. Karena sampai kapanpun, jiwa terdalamnya tetaplah wanita. Dirinya juga tidak akan pernah dan tidak akan bisa melupakan bahwa dirinya pernah menjadi wanita.

Kim Taehyung.

Entah keputusan yang ia buat ini benar atau salah, menyesal atau tidak.

Ia sudah tidak bisa mengubahnya lagi.

Mata sabit Jimin tetap fokus pada jalanan karena dirinya sedang menyetir mobil mewah milik Taehyung. "Taehyung-ah. Selamat menikmati hidup barumu. Sampai jumpa di toilet nanti." bibirnya tertarik sebelah terlihat sangat licik—atau lebih tepatnya; mengejek teman laki-laki barunya.

Trans-G [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang