Being a Boy - 13

1.8K 191 16
                                    

Tiga hari sejak Taehyung memutuskan tinggal bersama Jungkook.

Sebenarnya Taehyung benar-benar sudah melupakan masalahnya dengan Jimin. Dan memutuskan untuk menetap di apartemen Jimin.

Namun, karena tidak mau Jimin kesulitan move on, dan juga dua tatapan lain yang tidak enak malam itu saat ia memutuskan untuk tetap tinggal disana. Akhirnya ia berakhir di rumah besar milik Jeon Jungkook.

Tadinya Taehyung sudah memutuskan untuk pulang saja kerumahnya, tapi Ayah Taehyung menyuruh untuk tinggal saja dengan Jungkook karena menurutnya itu akan memudahkan Ayahnya untuk mengawasinya melalui Jungkook. Karena kalau Taehyung dirumah, menurutnya ada Ibunya yang akan melindunginya dan Ayahnya juga yang jarang berada dirumah, jadi sulit mengetahui apa saja yang dilakukan Taehyung.

Yah, Kim Taewoo tidak tahu saja orang terpercayanya ini melakukan hal menyebalkan ini.

Menyebalkan? Ya, menyebalkan.

Bayangkan saja, Taehyung sudah mendapatkan kamar kosong, yang dipilih langsung oleh Taehyung sendiri dan dengan senang hati Jungkook memberikannya. Tapi Jungkook memutuskan untuk ikut tidur dengannya dikamar itu.

Taehyung pernah mencoba kabur dan pergi tidur di ruang tamu, Jungkook masih mengikutinya dan tidur di sofa yang sama dengan Taehyung dan memeluknya dalam tidur.

Lalu Taehyung pindah ke ruang berkumpul, Jungkook melakukan hal yang sama.

Taehyung pindah lagi ke lantai, Jungkook lebih leluasa memeluknya dengan kaki berpaha besarnya itu--andai itu paha Ayam, Taehyung bisa kenyang.

Dan karena ia tidak tahu tempat mana lagi yang nyaman dijadikan tempat tidur selain kloset dan wc (yang walau nyaman untuk tidur, tapi tidak memungkinkan untuk dijadikan tempat tidur), ia pun memutuskan kembali tidur di kamar yang sudah didedikasikan untuknya, dan pasrah dengan Jungkook yang menaruh kaki besarnya diatas pinggulnya.

Memang tidak ada kegiatan lebih dari sekedar tidur.

Tapi kebiasaan Jungkook yang sebelum tidur mengendus tengkuknya itu membuat Taehyung kesal. Mana kuat Taehyung menahannya?

Lama-lama Taehyung menyadari bahwa dirinya itu pervert alami.

Aduh-aduh.

"Aku mau pulang..." lirihnya sambil memejamkan mata, meratapi nasibnya disini.

Yang Taehyung kira sudah tidur, ternyata kini bergerak menumpu kepalanya dengan tangan, mengintip Taehyung yang sekarang menoleh.

"Sekarang disini rumahmu, kan?"

Taehyung menggeleng sembari meluruskan tubuhnya dengan susah payah karena ada kaki Jungkook yang masih bertengger diatas pinggulnya. "BUKAN!"

Dua alis Jungkook menaik, "Hm? Serius?" tanyanya dengan mengambil gerakan mendekati leher Taehyung, mengecupnya ringan, hanya menghembuskan nafas hangatnya saja disana, membuat Taehyung melenguh—entah suka atau tidak.

"Nh—T-tidak, aku tidak mau tempat ini jadi rumahku. Karena—" Taehyung dikejutkan dengan Jungkook yang tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap Taehyung dengan mata membulat.

"Karena apa??"

Mengetahui Jungkook sudah mengerti apa kelanjutannya, Taehyung segera menghindari tatapan Jungkook dan berniat lari kemana saja agar tidak diserbu kata-kata manis 'gula biang' dari Jungkook.

Namun Jungkook mengeratkan kakinya pada pinggang Taehyung, memeluknya agar tidak kabur.

"Kau mau menikah langsung?? Ayo kita—"

"TIDAAAAAKKKK!!! AKU TIDAK MAU, UMURKU MASIH 20 TAHUN!!!" Taehyung menutup telinganya. "AKU MASIH HARUS MENYELESAIKAN RENCANA UNTUK MENJATUHKAN AYAHKU LEBIH DULU"

"Oh, jadi kalau umurmu sudah lebih tua nanti dan Ayahmu sudah jatuh, kau mau menikah saat itu juga? Kalau begitu ayo kita tunangan saja saat in—"

"AKU BILANG AKU TIDAK MAAAUUUUU!!!!!" Taehyung berteriak dengan kedua telapak tangan menutupi telinganya.

"Kenapa tidak mau, hm?" lagi-lagi Jungkook mendekatkan wajahnya pada leher Taehyung, menghembuskan nafas pada perpotongan leher Taehyung, membuat Taehyung lagi-lagi menahan nafas.

Taehyung berjengit ketika kulit lehernya digigit pelan, matanya memejam kuat. Kepalanya mulai berkerja mencari jawaban yang tepat agar dirinya tidak menjadi makanan Jungkook malam ini.

"A-aku mau menikah dengan wanit—mph!"

Bibir Taehyung dibungkam oleh Jungkook dengan bibirnya, melumat kasar hingga Taehyung yang sebelumnya berontak, kini diam dan pasrah.

"Siapa yang mengizinkanmu menikah dengan wanita setelah kau bersamaku sekarang? Lagipula, kau terlihat mulai menikmati kebersamaan kita, bukan begitu?" Jungkook bertanya dengan diakhiri kecupan pada seluruh wajah Taehyung, membuat pemilik wajah semakin gugup.

Hah... Buat apa Taehyung gugup kalau dirinya tidak menyukai Jungkook? Buat apa jantungnya berdetak secepat ini dan membuat dadanya geli karena sedekat ini dengan Jungkook?

Padahal selama bersama Jimin dulu, ia tidak pernah se-gugup ini.

"H-hyung sungguh menyukaiku?"

"Mencintaimu."

Pipi Taehyung merona dalam gelapnya kamar, namun Jungkook dapat merasakan suhu wajah Taehyung yang memanas dalam jarak sedekat ini. "Oh... Lihat, kau pasti juga menyukaiku. Atau lebih dari suka?"

"Tidak!" Taehyung berbalik membelakangi Jungkook.

Jungkook terkekeh gemas dan segera mengeratkan pelukannya pada Taehyung dari belakang, membuat Taehyung berteriak sembari memukul kaki dan tangan Jungkook yang melingkarinya.

Tapi Jungkook tetaplah Jungkook, Taehyung yakin pria ini tidak akan melepaskannya.

Baiklah, Taehyung cukup pasrah kali ini. Pasrah karena dirinya ini memang lebih mementingkan rencana mereka, bukan apapun itu.

Seiringnya berjalan waktu, nanti juga ada waktu dimana mereka akan putus dan bukan menjadi sepasang kekasih lagi. Semoga angan-angan Jungkook agar Taehyung menjadi suami/istrinya di rumah ini tidak jadi kenyataan.

Dan jika saat itu terjadi, Taehyung bersumpah akan langsung mencari wanita untuk dikencani dan menikah.

Jadi, untuk sekarang ini Taehyung akui bahwa ternyata dirinya masih bisa menyukai hubungan bersama laki-laki, tapi dirinya tidak pernah menyesal telah mengubah gender nya.

Dan ia juga sadar, bahwa ternyata dirinya seorang bi.

to be continued
+
we'll skip to 4 years later in the next chapter


Maaf banget aku hampir ada pikiran "abandon this story" karena aku kurang srek gitu sama alur yg aku buat sendiri dari chapter² yg di publish ini (mungkin kedepannya bakal aku ubah warna(?) alurnya biar -mungkin- lebih menarik)
Sblmnya jg aku pernah unpub story krn alesan yg sama hhh....
Dan ga sangka trnyta masih banyak aja yg minta book satu itu di publish lagi, sama book ini minta dilanjut.

Oke aku lanjut ya...
Maaf banget buat yg udh nunggu lama.
Dan maaf chapter ini pendek banget.

Dah gitu, chapter selanjutnya bakal ceritain tentang Taehyung yang udah lulus, dan tentang rencana KookV buat jatuhin Ayahnya, apa bakal berjalan lancar atau ngga, bisa kalian nantiin yaaa...

Trans-G [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang