Being a Boy - 14

1K 128 19
                                    

4 years later

"Tae, dimana kau, hah? Upacara wisuda dimulai sebentar lagi!"

"Sebentar, Jiminku sayangggg... Ada bayi besar menahanku disini." lawan bicara tampak tidak ada rasa kesulitan maupun resah atas ke-hampir-telat-an-nya ini.

Jimin memutar bola matanya, "Tidak kusangka orang yang dulu sangat membencinya kini sangat memanjakannya. Taehyung, jangan susui dia terus-terusan. Kau sudah tidak punya asi. Lagi pula dia sudah besar! Tua, bahkan! 29 tahun, Tae! Ia bahkan sudah pernah wajib militer!"

"Karena itu~ aku memanjakannya karena aku rindu setelah 2 tahun tidak bertemu, Jimin... Kami sudah selesai! Kami ada dibelakang gedung, aku akan kesana!"

"Wha— kalian melakukan hal senonoh dibelakang gedung ini?!" Jimin menutup mulutnya kala orang-orang menatapnya.

"Aku segera kesana, dah!"

"Kenapa, Jim?" Yoongi pun yang melihat kekasihnya berwajah merah, menghampiri dan menatap wajahnya yang merah karena kesal. "Taehyung?"

"Aish, aku heran, Meng." jangan bingung, Meng adalah panggilan Jimin pada Yoongi yang berarti kucing. Lucu, memang. "Setelah 4 tahun, aku baru menyadari perbedaannya yang sangat kontras."

Yoongi tahu apa maksud Jimin, ia terkekeh sambil menarik lengan Jimin untuk duduk. Sementara orang-orang sudah masuk kedalam aula untuk melakukan upacara wisuda mereka.

"2 tahun lalu saat Pak Direktur akan pergi militer, Taehyung tampak santai saja. Bahkan beberapa hari setelah kepergian Jungkook, ia berniat mencari gadis untuk dikencani. Sekarang ia seakan benar-benar hidup untuk pria yang menghancurkannya."

Dalam situasi ini, Yoongi tidak merasa cemburu mendengarkan celotehan Jimin tentang Taehyung. Hanya saja, ia tidak setuju dengan pemikiran Jimin.

"Beberapa hari lalu, Jim. Hanya untuk beberapa hari, Taehyung merelakan Direktur pergi." Yoongi tertawa pelan, "Walau kau sahabatnya, tampaknya kau tidak sepenuhnya mengerti Taehyung. Atau mungkin ini kali pertama kau melihatnya jatuh cinta?"

"Apa maksudmu?"

Lagi, Yoongi terkekeh. "Taehyung sudah menyukainya sejak 4 tahun lalu saat Jungkook mengklaim Taehyung. Situasi dimana Jungkook terus memberinya perasaan hangat dan beda itulah yang membuat Taehyung mulai luluh. Jungkook selalu terus terang dan membuat hatinya geli hingga merasakan detak yang berbeda—ah apa aku ini... Intinya, coba kutanya padamu sekarang."

"Apa?"

"Sebelum aku menyatakan kalau aku menyukaimu dan ingin kau hanya menjadi milikku, apa kau pernah berpikiran untuk menjadi kekasihku?"

Jimin termenung, memikirkan jawaban dari masalalu. "Pernah."

Yoongi terkekeh, "Pernah, tapi sebagai pelampiasan, iya kan? Sama saja seperti saat kita belum berpacaran. Kau hanya akan menyerah begitu saja, tidak akan ada yang selesai jika saja aku tidak menyuruh kalian saling jujur saat itu."

Trans-G [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang