Being a Boy - 12

1.7K 202 27
                                    

Singkat cerita, Taehyung dan Jungkook--ditambah si cilik, Jungho. Mereka menghabiskan waktu seharian di taman hiburan.

Semua terasa normal dan cukup menyenangkan, walau Taehyung pikir rasa menyenangkan hari ini cukup terkontaminasi oleh rasa sebal pada satu Bapak-bapak bersamanya ini.

Seharian selalu menggodanya tanpa malu bahwa banyak yang memperhatikan. Bahkan tidak malu pada anaknya digendongannya sendiri.

Tapi itu dua jam yang lalu.

Taehyung sudah mulai melupakan sikap menyebalkan Jungkook setelah mereka memutuskan pulang.

Yangmana kini mereka berakhir di apartemen Jimin dengan perasaan canggung.

Ah, sebenarnya tidak semuanya canggung. Hanya Taehyung dan Jimin. Ya, Jimin ada disini. Juga Yoongi. Lima individu duduk saling berhadapan tanpa tahu pembicaraan apa yang akan mereka bahas untuk mencairkan suasana.

Oh ralat, bukan lima, tapi empat. Jungho sudah tidur dipangkuan Taehyung.

Empat orang disini benar-benar seperti sudah berjanjian untuk tidak datang bekerja dan menghabiskan waktu bersama pasangan baru mereka masing-masing.

"Cantik sekali lukisan pada tubuhmu, Taehyung." akhirnya Yoongi bersuara.

Yang Yoongi bicarakan itu tanda pada leher Taehyung yang Jungkook buat. Semua tanda dilehernya baru terlihat setelah tadi Taehyung sempat mengganti turtleneck nya dengan kaus oblong.

Semua mulai memperhatikan leher Taehyung. Taehyung yang semula duduk tegap dan tegang, kini menyender pada senderan sofa, menekuk tubuhnya, menempelkan dagu pada pucuk kepala Jungho agar lehernya tidak tampak lagi.

Taehyung malu.

"Karyaku, cantik kan?"

Yoongi tersenyum oleh ucapan yang terdengar begitu bangga dari seorang Jeon Jungkook, direktur mereka semua yang ada disini.

Taehyung dan Yoongi melirik Jimin. Taehyung memikirkan apa yang Jimin pikirkan, kini ia tahu kalau pemuda dihadapannya itu menyukainya entah dari kapan. Sementara Yoongi memikirkan, apa Jimin masih merasakan sesuatu pada Taehyung?

Ah, Min Yoongi. Jangan bodoh.

Jimin memutuskan untuk move on dari Taehyung itu baru dari waktu kurang 24 jam. Kemungkinan untuk 'tidak jadi' itu masih besar. Yang sudah bulat move on dari mantan pacar sejak bertahun-tahun lalu saja bisa jatuh lagi saat bertemu kembali, apalagi yang seperti Jimin?

Berusahalah lagi, Min Yoongi.

Tapi sayang, Yoongi masih sakit. Ia belum sanggup untuk berusaha mempertahankan Jimin untuknya sediri. Ia hanya bisa bersandar pada sofa dan menunggu reaksi Jimin pada dua pria dihadapan mereka.

Dan akhirnya Jimin melirik Yoongi yang terlihat lemas sekali. Tangannya menyentuh dahi Yoongi, masih cukup panas ternyata. Harusnya ia tidak membawanya kesini. Tapi apa boleh buat, rumah Yoongi terlalu sumpek dan gelap, tidak cocok untuk orang sakit.

"Ini juga karyaku." Jimin menunjuk wajah lemas Yoongi, lalu menarik kerah kaus Yoongi. "Ini juga."

Taehyung mengerjapkan matanya sembari kembali menegakkan posisi duduknya. Tentu saja ia kaget. Setahunya baru pagi tadi ia menciumnya, tapi sekarang? "Jim, are you playing on me?"

Yoongi mendengus, "Jangan cepat menyimpulkan." tangannya menyingkirkan tangan Jimin yang masih menahan kausnya agar kebawah, menunjukkan tanda cium. "Akulah yang selama ini dipermainkan Jimin. Jimin menyukaimu dari bertahun-tahun lalu, tapi dia melampiaskan seluruh hasrat untuk menyentuhmu padaku."

Trans-G [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang